Laman

Sabtu, 22 November 2014

King of The Hill

photo from wikipedia


"When the world turn upside down, the trick is coming out on top."

Nggak sengaja nonton film produksi 1993 ini saat diputar di HBO. Selalu suka cerita drama yang tokoh utamanya anak-anak. Apalagi yang main pemain cilik yang good looking banget.

Film ini disutradarai oleh  Steven Soderbergh. Berkisah tentang Aaron, anak cerdas yang ayahnya sibuk cari kerja ke sana sini tapi nggak dapat juga. Akhirnya ayahnya menjadi tukang jual lilin keliling tapi jualannya nggak laku.

photo from www.moviepostershop.com


Aaron dan keluarganya tinggal di sebuah hotel yang menyewakan kamar-kamar di lantai 3 dengan harga murah. Pada suatu hari sepulang sekolah Aaron dan adiknya melihat satu lagi tetangga mereka sesama penghuni lantai 3 diusir. Satu persatu penghuni lantai itu diusir karena tak sanggup lagi membayar sewa.

Aaron melaporkan kepada ayah dan ibuny sesampai di kamar yang mereka sewa. Tapi Aaron malah mendapat kabar menyedihkan. Karena keuangan ayahnya makin nggak jelas, adiknya akan dikirim tinggal bersama pamannya di kota lain yang jauh dari mereka. Aaron memohon supaya dia saja yang dikirim, karena dia tidak tega melihat adiknya yang masih kecil harus hidup terpisah dari keluarga. Tapi ayahnya bersikeras, adiknya lah yang harus pergi.

Aaron pun semakin kesepian, tak ada lagi adik laki-lakinya sebagai teman bermain. Sebenarnya Aaron seorang anak yang baik. Dia selalu punya keinginan menolong anak lain yang lebih lemah dan mendapat tekanan. Seperti menolong anak gelandangan miskin yang dimarahi polisi karena dituduh mencuri. Aaron meneriaki sang polisi hingga perhatian polisi itu teralihkan. Aaron juga menolong teman sekolahnya yang lemah dan diganggu anak lain saat bermain kelereng.

Anak lemah itu tak bisa bermain kelereng dia kalah telak dan berhutang 20 butir kelereng. Aaron menantang anak-anak yang menekan temannya itu untuk beradu main kelereng lagi. Dan Aaron ternyata jago banget. Dia memenangkan semua kelereng, Sebagai rasa terima kasih, anak itu mengajak Aaron main ke rumahnya. Ternyata dia anak orang kaya dengan rumah mewah dan banyak sekali makanan. Aaron yang makannya sehari-hari tak pernah cukup, melahap semua makanan yang disediakan untuknya.

Sebenarnya Aaron anak yang baik. Tapi tiap kali ada yang menanyakan tentang keluarganya, ayah ibunya, Aaron selalu berbohong. Saat ibu temannya itu bertanya ayahnya bekerja di mana, Aaron bilang ayahnya seorang pilot rahasia negara dan sering bertugas rahasia yang dia sendiri nggak tahu di mana.

photo from veehd.com


Kemudian cobaan kembali mendera Aaron. Ibunya sakit tbc parah dan harus masuk sanatorium. Aaron tinggal hanya berdua ayahnya yang lebih sering pergi berjualan apa saja. Sampai akhirnya ayahnya memberi kabar diterima bekerja sebagai sales jam tangan dan ditugaskan bepergian ke berbagai kota di negara bagian yang berbeda-beda. Aaron terpaksa ditinggal sendirian. Ayahnya bilang tak usah cemas, kalau Aaron mau makan disuruh datang ke restoran temannya dia sudah bayar makanan untuk Aaron. Uang sewa kamar di hotel itu pun sudah dibayar. Kenyataannya, saat Aaron ke restoran yang diberitahu ayahnya, tak ada makanan gratis untuknya.

Aaron juga harus melalui wisuda sekolah dasarnya sendirian, sementara teman-temannya diantar orangtua masing-masing. Dia dinobatkan sebagai anak teladan dan dinilai paling jujur. Tapi saat hadir dalam pesta kelulusan di rumah temannya yang kaya raya, dia ketahuan berbohong tentang ayahnya. Aaron pernah bilang pada temannya itu ayahnya pilot, tapi ke temannya yang lain dia bilang ayahnya arkeolog dan hilang di luar negeri.

Nggak sangka, ceritanya menarik dan bikin aku betah nonton sampai selesai. Lumayan meninggalkan kesan mendalam. Betapa Aaron harus tegar menjalani hidupnya yang kacau, menghadapinya sendirian. Ditinggal pergi ayahnya tanpa diberi uang sepeser pun. Sampai akhirnya dia menggunting foto-foto makanan di majalah dan memakannya, berpura-pura itu adalah steak sungguhan. Sedih ... tapi untunglah ceritanya happy ending.

Recommended deh. Ternyata pernah masuk nominasi festival film Cannes.

Hm, yang jadi Aaron lebih cakep waktu masih kecil seperti di film ini. Sekarang sudah dewasa sudah nggak seimut dulu lagi, hehehe

2 komentar:

  1. Huhu, sedih deh nonton ini...kebayang anak kecil terlantar :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sedih memang. Tapi untunglah happy ending. Lega rasanya melihat akhirnya Aaron dan keluarganya bahagia :)

      Hapus