Laman

Selasa, 29 September 2015

Bukit Bintang dan Kampung Bahru #27HaridiKualaLumpur

Hari ke-26. Waaah ini sebenarnya late post. Kemarin tanggal 28 adalah hari ke-26 aku di KL.

Di hari Senin itu aku masih punya kesempatan sehari lagi untuk mengunjungi dua tempat yang belum sempat kudatangi. Bukit Bintang dan Kampung Bahru.

Dilihat dari peta KL, Kampung Bahru dekat dengan KLCC. Hanya naik LRT dari Stasiun KLCC, langsung turun di perhentian berikutnya, Kampung Bahru.

Tapi aku sengaja memilih jalur yang lebih jauh. Sejak awal sudah penasaran pengin tahu seperti apa yang namanya Bukit Bintang. Kali ini pun aku hanya mengandalkan informasi dari peta transportasi KL.

Bisa dilihat, untuk ke Bukit Bintang, aku bisa ke Kl Sentral naik LRT, lalu lanjut naik monorel ke sana. Padahal kalau dilihat di peta jaraknya tak jauh dari KLCC.

Aku memilih mencoba naik monorel, karena selama di KL aku belum pernah mencobanya.

KL Sentral. Luaaas banget

Pintu masuk monorel
Monorel mirip LRT, bedanya LRT di bawah tanah, monorel di atas, jadi bisa lihat pemandangan di luar. Cepat banget deh naik ini. Nggak berasa tau-tau sudah sampai Stasiun Bukit Bintang.


Salah satu yang menarik di Bukit Bintang

Sejak pagi langit memang nggak cerah. Tertutup kabut asap. Tapi aku nekat tetap keluar rumah. Dan baruuuuu sebentar aku jalan-jalan di Bukit Bintang mendadak hujan deraaaaas banget. Untunglah sudah sedia payung sebelum hujan.




Dan ,.... aku baru tau ternyata dari sini bisa naik Bus GoKL ke KLCC. Gratis! Ahahahah...



Aku mampir dulu deh di KLCC. Sekali lagi lihat-lihat siapa tahu ada yang bisa dibeli buat tambahan oleh-oleh. Yaaa, memang ada. Akhirnya aku mampir stand Arch beli tote bag buat tempat oleh-oleh dan beli pembatas buku,



Setelah itu barulah aku lanjut ke tempat berikutnya, Kampung Bahru.


Menunggu LRT


Iseng motret ini. Tertarik dengan keterangannya.
Katanya diangkat dari novel best seller di Malaysia :)

Petunjuknya jelas. Jadi nggak bakal nyasar, Insya Allah


Ternyata Kampung Bahru itu adalah deretan tempat makan di kanan kiri sepanjang jalan ini. Mungkin kalau malam ramai. Aku cuma nyoba gorengan Malaysia. Ada cempedak goreng. Enaak. Semua macam gorengan harganya sama, 2 ringgit dapat 5. Ada pisang goreng, ubi goreng, risol, bakwan. Tapi pisang molen dan cireng nggak ada, hehehe.


Twin Towers kelihatan. Nggak jauh kan?

Saat siang hari banyak tempat makan yang tutup, hanya beberapa yang buka penuh dengan pengunjung yang makan siang. Umumnya yang buka tempat makan luas, lauk pauk disajikan cara prasmanan. Pembeli bisa ambil sendiri lauk dan sayur. Aku cuma lihat-lihat. Kulihat ada sayur berkuah santan agak merah dari warna cabai isinya cuma nanas yang dipotong bundar-bundar. Walah nanas disayur santan juga yaa...

Perkiraanku, di malam hari tempat ini lebih ramai, lebih banyak restoran yang buka.


2 komentar:

  1. Selamat datang lagi Indonesiaa.. :D Seru-seru mbak ceritanya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Vindy ... tapi ini mau kuganti bahasan dan judulnya. Kelupaan seharusnya tentang jalan-jalan terakhir sebelum pulang dulu, hihihi. Besoknya baru tentang kembali pulang ke Jakarta :)

      Hapus