Laman

Minggu, 12 Januari 2014

Catatan Perjalanan 2 : Malam Tahun Baru di Jogja

Aloha!! Selamat Tahun baru 2014 teman-temanku ...

Yup, liburan akhir tahun 2013 tahap dua berlanjut. Tanggal 30 Desember 2013 aku kembali datang ke Janten, Kulon Progo Yogyakarta. Kali ini aku naik bis malam sendirian. Sengaja memilih bis AC eksekutif yang relatif nyaman. Perjalanan berjalan lancar, walau awalnya sedikit macet. Aku sampai di Desa Janten pukul setengah 7 pagi, tanggal 31 Desember 2013.

Senangnya kembali bertemu dengan sepupu-sepupuku, Mbak Nany dan Erma, juga bertemu bulikku. Malamnya kami pergi ke Kota Jogja untuk ikut merasakan detik-detik pergantian tahun di kota Gudeg ini.

Ini pertama kalinya aku merayakan malam tahun baru di Jogja. Yang paling menyenangkan adalah karena bisa berkumpul bersama saudara-saudaraku yang hanya setahun sekali bertemu.

Kami berangkat ke Jogja setelah magrib. Mobil dikemudikan Mas Ari, suami Erma sepupuku. Sampai di alun-alun Kota Jogja, untunglah mobil masih diperbolehkan masuk untuk parkir di pinggiran alun-alun. Kami tiba tepat waktu, karena beberapa menit kemudian, parkiran sepanjang keliling alun-alun sudah penuh mobil dan jalan menuju alun-alun mulai ditutup untuk kendaraan bermotor.

Kemudian kami berjalan kaki ke Plengkung Gading, benteng yang dibangun mengelilingi lingkungan Kraton Jogja. Masih terlihat indah di waktu malam, ditimpa sinar lampu yang sengaja di pasang. Konon, benteng ini dibuat Kraton Jogja untuk melindungi kerajaan dari serangan musuh. Kami naik ke bagian atas. Cukup luas, bahkan ada jalan yang di bagian atas benteng, menurut sejarah, dahulu jalan itu biasa digunakan kereta kuda keluarga kerajaan saat ingin berkeliling menemui rakyatnya.

Erma , berfoto di Plengkung Gading, benteng yang mengelilingi lingkungan Kraton Jogjakarta

Setelah melihat-lihat sambil berfoto tentu saja, kami melanjutkan perjalanan berjalan kaki mencari restoran untuk makan malam.

Sampailah kami di sebuah restoran yang bernuansa Jogja asli, namanya Rumah Makan Nyi Ageng. Makanannya pun Jogja banget deh. Aku memilih menu yang bikin aku penasaran, judulnya : Lele njungkring, hihihi. Lucu kan namanya? Pengin tahu, seperti apa bentuknya.

Restorannya cukup nyaman, toiletnya pun bersih. Itu yang paling penting. Lagi-lagi minuman yang kupilih sejenis wedang jahe, minuman yang khas Jogja banget.

Makan malam di Restoran Nyi Ageng, yang motret Mbak Nany ^_^

Setelah kenyang makan dan ... Teteup foto2, kami kembali ke alun-alun yang sudah semakin ramai dipenuhi pengunjung.

Erma punya usul kami menikmati naik kereta berhias lampu2 yang bisa digenjot bersama keliling alun-alun. Kami memilih yang cukup untuk 5 orang. Biaya sewanya, 40 ribu sekali putar. Wuiiih, lumayan mahal ya, kata yang punya sih karena malam tahun baru, harganya naik, kalau hari biasa hanya 25 ribu saja sekali keliling alun-alun.

Salah satu mobil lampu yang membentuk pegasus

Ramainya alun-alun Kota Jogja dengan kereta-kereta berhias lampu

Gak lupa dikasih tulisan JOGJA ^_^


Seru juga, menggenjot bareng kereta penuh lampu itu. Ini salah satu hasil kreatifitas warga Jogja. Bentuk keretanya macam-macam, ada juga yang berbentuk seperti mobil. Pengalaman asyik deh.



Setelah selesai menikmati kereta penuh lampu, kami duduk-duduk di samping mobil, tepat di depan gerobak wedang ronde. Ada banyak sekali gerobak makanan berjualan di pinggiran alun-alun. Memenuhi kebutuhan warga yang tumplek blek di alun-alun Jogja, menunggu detik-detik pergantian tahun.

SELAMAT TAHUN BARU 2014 dari Alun-alun Kota Jogja
Semoga tahun ini berjalan lebih baik.
Menjadi manusia yang lebih tangguh, aamiin ^_^
kami pulang kembali ke Janten pukul setengah satu dini hari. Pukul setengah dua barulah kami sampai di rumah. setelah membersihkan diri, ganti baju, gosok gigi, kami pun tidur lelap. Besok pagi, kami sudah punya rencana lain lagi untuk menikmati belahan Jogja lainnya.

Selamat tahun baru...^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar