Laman

Kamis, 13 September 2012

Tips menulis novel dengan setting Korea



Apakah mungkin kita menulis cerita dengan lokasi di Korea, lengkap dengan kebiasaan orang-orangnya tanpa pernah berkunjung ke Korea secara langsung? Jawabannya tentu saja bisa.

Aku mengalaminya sendiri. Saat pertama kali ditawari untuk menulis novel tentang cerita Korea, tokoh-tokoh orang Korea asli, berlokasi di Korea lengkap dengan empat musimnya, rasanya aku belum terbayang apa yang ingin kutulis. Tetapi untunglah saat itu aku sudah mulai menyukai menonton drama seri Korea. Menyukai apa yang ingin kita tulis adalah modal penting bagi seorang penulis untuk menuliskan kisahnya.

Ini beberapa tips yang mungkin bisa dicoba jika ada di antara teman-teman yang ingin menulis cerita Korea.


1. Gambaran tentang suasana Korea bisa kita dapatkan dari menonton film-filmnya dan drama-dramanya. Seperti yang kita ketahui, film adalah hasil dari budaya, dalam sebuah film, kita dapat mempelajari banyak hal, tempat film itu dibuat, kebiasaan orang-orangnya, makanannya dan sebagainya. Seperti kebiasaan masyarakat Korea yang saling menyapa annyeonghaseyo sembari saling menganggukkan kepala tanda saling menghormati. Kita bisa tahu orang Korea menyukai kimchi dan minum soju karena kedua makanan dan minuman khas Korea ini hampir selalu muncul dalam setiap film dan drama korea.

2. Informasi tentang Korea dan budayanya bisa juga kita dapatkan dari membaca buku-buku yang menceritakan tentang Korea atau membaca informasinya melalui internet. Banyak sekali informasi yang bisa kita eksplor untuk menggali segala pengetahuan kita tentang Korea. Tapi ingat, jangan sekali-kali meng-copy paste informasi tentang sebuah lokasi dari artikel yang sudah ada ya ... aku pernah mengalami kesalahan, kemudian diingatkan editor agar mengolah data referensi dengan bahasa kita sendiri, agar tidak sama dengan yang sudah ada di artikel mana pun. Supaya aman terhindar dari kemungkinan apa yang kita tulis mirip dengan artikel,  lebih baik melihat dari video atau foto suasana tempat yang kita pilih sebagai setting cerita, lalu tulis dengan bahasa kita sendiri bagaimana suasana dan keadaan lokasi tersebut sesuai dengan apa yang kita lihat dan rasakan saat melihat video dan fotonya.

3. Sekarang ini, jika teman-teman tinggal di Jakarta, teman-teman bisa berkunjung ke pusat budaya Korea di Jakarta. Lokasinya di gedung Equity Tower lantai 17, SCBD, Sudirman. Di sini ada perpustakaan, kita bisa menjadi anggotanya secara gratis. Banyak sekali buku-buku tentang Korea di sini yang bisa kita baca. Setiap hari Jumat minggu kedua dan keempat, ada acara Hanbok experience, kita bisa mencoba mengenakan pakaian tradisional Korea ini, Dijamin, setelah berfoto mengenakan hanbok, kamu akan merasa semangat Koreamu semakin terasa dan ide dalam menulis Korea pun menjadi semakin lancar.



4. Menulis cerita Korea, tentunya ada beberapa bahasa Korea yang kita kutip. Tak bisa berbahasa Korea. Tidak masalah, kita bisa menggunakan kata-kata bahasa Korea yang paling mudah dan sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Bisa kita temukan dalam kamus bahasa Korea-Indonesia-Indonesia-Korea. Seperti kata annyeonghaseyo yang artinya "halo", gamsahamnida artinya "terima kasih", Mianhae yang artinya "maaf", atau saengil chukae hamnida yang artinya "selamat ulang tahun". Dan terpenting adalah kata saranghaeyo yang artinya "aku cinta kamu".

5. Perhatikan ciri-ciri cerita Korea yang biasanya romantis, tokoh wanita yang tegar dan berani, tokoh pria yang cool tapi penuh perhatian. Kisah percintaan yang penuh perjuangan tetapi diakhiri dengan kisah happy ending.

Demikianlah sedikit tips cara membuat cerita Korea. Contohnya bisa dibaca dari novel-novel genre roman Korea karyaku yang berjudul Saranghaeyo, Symphony of love, Four Seasons of Love, Sweet Sonata. Dan yang terbaru, novel cerita Korea karyaku yang baru terbit bulan September 2013, "Longest Love Letter"

Bagaimana dengan cerita Jepang? Tipsnya sama dengan cara membuat cerita Korea, hanya yang kita pelajari adalah budaya Jepang dan kota-kota Jepang. Contohnya bisa dibaca dalam novel bergenre Roman Jepang karyaku berjudul Sakura Wish.


Contoh Novel Korea karyaku "Longest Love Letter", yang aku buat tanpa perlu benar-benar berkunjung ke Korea.





Contoh Novel Korea karyaku "Symphony of Love"



Contoh Novel Korea karyaku "Four Seasons of Love"



Contoh novel genre Jepang karyaku "Sakura Wish" tanpa perlu benar-benar pernah berkunjung ke Jepang.

Novel Korea karyaku yang terbaru. Sudah tersedia di semua toko buku Gramedia.
"Longest Love Letter"


Bergaya ala Putri Korea di Korean Cultural Center Indonesia (KCCI)

Minggu, 09 September 2012

Teknik Menulis "Fast Paced"


Pernahkah mendengar teknik menulis cerita fiksi fast paced?

Ini definisinya :

(1) Novel dengan jalan cerita yg cepat. Maksud 'cepat' di sini bukan terburu2, tapi 'cepat' yg bisa bikin pembaca tertarik untuk terus membaca dan nggak bosan,

(2) Novel fast paced biasanya memunculkan pertanyaan dalam bab-bab untuk membuat pembaca penasaran dan mau membuka bab selanjutnya,

(3) Hindari keterangan berpanjang2, kalimat2 panjang tidak efektif, dan dialog basa-basi. dialog sebaiknya to the point dan berhubungan dengan masalah yg sedang diceritakan,

(4) Setiap 3-4 bab bikin action besar yang membuat pembaca seru/kaget/surprise,

(5) Setelah action besar, perlambat sedikit jalan cerita agar pembaca tidak ngos2an,

(6) Supaya lebih paham, baca langsung fast-paced novel seperti Hunger Games (Suzanne Collins), Percy Jackson (Rick Riordan), Da Vinci Code (Dan Brown), Kite Runner (Khaled Hosseini), genre thriller/misteri/action biasanya juga fast paced.

Di Amerika Serikat, penulis-penulis yang masuk kategori powerhouse (superbestseller dan superproduktif) biasanya menerapkan fast-paced dalam novel2nya. Contoh: James Patterson, Tom Clancy, Dean Koontz, Janet Evanovich, John Grisham

Yg perlu diingat:
Fast paced bukan berarti terburu-buru.
Fast paced bukan berarti jumlah halaman sedikit.
Fast paced bukan berarti full action non-stop, terlalu banyak action bisa-bisa malah membuat pembaca mabuk.
Fast paced bukan berarti harus ada kejar-kejaran antara si A dan B, pembunuhan, atau tonjok-tonjokan

INTI fast paced adalah: novel yg penuh pertanyaan-pertanyaan yg membuat penasaran pembaca sehingga ingin terus membaca sampai halaman terakkhir.

Konon katanya, kalau ingin jadi penulis powerhouse, tulislah novel fast paced ^_^


Sumber : Ernita Dietjeria, penulis cerita anak, tinggal di Iowa City




Jumat, 07 September 2012

Tips Menulis Cerpen Anak

Ada beberapa teman yang bertanya, bagaimana sih cara menulis cerita anak? Berdasarkan pengalamanku, ini beberapa tips menulis cerita anak yang biasa aku terapkan dalam cerpen-cerpen anak yang aku tulis. Mungkin bisa menjadi bahan masukan bagi teman-teman yang juga ingin mencoba menulis cerita anak.

1. Bahasa
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Jika ada percakapan, ciptakan percakapan yang mengalir, gunakan bahasa sehari-hari yang biasa dipakai oleh anak-anak.

2. Tema cerita
Pilihlah tema yang sesuai untuk anak-anak, hindari adegan kekerasan dan kata-kata tidak sopan.Tema-sehari-hari yang biasa dialami anak-anak bisa menjadi pilihan. Seperti misalnya tentang perasaan seorang anak saat punya adik bayi, apakah dia merasa cemburu? Tema sederhana seperti ini bisa diolah menjadi sebuah cerita yang menarik.

3. Bentuk cerita
Bisa berupa cerita kehidupan nyata sehari-hari, bisa juga berupa dongeng. Dongeng pun bermacam-macam, bisa tentang dunia peri, tentang ilmu pengetahuan, dongeng fabel, menggunakan tokoh-tokoh hewan yang bisa berbicara, bisa juga menggunakan tokoh benda-benda yang bisa bicara, misalnya cerita tentang anak yang malas kamarnya selalu berantakan, bisa kita ceritakan tentang barang-barangnya yang mengeluh karena diletakkan sembarangan, mainan, buku, sepatu dan lain-lain.

4. Jangan batasi imajinasi.
Jangan remehkan imajinasi anak-anak. Anak-anak memiliki imajinasi yang luar biasa, yang terkadang belum sempat kita pikirkan. Coba amati apa biasanya yang dijadikan imajinasi oleh anak-anak. Bisa jadi peri tidak selalu bersayap, raksasa tidak selalu jahat dan sebagainya. Contoh cerita-cerita dengan imajinasi luar biasa adalah karya-karya Road Dahl.

5. Hindari gaya bercerita yang terkesan menggurui.
Buat alur cerita dengan menyisipkan pesan-pesan kebaikan sehalus mungkin sehingga anak yang membacanya tak sadar bahwa ia sedang dinasehati sesuatu. Anak bisa mengambil pelajaran dari suatu cerita tanpa merasa dipaksa.

6. Tentukan judul yang bisa menarik minat anak-anak untuk membacanya.

Setelah semua poin di atas terpenuhi, cobalah kirimkan karya yang telah kita tulis ke media cetak untuk anak. Di antaranya bisa kita kirim ke majalah Bobo, majalah Girls, majalah Bravo, Kompas Anak Minggu.



Salah satu contoh karya Road Dahl yang imajinatif.


Contoh dongeng peri karyaku yang dimuat di Majalah Bobo ^_^


Cerpen dongeng karyaku dimuat di Majalah Bobo, terinspirasi dari ulat 

Cerpen anak karyaku yang juga dimuat di Majalah Bobo
Terinspirasi pengalamanku saat dioperasi amandel ketika SD
Judulnya sederhana, gaya bercderita sesuai untuk usia anak-anak

Kumpulan cerpen anak karyaku yang pernah dimuat di berbagai majalah anak

Pengalaman pertama menulis cerpen dewasa, langsung dimuat di Majalah Sekar

Sudah lama aku menulis cerpen remaja, sudah sejak tahun 2005, kemudian aku lanjutkan dengan menulis cerpen anak dan mulai terpublikasi di majalah anak sekitar tahun 2009. Dan tahun ini barulah aku memutuskan ingin mencoba menulis cerpen dewasa. Cerpen dewasa yang kumaksud di sini adalah cerpen yang menceritakan tentang pernak-pernik kehidupan di atas usia 25 tahun. Walau pun aku sudah menulis lima novel bergenre teen romance dan romance untuk kategori usia yang lebih dewasa, tetapi baru kali ini aku akhirnya mencoba mengirim cerpen dewasa karyaku ke majalah wanita. Aku coba mengirim ke majalah Sekar.

Cerpen ini terinspirasi dari kisah seseorang, kuberi judul "Setelah Aku Menikah". Aku kirimkan saat bulan ramadhan. Sepertinya rejeki ramadhan masih terbawa pada karyaku ini, karena tak lama, tanggal 5 September 2011, cerpenku ini dimuat di majalah Sekar edisi 91/12.

Sungguh aku tak mengira akan secepat ini. Membuat semangatku semakin berkobar untuk membuat cerpen dewasa lainnya dan mengirimkannya lagi. Bagi kawan-kawan yang juga suka menulis cerpen untuk dewasa, jangan ragu untuk mengirimkannya ke media. Sungguh, terkadang kejutan manis datang begitu saja menyampaikan kabar gembira :)