Laman

Senin, 23 Maret 2015

Sunday Meeting Gagas Media, Bukune, Maxima Pictures

Minggu, 22 Maret ada acara seruuu banget. Sunday Meeting yang diadakan Agromedia Grup.



Siap-siap berangkat

Kali ini membicarakan tentang "Adaptasi Buku ke Film, Kolaborasi Dunia Penerbitan dan Film".

Seru banget kan tema yang dibahas. Dari uraian Mas Haqi penulis skenario film yang sudah menulis 10 naskah film, sebagai seorang penulis novel, fokuslah menulis novel yang baik. Seorang penulis novel kalau saat menulis naskahnya sudah membayangkan naskahnya difilmkan, hasilnya malah kurang maksimal.



Setiap novel itu ada takdirnya masing-masing. Jika memang novelnya banyak yang suka, pasti akan ada produser yang datang meminang naskah novelmu untuk diadaptasi menjadi film.

Sementara Pak Yoen, produser Maxima Pictures mengatakan, proses pembuatan film adalah proses kompromi dari banyak pihak. Apalagi untuk naskah yang diangkat dari sebuah novel. Seorang penulis yang naskahnya diadaptasi menjadi film, harus rela kalau nanti yang diangkat ke layar lebar, tidak sama persis dengan apa yang ada di dalam novelnya. Karena bahasa tulisan sangat berbeda dengan bahasa film.

Ada lagi penjelasan dari Mas Aditya Mulya. Beliau penulis Gagas Media top, sudah 4 novelnya yang diadaptasi menjadi film. Menurut beliau, seorang penulis novel menjadi penentu nasib tokoh-tokoh dalam tulisannya, tapi saat novelnya diadaptasi menjadi film, dia tidak lagi menjadi penentu. Dia harus merelakan nasib tokoh-tokohnya berubah setelah difilmkan,

Pak Yoen juga memberi bocoran, saat ini memang sedang tren membuat film yang diadaptasi dari novel. Bisa dibilang dari 5 film yang tayang di Indonesia, 1 di antaranya adalah adaptasi dari novel. Tren lainnya adalah sekarang ini sedang disukai cerita dengan setting luar negeri. Menurut Pak Yoen, sebuah film dianggap akan naik value-nya jika settingnya ada yang di luar negeri.

Ouuuwh, novelku juga di luar negeri lho settingnyaaaa. ^_^ *ada harapan.

Sepertinya memang benar yang dibilang Pak Yoen. Karena novelku "Tahajud Cinta di Kota New York" juga akan diangkat menjadi film, mungkin karena settingnya di New York. Berharap segera diproduksi, aamiin.

Pak Yoen sekali lagi bilang, kerja pembuatan film itu adalah hasil diskusi dan kesepakatan bersama antara penulis novel, penulis skenario, produser dan sutradara. Semua kompromi bersama itu diperlukan untuk mencapai hasil yang terbaik.

Seru banget deh pembahasan kali ini. Intinya, menulis saja naskah sebaik mungkin. Kelak jika naskah kita memang bagus, dia akan menemukan takdirnya sendiri.

Dengerin sambil senyum.
Di belakangku itu Mbak Hapsari sedang serius banget ^_^
Photo by Mbak Indria Salim 

Setelah penjelasan dari ketiga nara sumber, para pengunjung yang hadir diberi kesempatan bertanya. Waah, ramai banget deh yang nanya, karena topiknya memang seruuuu.

Ada yang bertanya, selain setting luar negeri, apalagi sih tema yang sekarang sedang tren dan dicari produser? Pak Yoen bilang, tren cerita selalu berubah. Biasanya kalau sudah ada yang memelopori sebuah tema lalu sukses, akan banyak pengekornya. Tapi biasanya pengekornya tidak akan sesukses pendahulunya.

Yang perlu diperhatikan juga buat para penulis novel, hati-hati memilih produser yang akan mengadaptasi cerita novelnya menjadi film. Karena ditangan produser dan PH yang tepat, sebuah film yang diangkat dari sebuah novel bisa meraup kesuksesan dan itu akan berimbas positif untuk penulisnya. Novelnya menjadi semakin laku dan novel-novel selanjutnya bakal jadi rebutan banyak PH. Tapi jika salah pilih produser dan filmnya gagal, kemungkinan malah akan tenggelam.

Mas Haqi juga berserita, sekarang ini banyak sekali penulis yang karena melihat banyak novel penulis lain diadaptasi menjadi film, mereka pun ingin juga novelnya dijadikan film. Mas Haqi sering sekali mendapat mention dari penulis yang minta dikenalkan dengan produser atau menitipkan novelnya minta disampaikan ke produser. Tapi Mas Haqi bilang, percayalah, dia tidak akan pernah mau menjadi agen antara penulis novel ke produser. Bukannya dia sombong, hanya saja dia tidak mau terlibat masalah seandainya nanti ada kerjasama yang tidak beres antara penulis dan produser yang dia perkenalkan. Mas Haqi memilih fokus saja dengan pekerjaannya sebagai penulis skenario film remaja populer dan dia selalu aktif mempromosikan film yang skenarionya dia tulis.

Dapat bocoran juga lho, apa saja novel terbitan Gagas Media yang saat ini sedang dalam proses adaptasi menjadi film oleh Maxima Pictures. Mau tau? Tunggu aja deh yaaa kabar selanjutnya. Berharap Monte Carlo juga bakal mendapat giliran, aamiin. Tidak berhenti berharap. ^_^

Selesai acara, saatnya deh foto-foto narsis bareng teman-teman penulis.

Ketemu teman penulis, Mbak Indria Salim 

Bareng editor imuut ^_^
Photo by Mbak Indria Salim
Bareng penulis-penulis keren, Syefryana Khairil, Mbak Hapsari Hanggarini, Mbak Nunik Utami, Ninna Rosmina


Paling senang hadir dalam acara seperti ini. Selain mendapat ilmu, bisa bertemu teman-teman penulis yang hebat-hebat dan bertemu editor-editor. Daaan, yang asyiknya, ditodong editor dimintai naskah. Asyik kaaan? ^_^

Setelah selesai dan pamitan, aku keliling-keliling Gramedia Matraman mengecek keberadaan buku-bukuku.

Awalnya jiper lihat novel banyaaaaak banget, persaingan antar buku ketat banget. Tapi nggak sangka menemukan 3 novelku ada di rak buku laris, ‪#‎MonteCarlo‬, ‪#‎PertemuanJingga‬ dan ‪#‎TahajudCintaDiKotaNewYork‬. Semoga laris sungguhan. Aamiin.

Dan menemukan ‪#‎CintaValenia‬ baru ditambah stoknya banyaak. ‪#‎UnforgottenDream‬ juga mejeng manis. ‪#‎Eleanor‬ nongkrong di rak buku baru. ‪#‎HatikuMemilihmu‬ tinggal satu, hiks. Harus laporan ke editor.

Eleanoooorrr

Cinta Valenia stoknya baru diisi nih
Unforgotten Dream masih ada ^_^

Monte Carlo juga masih eksis di sini ^_^

Waw, Pertemuan Jingga masuk rak buku laris

Tahajud Cinta di Kota New York juga nih


Kamis, 12 Maret 2015

Talkshow "Geliat Novel Islami" Gramedia, Islamic Book Fair 2015

 Late post ... baru sempat nulis laporannya hari ini.

Waktu yang ditunggu-tunggu ... Aku sudah siaaap. Karena dress code-nya sesuai warna cover novel masing-masing, jadilah aku memakai serba oranye, sesuai dengan judul novelku "Pertemuan Jingga".


Akhirnya ... kami berhasil menjalani tugas mengisi acara talkshow "Geliat Novel Islami" Gramedia Pustaka Utama di acara Islamic Book Fair, Jumat, 6 Maret kemarin.


Acara agak mundur beberapa menit dari pukul 19.00. Tapi nggak mengurangi kemeriahan acara. Legaaa karena yang datang lumayan banyak. Ada teman-teman kami yang dibela-belain datang sepulang kerja, padahal Jakarta lagi cute banget macetnya lho. Jumat malam gituuu.
Ada juga pengunjung pameran buku yang tahu adanya acara ini ikut mampir.

Semua tampil feminin malam itu. Mbak Indah Hanaco bikin pangling. ^_^
Acara dipandu host kocak Bang Jensen. Ini ketiga kalinya aku mengisi acara dan Bang Jensen yang menjadi host-nya. Seru banget deh. Host-nya jago banget bikin suasana jadi ramai dan membuat yang hadir tertawa termasuk semua pengisi acara.




Mbak editor juga kebagian menjelaskan ^_^

Satu persatu penulis menjelaskan novel karyanya masing-masing. Aku tentang novelku "Pertemuan Jingga" dan "Hatiku Memilihmu", Mbak Irene Dyah tentang novelnya"Tiga Cara Mencinta" dan "Dua Cinta Negeri Sakura", Mbak Indah Hanaco tentang novelnya "Cinta Sehangat Pagi" dan Nadia tentang novelnya "Bintang Jatuh". Terinspirasi dari mana, apa pesan yang ingin disampaikan, bercerita tentang apa.

Wah, semua cerita menarik banget. Wajib dikoleksi deh. Menambah pengetahuan dan menghibur.

Seusai penulis menjelaskan isi novel masing-masing, giliran yang hadir diberi kesempatan bertanya. Bagi yang bertanya, diberikan hadiah keren dengan kemasan cantik.



Seru banget kan hadiah buat yang bertanya ^_^

Setelah selesai, para penulis foto bareng deh. Dapat bingkisan macam-macam. Senangnyaaaa.

Para penulis tersenyum bahagia, lega saat acara usai ^_*

Terakhir, foto bareng semua penulis, editor dan pembawa acara ^_^

Senangnya ada pembaca yang dibela-belain datang ke sini ^_^
Hasna, yang sudah membaca novel Mbak Indah Hanaco dan novelku.
Makasih ya Hasna fotonya :)


Suvenir dari panitia dan sponsor

Kamis, 05 Maret 2015

Yuk, ke acara talkshow "Geliat Novel Islami" Gramedia di Islamic Book Fair Jakarta

Nggak terasa, besok lho acara talkshow "Geliat Novel Islami" yang akan diselenggarakan di arena Islamic Book Fair, Istora Senayan, Ruang Anggrek.

Datang yaa teman-teman. Karena bakal banyak hadiah buat pengunjung yang berhasil menjawab pertanyaan dari kami. Cantik-cantik banget hadiahnya. Selain ada hadiah buku juga :)

Di sini kamu bisa bertanya apa saja tentang novel "Hatiku Memilihmu", "Pertemuan Jingga", "Cinta Sehangat Pagi", "Tiga Cara Mencinta", "Bintang Jatuh", "Ayat Suci Yang Menari" dan "Sujudku Yang Tersembunyi" langsung ke penulisnya.

Nanti usai tanya jawab, gantian penulis yang memberi pertanyaan untuk pengunjung yang hadir. Jawaban yang tepat bakal mendapat hadiah-hadiah cantik ini. Mau kaaan? ^_^

Teman-teman juga bisa membeli novel-novel ini langsung di acara ini plus dapat tandatangan penulisnya dan foto bareng. Asyik yaaaa ... ^_^




Dan ,... ini beberapa hadiah yang disiapkan untuk pengunjung yang berhasil menjawab pertanyaan ...

Tas cantik, pin Pertemuan Jingga dan gantungan kunci Hatiku Memilihmu

Uuuh, apa ya ini? Cantik banget. Beruntungnya dapat hadiah ini ^_^

Tampak lain ... ^_^

Dan ada hadiah bantalan cinta dari Mbak Irene ^_^


Ini baru beberapa di antaranya lho... Bakal ada hadiah buku-buku keren dari Gramedia. Yuuuk, datang. Yang nggak datang rugi nih ^_^

Senin, 02 Maret 2015

Lomba Resensi Novel Pertemuan Jingga

Halo teman-teman ... Nggak terasa sudah bulan Maret ...

Dan ... aku lupa mau mengabarkan ada lomba keren banget nih buat yang sudah baca "Pertemuan Jingga".

Untuk memeriahkan acara Islamic Book Fair di Istora Senayan yang berlangsung sejak tanggal 27 Maret kemarin, Gramedia Pustaka Utama akan mengadakan acara talkshow novel-novel Islami terbitan Gramedia. Salah satunya "Pertemuan Jingga".

Dan ada juga lomba resensinya. hadiahnya asyik banget lho. Ikutan yuk! Buat resensi novel Pertemuan Jingga, bisa kamu ketik di blog kamu atau di note FB. Lalu mention link resesnsi yang kamu buat ke @Gramedia. Sertakan hastag #ResensiNovelIBF.

Yuuuk ikutaaan, terakhir sampai tanggal 4 Maret yaaa ^_^

Datang juga yuuuuk ke acara talkshownya :

Tempat : Ruang Anggrek, Istora Senayan
Hari : Jumat, 6 Maret 2015 
Pukul : 19.00-20.30 WIB

Banyak kuis berhadiah kereeeeen ^_^




Senin, 16 Februari 2015

Gathering and Fun Writing Workshop Elex Media


Tanggal 14 Februari 2015 kemarin adalah hari yang sangaaaat istimewa. Bukan, bukan karena itu hari valentine, tapi karena akhirnya tibalah acara yang ditunggu-tunggu, kumpul-kumpul dan workshop menulis seru yang diadakan Elex Media.

Novel-novel 4 penulis Elex Media yang menjadi mentor di acara ini
Arumi, Mbak Indah Hanaco, Jenny Thalia, dan Meta Mine





Ada 50 teman-teman yang beruntung yang lolos untuk ikut sebagai peserta. Dari berbagai daerah. Ada lho yang dari Malang, Bali, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Solo ... waaah, banyak deh pada semangat datang walau jauh di luar kota. Hebaaaat. Aku salut dengan semangat teman-teman semua.

Apa yang diterima teman-teman ini? Banyaaaak banget. Goody bag yang isinya banyaaak buku, notes, coklat. Belum lagi mendapat ilmu dan akses langsung ke editor-editor Elex Media. Asyik, kan?

Aku di sini diminta Elex Media sebagai salah satu mentor yang akan membantu teman-teman peserta workshop menyusun outline.

Sesi pertama adalah bincang-bincang bersama 2 penulis Elex Media dipandu moderator cantik bagai model Mbak Intan. Salah satu penulis adalah Mbak Indah Hanaco penulis novel romance yang novelnya sudah banyaaaak sekali. Mbak Indah ini yang dulu bikin aku termotivasi ingin mengikuti jejaknya, menulis novel yang banyaaak dan disukai pembaca semuanya. Selain Mbak Indah Hanaco, ada Jenny Thalia, penulis muda yang ahli banget mempromosikan novelnya di media sosial.

Mbak Indah Hanaco memberi tips menulis novel romance. Kata Mbak Indah, sebagai penulis, kita harus menghargai naskah yang kita buat sendiri, harus percaya diri, jangan takut kirim ke media. Perbanyak kosakata bahasa Indonesia, bisa dari membaca buku, buka-buka buku KBBI, dari sana bisa kita temukan bahasa Indonesia yang mungkin jarang dipakai tapi bisa terdengar eksotis.

Sedangkan Jenny berbagi tips promo novel yang jitu di media sosial. Kata Jenny, sebagai penulis harus bisa memanfaatkan semua jaringan media sosial untuk promosi. Jalin kerjasama dengan banyak komunitas, merekalah yang kelak akan membantu mempromosikan karyamu.

Waaah, aku banyak belajar dari kedua penulis keren ini. Sharingnya bermanfaat banget :)

Moderatornya Mbak Intan yang cantik ituu ^_^

Mbak Indah Hanaco dan Jenny sedang berbagi pengalaman menulis dan promo buku

Selain itu, dalam acara ini juga sekalian launching novel Mbak Indah Hanaco yang baruuuuu saja terbit di Elex Media tanggal 2 Februari lalu, "A Scent of Love in London". Hampir bareng deh dengan novelku "Eleanor" yang juga bersetting London :)

Setelah mendapat banyaaak ilmu dari Mbak Indah dan Jenny, tepat pukul 12 siang, kami istirahat. Naah, selama istirahat bisa deh foto-foto di booth keren yang disediakan Elex Media di depan ruang acara.

Editor cantik di tengah diapit 4 penulisnya ^_^

Beginilah gaya editor dan penulisnya

Yang bikin aku tambah senang, sahabatku Selvy Erline terpilih menjadi salah satu peserta workshop. Waaah, senangnya kami bisa ketemu dan ngobrol-ngobrol seru deh. Tentu juga berfoto-foto seru ^_^

Me and my best friend, sama-sama hobi menulis


Walau sahabat dekat, Selvy tetap beli novelku lho, sebagai bentuk dukungan :)
Setelah selesai istirahat, giliran para editor yang tampil menjelaskan pada peserta workshop lika liku proses terbitnya buku. Para editor juga memberi bocoran naskah seperti apa yang mereka terima lho. Asyiik yaaa ^_^

Semua editor Elex Media


Setelah penjelasan dari editor, mulailah acara workshop. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok. 1 kelompok terdiri dari 5 orang, tiap kelompok dibimbing 1 mentor.

Tiap kelompok diberi nama sesuai dengan tempat setting cerita yang mereka pilih. Aku kebagian menjadi mentor kelompok Palembang.

Ini kelompok Palembang yang aku mentori ^_^


Semua serius bikin outline yang kereen ^_^

 Setelah selesai workshop, baru deh acara foto bareng penulis dan kalau mau ada yang minta tandatangan, boleeeh banget :)

Sesi book signing
Alfy. peserta workshop dari Tasikmalaya.
Makasih ya sudah beli "Unforgotten Dream" ^_^
Bersama Yessie dari Bandung. Makasih yaa ^_^

Waaah, senangnya dapat bingkisan dari Elex ^_^
Nggak sangka deh, dapat bingkisan banyaaaak banget dari Elex Media. Bahkan dapat sertifikat juga ^_^
Dapat sertifikat begini :)

Waaah, banyak banget yaaa bingksisan dari Elex Media :)
Terakhir sebelum bubar, kami semua berfoto bersama. Alhamdulillah, acara berlangsung sukses dan lancar. Semoga lain waktu ada acara seperti ini lagi. Siapa tau di kota lain? ^_^

Semua peserta, pengisi acara, editor, panitia, foto bareng ^_^

Setelah acara, baru deh aku keliling toko buku Gramedia Matraman melihat-lihat keadaan novel-novelku di sini. Waaah, ternyata "ELEANOR" sudah terpajang manis di sini ^_^

"ELEANOR" sudah adaaa. Siap diborong :)

"Unforgotten Dream" masih eksis ^_^

"Monte Carlo" masih bertengger manis ^_^

Waah, "Pertemuan Jingga" posisinya masih strategis ^_^

My best friend Selvy bersama "Pertemuan Jingga"