Laman

Tampilkan postingan dengan label Resensi Film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Resensi Film. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 November 2013

Resensi Film : SWEET NOVEMBER

Trailer Sweet November

Di bulan November ini, sepertinya pas banget kalau membahas film romance dengan nuansa bulan November. Ceritanya romantiiis , sekaligus mengharukan ... mempertemukan lagi Keanu Reeves dengan Charlize Theron yang pernah main bareng di Devil's Advocate.

Sebelum nonton film ini, siapin tisu yaaa...

Ost Sweet November, "It's not Goodbye"

Judul : SWEET NOVEMBER
Pemain : Keanu Reeves dan Charlize Theron
Produksi tahun 2001


Nelson Moss (Keanu Reeves) adalah seorang advertising executive. Dia super sibuk berkarir hingga tak sempat mengurus hal pribadi. Punya kekasih, tapi dia tak terlalu peduli. Diajak bertemu orangtua kekasihnya pun ada saja alasannya buat menolak. Yang ada di pikirannya hanya soal pekerjaan.

Sampai suatu hari dia harus mengurus izin mengemudinya. Dia harus ikut tes, saat mengerjakan tes ada seorang gadis yang mengganggunya, membuat dia dikeluarkan. Gadis aneh itu bernama Sara Deever (Charlize Theron).



Sara malah menawarkan pada Nelson, akan mengajarinya cara menikmati hidup dan peduli pada orang lain. Menurut Sara, kesibukan Nelson bekerja dan akibat terlalu fokus pada karirnya, membuat Nelson menjadi pribadi yang dingin, yang tak peduli pada orang lain. Sara menawarkan Nelson tinggal bersamanya selama bulan November. Tentu saja awalnya Nelson menolak dan menyebut itu tawaran gila.



Saat Nelson dipecat dari pekerjaannya sekaligus dicampakkan oleh kekasihnya, barulah dia menerima tawaran Sara. Setelah mengenal Sara lebih lama, Nelson sadar, Sara gadis yang unik, tidak seperti gadis lain yang pernah dia kenal. Sara mudah bergaul dan selalu ceria. Menjalani hidup dengan santai. Perlahan, sikap dingin Nelson mencair. Ia mulai menikmati hal-hal kecil dalam hidup. Lebih banyak tertawa dan peduli pada orang lain.




Setelah berhari-hari tinggal bersama Sara, Nelson semakin dekat dan memahami Sara. Seringkali Sara membuatnya tertawa. Nelson mulai jatuh cinta pada Sara. Tapi anehnya, saat ia mulai menganggap serius hubungannya dengan Sara dan tak ingin menjadi hubungan sesaat selama bulan November saja, Sara malah menjauh.

Nelson tidak tahu Sara menyimpan sebuah rahasia menyakitkan. Sara mengidap penyakit kanker dan sekarang ini sedang sekarat. Karena itu dia ingin menikmati akhir hidupnya dengan kencan setiap bulan bersama lelaki yang berbeda-beda.


Nelson terus mencari Sara yang tiba-tiba menghilang, sampai akhirnya ia temukan. Ia bawakan bunga dan ia melamar Sara. Nelson ingin hidup bersama Sara untuk selamanya, bukan hanya selama bulan November seperti kesepakatan awal mereka.





Sebelum menjawab lamaran Nelson, Sara menceritakan pada sahabatnya tentang Nelson yang melamarnya. Sahabatnya bilang,"Kamu sudah biasa dilamar sama pacar-pacarmu di bulan-bulan sebelumnya kan?"

"Iya, tapi baru kali ini aku ingin menjawab 'yes'. Tapi aku tak ingin menyakiti hati Nelson, aku takut dia kecewa kalau tahu keadaanku yang sebenarnya," jawab Sara.

"Life is Miracle"
Ya ampun, lagu ini makin bikin nangiss... hikss

Akhirnya Nelson tahu tentang penyakit Sara, dia sedih tapi tak ingin menyerah. Nelson tetap ingin mendampingi Sara sampai akhir.


Tapi Sara memutuskan tetap ingin menolak lamaran Nelson. Dia tidak ingin Nelson melihat kepergiannya. Dia ingin Nelson mengenangnya seperti dia yang sekarang yang masih hidup.

Di akhir November, Sara berpamitan pada Nelson. Dia akan kembali ke rumah orangtuanya dan memohon Nelson tidak mengejarnya. Dia menyarankan agar Nelson melanjutkan hidupnya. Sara yakin, kehidupan Nelson akan lebih baik karena Nelson sekarang sudah menjadi pribadi yang lebih hangat dibanding awal mereka bertemu.

Sara telah mengajarkan Nelson bagaimana sungguh-sungguh mencintai seseorang.



Sara mengajak Nelson bertemu di taman tempat biasa mereka kunjungi. Di situ Sara mengucapkan selamat tinggal. Dia menutup mata Nelson dengan syalnya. Kemudian dia menghilang dari hadapan Nelson.



Saat Nelson membuka penutup matanya, Sara sudah tak ada lagi di hadapannya. Ia harus merelakan Sara. Ia berjanji tak akan pernah melupakan Sara. Sara akan tetap ia kenang sebagai gadis penuh semangat yang selalu memandang hidup ini dengan positif. Sara mengajarkan Nelson, tak perlu mengejar uang hingga mengorbankan kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang dan mengajarkan Nelson bagaimana rasanya jatuh cinta.


Begini cara Sara mengucapkan selamat tinggal pada Nelson
Ini soundtrack Sweet November, "Only Time" dinyanyikan Enya, makin mengaduk-aduk perasaan ... Siapin hati yaaa...



Sediiih filmnya, tapi romantiiis, dan seperti biasa Keanu terlihat ganteng. Oya, peringatan ya, film ini untuk dewasa, yang masih remaja kalau mau nonton harus didampingi orangtua yaaa... ^_^


Kamis, 31 Oktober 2013

Resensi Film : The Lake House



Trailer The Lake House
Judul Film : The Lake House
Produksi : Tahun 2006
Pemain : Keanu Reeves dan Sandra Bullock


Ini bukan film baru, tapi masih asyik ditonton. Sudah lama sekali aku nggak menonton film ini. Sampai kemudian sabtu kemarin adikkku menawarkan apakah aku mau menonton film "The Lake House"?

Tak kusangka, adikku perhatian banget sama aku. Ternyata dia tahu aku suka Keanu Reeves. Pas banget, kebetulan aku memang sedang menulis cerita dengan tokoh cowok arsitek. Dan rumah di tepi danau yang romantis itu ... Hm, sepertinya bisa menjadi inspirasi setting yang indah.

Film ini mempertemukan kembali dua artis Keanu Reeves dan Sandra Bullock yang sebelumnya sudah pernah beradu akting di film blockbuster "SPEED".

Menurutku, setting film ini romantiiiis banget. Di sebuah rumah yang seluruh dindingnya kaca, di pinggir sebuah danau. Ini adalah rumah Alex Wyler (diperankan Keanu Reeves) hasil rancangannya sendiri.

Alex adalah seorang arsitek. Ia sempat dianggap nekat membuat sebuah rumah yang seluruhnya berdinding kaca, tapi Alex tak peduli. Ia memang punya gaya merancang sendiri yang berbeda dengan ayahnya yang juga seorang arsitek terkenal. 

Rumah danau yang simple.

Di depan rumah ini ada sebuah kotak surat. Kotak surat itulah yang secara ajaib menghubungkannya dengan seorang gadis yang tinggal dirumah kacanya itu dua tahun yang akan datang.

Hm, sudah berasa aroma romantis sekaligus misteriusnya yaaa....

Kotak surat ajaib ini menghubungkan Alex dan Kate
yang terpisah jarak dua tahun.
Pengen deh punya kotak surat ajaib kayak gini, hehehe.

Entah bagaimana keajaiban itu bermula. Nyatanya, kotak surat di depan rumah kaca tepi danau itu bisa menghubungkan surat Alex kepada seorang gadis bernama Kate Forster (diperankan Sandra Bullock), seorang dokter kesepian yang dua tahun setelahnya, akan tinggal di rumah Alex itu.

Mereka saling berkirim surat setiap saat, saling bercerita tentang apa saja. Sampai akhirnya mereka merasa dekat dan ingin sekali saling bertemu. Tapi bagaimana caranya? Mereka terpisah oleh waktu yang berjarak dua tahun.

Alex ... baca surat aja ganteng ... >.<

Kate yang berada di tahun yang sama dengan Alex, belum mengenal Alex. Alex berusaha menemuinya, tapi Kate tidak mengenalnya, bahkan Kate ternyata sudah memiliki kekasih. Alex berusaha mendekati Kate di masa yang sama dengannya, walau Kate yang ini belum mengenalnya.

Alex pedekate ke Kate di masanya yang sekarang, yang nggak kenal dia,
padahal ALex sudah sering surat-suratan dengan Kate di masa dua tahun berikutnya

Bahkan dia sempat mengobrol, berdansa dan kissing dengan Kate yang belum mengenalnya ini dan kepergok kekasih Kate.

Alex dan Kate sempat berdansa juga
Soundtrack lagu saat Alex dan Kate berdansa. Lagu yang dinyanyikan dan diciptakan Sir Paul McCartney. "This Never Happened Before




Kebayang deh gimana galaunya perasaan Alex, sudah ketemu langsung gadis yang dicintainya, tapi Kate di masa yang sama dengannya ini belum tahu dia, bahkan ternyata adalah kekasih orang lain. Alex pasti gemeeess banget. Tapi dia sabaaar banget deh, nggak mau memaksa Kate di masa yang sama dengannya ini.

Kate dan Alex nggak tahu lagi bagaimana caranya agar mereka bisa menyatu, karena mereka yang saling mencintai ini berada di tahun yang berbeda ... Magic yaaa

Kate yang kesepian dan berharap ketemu Alex
Alex juga merindukan Kate ...

Kemudian Alex punya ide. Ada sebuah restoran kelas atas yang jika ingin makan di sana, harus memesan jauh-jauh hari. Alex sengaja memesan meja untuk dua tahun lagi. Bagi  Alex, dua tahun lagi adalah benar-benar dua tahun lagi. Ia harus menunggu saat itu datang. Tapi bagi Kate, dua tahun lagi itu adalah keesokan harinya.

Sambil nunggu 2 tahun lagi ketemu Kate, Alex tetap sibuk bekerja  sebagai arsitek.
Sama denganku, aku juga dulu arsitek. Dulu tapinya ... hehehe

Maka, sesuai dengan hari yang telah mereka sepakati, Kate datang ke restoran itu, berharap akhirnya dapat bertemu dengan Alex. Namun setelah ia menunggu hingga restoran itu hampir tutup, Alex tidak datang juga. Kate kesal, dan mengira Alex tidak menepati janji, sedangkan Alex bingung kenapa ia di masa depan tidak menemui Kate sesuai dengan janji mereka?

Kasihan Kate, nungguin Alex sampai minumannya habis bergelas-gelas

Kate merasa lelah dengan hubungan yang tidak nyata ini. ia pun menegaskan tidak ingin berhubungan dengan Alex lagi. Semua surat-surat Alex sudah tidak dibacanya lagi dan tidak pernah dibalas, tapi dengan setia Alex tetap mengirim surat pada Kate, berharap suatu saat, Kate akan membacanya.

Ouch, kesetiaan Alex ini benar-benar bikin meleleh. Temannya sudah menyarankan Alex cari gadis yang nyata saja, jangan buang-buang waktu menunggu gadis yang nggak jelas ada di mana ... Tapi Alex nggak mau menyerah, dia tetap menunggu dua tahun untuk bertemu Kate yang sudah mengenal dan mencintainya, Alex ingat janji mereka akan bertemu di Daley Plaza pada hari valentine dua tahun lagi ...

Gantengnya Keanu Reeves ^_^

Sedangkan Kate berusaha melupakan Alex dan melanjutkan hidupnya. Ia kembali pada kekasih lamanya dan berniat membeli rumah untuk ditinggali bersama. Rumah itu ingin direnovasi. Pergilah Kate dan kekasihnya ke sebuah konsultan desain arsitektur. Selesai mendiskusikan desain rumah yang ia inginkan, sebelum Kate pergi dari kantor konsultan itu, ia melihat sebuah gambar rumah di tepi danau terpajang di dinding. Itu gambar rumah yang persis sekali dengan rumah yang menghubungkannya dengan Alex di masa lalu.

Kate hampir tak percaya, ia bertanya, "Siapa perancang rumah ini?"

Sang arsitek menjawab, "Itu hasil rancangan arsitek Alex Wyler".

"Ah, di mana dia sekarang? Apakah aku bisa bertemu dengannya?" tanya Kate lagi.

Betapa senangnya Kate, berharap ia bisa bertemu Alex. Tapi ia terkejut bukan main saat arsitek itu bilang, sayangnya Alex Wyler sudah tiada, akibat kecelakaan tepat dua tahun lalu di hari valentine.

Kate segera teringat dua tahun lalu dia duduk di Plaza Daley tepat di hari Valentine. Mungkin pada saat itu Alex datang untuk menemuinya. Menyadari itu, Kate buru-buru pergi ke rumah danau, dia menulis surat untuk Alex. Isinya mencegah Alex untuk menemuinya di Daley Plaza.

"Don't look for me, don't find me. If you still care to me, wait for me, wait with me, wait. Just wait. Wait two years, Alex. I love you. Come to the lake house. i'm here."

(Saat adegan Alex membaca surat ini, sumpah bikin deg-deg-an. Khawatir Alex tetap nekat nyebrang. untunglah Alex menuruti permintaan Kate. Wudiih, Aleeex, baik banget siiih ...)

Sambil menangis Kate menunggu kotak surat itu memberi tanda suratnya sudah dibalas Alex. 

Ini adegan paling menyedihkan, Kate nangis nungguin kotak surat itu
memberi tanda suratnya dibalas Alex

Kate sedih banget berharap suratnya untuk Alex nggak terlambat ...
Untunglah ia belum terlambat, suratnya untuk Alex masih sempat dibaca Alex sehingga Alex mengurungkan niatnya menyeberangi jalan. Ia pun selamat dari kecelakaan. Alex yang sungguh-sungguh mencintai Kate, dia menuruti permintaan Kate benar-benar menunggu sampai dua tahun kemudian. Alex ingat di hari valentine dua tahun kemudian, ia berjanji untuk bertemu Kate di rumah danau. 

Tak lama sebuah mobil datang. Kate menangis bahagia saat akhirnya ia melihat Alex keluar dari mobil itu. Keduanya berjalan perlahan saling menghampiri.

"Kau menungguku," ucap Kate terharu.
Alex tak bicara, dia langsung mencium Kate yang sudah ditunggunya selama dua tahun.... Hiks... nyesek. Ada nggak ya cowok setia begini sanggup nunggu dua tahun?

Yeay!! Akhirnya Alex dan Kate ketemu juga ^_^

Kalau jodoh memang nggak ke mana yaa... Akhirnya Alex dan Kate bisa bersatu juga ...

Aku sempat nangis nonton film ini, padahal dulu sudah pernah nonton. Mengharukan siiih... Romantisnya nggak nahan. dan film ini nggak bosenin untuk ditonton lagi. Kisah cinta yang lembut, mengharukan, tapi untunglah happy ending ^_^

Dan chemistry Keanu Reeves dan Sandra Bullock berasa banget, kenapa mereka nggak jadian beneran aja ya? ^_^




Soundtrack adegan terakhir, menyayat hati deh musiknya...

Huft, untunglah happy ending  ^_^


Minggu, 21 Juli 2013

I AM SHERLOCKED, falling in Love with Sherlock

This picture from facebook fanpage Benedict Cumberbatch


Mendadak jadi suka banget sama serial tv satu ini, "SHERLOCK". 

Sebenarnya aku sudah pernah menonton serial ini yang season 2. Tapi karena kemarin diulang lagi, bertepatan dengan ulang tahun Mr. Benedict Cumberbatch, 19 Juli, baru sadar Mr. Cumberbatch paling pas dan super keren memerankan tokoh Sherlock. 

Genius-nya terlihat. sikapnya yang dingin, sedikit arogan yang malah membuatnya tampak elegan. Percaya dirinya yang luar biasa menganggap dirinya manusia paling cerdas di London.

Dan aku baru menyadari dialog-dialog di seri televisi-nya menarik dan terkadang membuat tersenyum. Seperti saat aku menonton season 2 episode 2, "The Hounds Of Bakersville".

Banyak sekali dialog-dialog menarik dan adegan-adegan yang juga menarik. Watson yang setia dan menerima Sherlock apa adanya walau Sherlock sering menyombongkan kejeniusannya. 

Sherlock yang merasa super cerdas meragukan penglihatannya karena ia melihat sesuatu yang tidak masuk akal di the hollow. Seekor anjing raksasa bertampang buas. Sherlock terbiasa memikirkan segala hal secara logis. sesuatu yang ajaib atau aneh tidak bisa diterima oleh akalnya. 

Watson mencoba menenangkan Sherlock. 

"Mungkin karena gelap dan dingin, kamu jadi merasakan takut." 

Sherlock yang sedang sangat gusar membantah keras.

"Aku? Takut? Mana pernah aku takut. Itulah anehnya. Lihat tanganku gemetar, tubuhku mengkhianatiku. Tubuhku ketakutan padahal otakku tidak takut."

Watson memilih meninggalkan Sherlock yang sedang emosional sendirian, sementara ia melanjutkan penyelidikan dengan caranya sendiri. 

Saat keesokan harinya Sherlock mulai kembali berpikir jernih, ia yang mendatangi Watson. Sengaja menggoda Watson bermaksud melucu, sekaligus mencairkan suasana yang sudah dibuatnya canggung kemarin. 

"Tidak usah melucu. Kamu nggak pantas melucu. Bersikaplah dingin seperti biasanya," sindir John Watson.

Kemudian Watson secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang memunculkan ide Sherlock.

Sherlock bilang. "You're amazing! You're fantastic! Untuk ukuran bukan seorang jenius, kau memberi ide brilian padaku."

John Watson tetap sabar menghadapi sikap Sherlock. Ia hanya sesekali meledek Sherlock yang hobi menaikkan tulang pipinya dan menaikkan kerah jas hitamnya.

"Berhentilah berusaha terlihat keren dengan menaikkan tulang pipimu dan menarik kerah jasmu ke atas, Sherlock!" sindir John Watson.

John Watson juga tetap sabar saat ia tahu, ternyata saat ia ketakutan setengah mati di dalam lab rahasia Bakersville, itu adalah hasil kerjaan Sherlock yang menjadikannya sebagai bahan eksperimen. Sherlock dengan santainya hanya bilang. 

"Aku sudah tahu efek obat itu pada manusia berotak superior. Aku perlu mengujinya pada manusia dengan otak biasa."

Well, Mr. Holmes. Entah kenapa, khusus kamu, aku nggak keberatan kamu menyombongkan kejeniusanmu. Aku tetap cintaaa... ^_^  karena kamu memang truly genius. 

Dan aku selalu meleleh jika berhadapan dengan cowok genius. Mudah terpesona ... >.<


This picture from facebook fanpage Benedict Cumberbatch

Dan jika ada yang menganggap aneh cara berpikirnya yang out of the box, Sherlock dengan santai akan bilang begini :

"I am not a psycopath, Anderson. I am a highly functional sociopath. Do your research!" Sherlock said - A study in Pink.


This picture from facebook fanpage Benedict Cumberbatch

Dalam Sherlock season 2 episode 1 "Scandal In Belgravia", ada adegan yang menarik perhatianku. Sherlock is iceman. Dinginnya... ^_^.
Saat ia harus memecahkan password di ponsel Irene Adler yang berisi foto-foto keluarga kerajaan Inggris, dengan cerdas Sherlock bisa menebak password itu menunjukkan perasaan suka Irene padanya.

Dengan sinis Irene Adler menjawab.
"How pathetic, kau mengira aku sungguh-sungguh tertarik padamu?"

Sherlock mendekati Irene dan berbisik pada Irene
"Aku tahu pasti karena aku sudah memeriksa denyut nadimu, jelas itu denyut nadi seseorang yang jatuh cinta."

Cool, maaan...

Dan password itu adalah ... I am SHER locked ... artinya kira-kira : aku terpikat pada Sherlock. Hatiku terkunci padanya ...

Aku SHER locked jugaaa... ^_^


Tapi aku hanya suka karakter Sherlock yang diperankan Benedict Cumberbatch looh... ^_^ 
Jadi dengan kata lain, aku jatuh cinta sama Benedict Cumberbatch.

Aku juga sudah pernah menonton aktingnya dalam film "Atonement", walau pun di film ini Mr. Cumberbatch menjadi tokoh antagonis, but still okay to watch his acting in this film. He is a charismatic man.

Pengen nonton film terbarunya "STAR TREK : Into Darkness". Benedict menjadi villain juga di sini. Tapi tetep deh aku suka, a charismatic villain.

Dan Mr. Cumberbatch sudah syuting untuk serial "SHERLOCK" season 3 loh. Kabarnya cowok keren ini sudah menandatangani kontrak untuk juga bermain di SHERLOCK season 4.

Asyiiiiikkkkk.... Bakalan lihat sherlock Holmes yang pas banget untuk selanjutnya. Mr. Sherlock Cumberbatch, Mr. Benedict Holmes.

Benedict Cumberbatch and Martin Freeman
on the set of Sherlock 3
This picture from "Sherlock" facebook fanpage





Selasa, 17 Juli 2012

90 Days, Time to Love







Resensi Drama Korea


90 Days, Time to Love


By: Arumi E


Hyun Ji-seok (Kang Ji Hwan) berada di puncak kehidupannya. Di usianya yang ke-31 tahun, hidupnya terasa sempurna. Mempunyai karir yang baik sebagai dosen arsitektur di sebuah perguruan tinggi, menikah dengan Park Jung-ran (Jung Hye Young) yang cantik dan berasal dari keluarga berada walau sesungguhnya bukan cinta sejatinya. Hidupnya semakin sempurna karena ia telah dikaruniai seorang anak perempuan berusia 8 tahun.

Namun mendadak hidupnya yang sangat sempurna itu berubah seratus delapan puluh derajat saat ia divonis dokter menderita penyakit kanker dan masa hidupnya hanya tersisa 90 hari lagi. Awalnya Ji-seok tak percaya ia menderita kanker. Ia merasa sehat-sehat saja, kecuali beberapa kali ia memang seringkali merasakan sakit di perutnya yang ternyata disebabkan kanker pankreas.



Dalam kekalutan, tiba-tiba saja dia teringat kembali dengan cinta pertamanya. Satu-satunya keinginannya adalah menghabiskan sisa hidupnya yang hanya 90 hari itu bersama cinta sejatinya, Mi-yeon (Kim Ha Neul) yang telah ditinggalkannya 9 tahun lalu. Ia takut jika harus mati tanpa Mi-yeon di sisinya. Mungkinkah keinginan terakhir Hyun Ji-seok itu bisa terpenuhi? Apalagi kenyataannya Mi-yeon dan Hyun Ji-seok sudah sama-sama menikah. Apakah mereka berani melanggar norma demi mengenang kembali cinta pertama mereka dulu? Juga melawan pertentangan dari pasangan masing-masing?

Sebelumnya, Hyun Ji-seok dan Mi-yeon adalah pasangan kekasih yang saling jatuh cinta sejak masa SMA. Hubungan mereka terpaksa harus diakhiri karena mereka harus menghadapi kenyataan bahwa ternyata mereka adalah saudara sepupu. Dalam tradisi keluarga mereka, adalah terlarang saudara sepupu menjalin hubungan kasih.



Semula mereka memutuskan berpisah, tetapi rasa cinta di antara mereka terlalu kuat, mereka pun kembali bersama lagi. Hampir saja mereka memutuskan kawin lari dan kabur ke San Fransisco, tetapi sehari sebelum mereka berangkat, Ji-seok harus menghadapi kenyataan kematian ayahnya karena kecelakaan. Kematian ayahnya itu membuat rencanaya awalnya kawin lari bersama Mi-yeon harus ditangguhkan. Ia harus menjadi tulang punggung keluarganya, menafkahi ibu dan seorang adiknya, karena ayahnya meninggalkan hutang yang tidak sedikit. Tak ada pilihan lain bagi Ji-seok kecuali meninggalkan Mi-yeon dan menikah dengan Park Jun-ran, wanita yang dijodohkan dengannya sejak awal untuk menyelamatkan keuangan keluarganya.



Mi-yeon patah hati dan merana ditinggalkan Hyun Ji-seok tanpa alasan jelas. Mi-yeon tidak tahu bahwa Ji-seok meninggalkannya karena terpaksa. Sembilan tahun berlalu, tiba-tiba saja Ji-seok datang menemui Mi-yeon dan memintanya tinggal bersama selama 90 hari. Bagaimana mungkin, Mi-yeon yang hatinya pernah disakiti Ji-seok bisa menerimanya? Apalagi dia telah memiliki suami, sementara Ji-seok juga telah memiliki istri. Tapi lagi-lagi tak ada yang bisa melawan kekuatan cinta pertama. Berbagai halangan mereka terjang untuk bisa kembali bersama, dan menikmati tiap detik kebersamaan mereka yang hanya tersisa 90 hari.

Nice movie, tentang cinta pertama yang tak kesampaian karena masing-masing telah memiliki cinta kedua. Mereka hanya memiliki waktu 90 hari untuk kembali mengenang cinta pertama mereka, sebelum kematian memisahkan mereka berdua untuk selamanya...
Akting para pemainnya cukup maksimal. Walau drama ini menceritakan kisah sedih dan memilukan, tetapi tak banyak air mata yang diumbar. Masing-masing karakter lebih banyak bermain emosi yang tidak melulu diperlihatkan melalui deraian air mata, tetapi ditunjukkan lebih mendalam melalui kegelisahan mereka, bahasa tubuh, tatapan mata dan ekspresi wajah.

Ini soundtrack-nya benar-benar menyayat hati

Seperti biasa, Kang Ji Hwan bermain total dalam perannya ini. Perubahan sikapnya tampak jelas, dari yang semula penuh rasa percaya diri menjadi kehilangan harapan hidup dan kemudian diam-diam sesungguhnya menyimpan ketakutan karena harus meninggalkan semua yang disayanginya di dunia ini. Ia seolah masuk ke dalam perannya sebagai Hyun Ji-seok yang hampir putus asa berharap bisa menghabiskan hari-hari terakhirnya bersama cinta pertamanya. Kabarnya, kang Ji Hwan sengaja tidak makan malam hanya minum soju selama berhari-hari agar ia merasakan sakit sungguhan. Dan usahanya itu berhasil, karena ia memang tampak seperti sungguh-sungguh seorang yang sedang sakit parah dan sekarat.

Jung Hye-young yang berperan sebagai istri Hyun Ji Seok juga bermain apik memerankan tokoh seorang istri yang sedih karena sebentar lagi akan kehilangan suami, apalagi setelah ia tahu ternyata selama Sembilan tahun menikah, suaminya tidak benar-benar mencintainya. Ada perempuan lain di hati suaminya dan yang justru diinginkan suaminya menemani saat-saat terakhirnya. Walau kemudian suaminya menuntut bercerai karena tak ingin menyakiti perasaan sang istri, tetapi ia menolak dan memilih terus mempertahankan suaminya agar tetap berada di sisinya.

Sementara Yun Hee-seok yang berperan sebagai Kim Tae-hun suami Mi-yeon juga bermain sangat bagus, memerankan karakter suami yang sangat menyayangi istrinya, hingga ia merelakan istrinya menghabiskan waktu bersama mantan kekasihnya, walau hatinya harus menahan perih dan rasa tak rela. Emosi semua pemain ter-explore dengan baik masuk ke dalam karakter masing-masing peran.



Film ini menampilkan gambar-gambar indah panorama Pulau Jeju yang eksotis terutama pada adegan-adegan awal dan menjelang akhir. Suasana sendu dan melankolis semakin kuat terasa dengan hiasan alunan soundtrack lagu-lagu romantik sepanjang film, di antaranya lagu Smoke Get in Your Eyes, San Fransisco, Sarang Eun Gan Da dinyanyikan oleh J.M , Ha Roo Man Keum dinyanyikan Jung Jae Wook dan lagu yang paling menyayat hati, Yoo Suh dinyanyikan Jung Jae Wook.


Cinta pertama memang sulit dilupakan... *siapin saputangan sebelum nonton ya...