Laman

Jumat, 08 Januari 2016

#YearEndHoliday part 2 : Makan Malam di Jogja

Walau sekarang sudah kembali ke Jakarta, tapi aku masih akan melanjutkan berbagi cerita tentang liburan akhir tahun di Jogjakarta.

Setelah di hari pertama Januari 2016 kami berlelah-lelah mendaki puncak kebhn teh Nglinggo Kulonprogo, esoknya tanggal 2, aku bisa istirahat sejenak. Sementara adikku, sepupu dan dua keponakanku touring naik motor beriringan menuju Kota Jogja. Jarak dari Desa Janten kurang lebih 45 km, 1 jam dengan kendaraan bermotor.

Barulah sesudah maghrib, kami yang lainnya menyusul ke Jogja untuk makan malam bersama.
Yeah, untuk makan malam saja kami ke Jogja lho...sekalian jalan-jalan.

Kami makan di rsto lesehan bale ayu. Tempatnya lumayan nyaman, di pinggiran sawah. Menunya sepertinya enak-enak. Tapi nunggunya memang agak lama.

Melihat menunya aku langsung tertarik dengan minuman wedang plethok. Dari fotonya biasanya minuman ini disebut wedang uwuh. Dipenuhi rempah-rempah yang sengaja dibiarkan masih di dalam gelas dalam keadaan utuh. Ada jahe, kapulaga, sereh, kayu secang yang membuat minuman berwarna merah. Di piring kecil yang dijadikan tatakan gelas, diberikan irisan jeruk nipis. aku pikir jeruk nipis itu untuk diperas ke dalam minuman. ternyata setelah kuperas, warna merah dari kayu secangnya menghilang berubah jadi kuning saja.

Yaaah, jadi kurang cantik penampilannya. Ternyata air jeruk nipis melunturkan merahnya. Lain kali nggak usah dikasih jeruk nipis deh ...



Penuh rempah, segaaar

Yang enak itu ... cumi masak telor asin



Jumat, 01 Januari 2016

#YearEndHoliday part 2 : Tahun Baruan, bakar ikan, pesta duren, jalan-jalan ke kebun teh Kulonprogo

Selamat tahun baru 2016!

Tahun ini aku merayakan tahun baru di Desa Janten. Kami membakar ayam yang dibentuk sate, ikan dan cumi untuk dinikmati bersama. Sejak sore, sepupu dan dua keponakanku datang ikut bergabung untuk merayakan pergantian tahun di desa yang damai ini.

Sambil mengipas-ngipas sabut kelapa yang dibakar di tungku tanah liat untuk memanggang, sesekali mencicip yang sudah matang, menunggu jarum jam tepat menunjuk angka 12.

Mbak Nany membuat api unggun dari ranting-ranting kering
 yang rontok di pekarangan rumah

Nyate ayam
Kipas-kipas
Nyalain kembang api pas jam 00:00
Keponakanku nggak sabar main kembang api

Nggak terasa, tahun semakin bertambah. Tak ada yang berubah, hidup tetap butuh perjuangan. Sesekali butuh piknik untuk merelaksasi hati dan pikiran.

Esok paginya, kami tetap bangun pagi lho, walau malamnya tidur pukul setengah 2. Desa Janten dianugerahi hujan sangat deras hingga menjelang siang hari.

Pukul satu siang, sepupuku mengajak kami ke rumah temannya di Purworejo untuk pesta duren. Daerah Purworejo memang dikenal sebagai penghasil duren enak. Dan benar saja, durennya benar-benar enaaaak. Daging buahnya tebal, harum dan manis. Enam buah duren langsung diserbu 12 orang sekaligus! Bulikku nggak ikut makan karena darah tinggi, Linggar juga belum boleh makan karena masih baby 7 bulan :D

Serbuuuuuu
Langsung ludes, nggak sempat difoto
Tinggal satu nih 
Duren tersisa yang sempat difoto sebelum dilahap.
Mantap kaaan?
Tampang-tampang kekenyangan duren

Setelah puas makan duren, teman sepupuku mengantar kami ke tempat wisata baru di Samigalih Kulonprogo yang berbatasan dengan Purworejo.

Ternyata di hamparan perbukitan tinggi di sini dijadikan kebun teh yang baru dibuat tahun 2014.

Jalan menuju tempat ini sangat berliku dan banyak tanjakan curam. Mobil kami sempat tidak kuat menanjak di bagian tanjakan curam yang membelok. Terpaksa aku, Mbak Nany, Mas Ari dan bulik keluar dari mobil supaya mobil menjadi lebih ringan.

Di tikungan ini memang sering terjadi mobil tidak kuat menanjak. Karena itu ada beberapa pemuda yang berjaga di sini, siap membantu mengganjal roda belakang mobil yang kesulitan menanjak dengan batu. Mereka bekerja tanpa pamrih lho, sepertinya sih mahasiswa KKN gitu ... ^_^

Akhirnya kami berempat berjalan kaki menanjak, menunggu jalan agak datar baru bisa naik mobil lagi. Tapi ternyata jalannya menanjaaak terus. Membuat mobil tidak bisa berhenti karena khawatir malah merosot.

Tak lama adik dan keponakanku yang naik motor kembali menjemput kami yang berjalan kaki, menuju tanah datar yang dijadikan tempat antri untuk masuk ke wilayah perkebunan teh.

Setelah membeli tiket dan menunggu giliran naik, barulah mobil kami melaju lagi. Lagi-lagi jalan menanjak, hingga tampaklah hamparan pohon teh di perbukitan. Udaranya sejuuuuuk sekali.

Hei, hei, nggak sangka di Kulonprogo ada tempat seindah ini ^_^


Tangganya masih seperti ini untuk menanjak ke puncak

Di salah satu puncak bukit, ke sininya penuh perjuangan



Rame-rame bersama sepupu2, keponakan, serta teman sepupuku yang sudah mentraktir duren enak

Yeah, tahun baru ini seru banget. Kumpul bareng saudara-saudara, menikmatinya jauh dari keriuhan ibu kota. Sungguh tak terlupakan. ^_^