Laman

Sabtu, 19 Desember 2015

#YearEndHoliday : Pantai Glagah dan Museum Trick Eye De Mata Jogja

Wuaaaah .... sudah lama banget nggak nulis di blog. Sudah melewati pertengahan Desember. Dikarenakan berbagai macam kesibukan. Mulai dari mengedit naskah yang akan terbit Februari 2016 nanti, lalu langsung dilanjutkan dengan liburan ke Jogja.

Siap traveling berbekal novel karya sendiri


Selalu saja menyenangkan tiap kali menjelang akhir tahun. Itu artinya, aku, adikku, sepupu-sepupuku, bulikku, keponakanku akan berkumpul bersama di base camp Martodijoyo Family di Desa Janten, Kulon Progo, Jogjakarta.

Pulang ke kampung seolah ada beban kepenatan yang terurai, tatkala menghirup udara segar, sawah membentang, hijau pepohonan.




Ada berita menyenangkan, Kulon Progo yang relatif tenang, tak jauh dari perbatasan Purworejo, sekarang ini sedang disiapkan menjadi wilayah yang akan berkembang pesat, karena akan dibangun Bandara Internasional Congot.

Semoga walau pun kelak wilayah sekitarnya akan semarak dan berkembang, masih ada sawah dan pepohonan yang disisakan sebagai lahan hijau dan sumber udara segar.

Hari pertama datang, menjelang sore aku langsung diajak sepupu dan keponakanku untuk bersantai di Pantai Glagah, tak jauh dari rumah. Lumayan ... menyegarkan pikiran. Menikmati sunset dan angin laut.




Hari ke-2 di Jogja, aku diajak ke museum baru, museum trick eye yang sedang tren, namanya Museum De Mata. Lokasinya berada di bekas terminal Umbul Harjo. Tiketnya 40 ribu untuk satu orang. Cukup menghibur, terutama buat yang suka berfoto narsis.

Aku pun tentu nggak mau kalah, berfoto juga bersama sepupu, bulik dan keponakan :)

Don't kill me, pleasee...

Beraksi bagai naik karpet terbang bersama keponakanku ^_^

Kiss me, Spidy!

Naik gondola dulu di Venesia


Sepupuku bisa melayang ^_^

Dikasih bunga sama Raja Jogja

Sepupuku ... bagai berada di gedung tinggi

Mengendalikan naga



Menyelam

Hujan uaang ^_^

Piknik di Belanda


Rabu, 28 Oktober 2015

Menghadiri Gala Premiere Ayah Menyayangi Tanpa Akhir MD Pictures

Tanggal 27 Oktober 2015 kemarin aku diundang hadir di gala premiere film "Ayah Menyayangi Tanpa Akhir" yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Mbak Kirana Kejora.




Film ini diproduksi MD Pictures yang juga meminang novelku "Tahajud Cinta di Kota New York" untuk diadaptasi menjadi film.

Selama ini aku mendapat undangan menonton premiere film Starvision. Ini yang pertama kali aku hadir di gala premiere film MD Pictures.

Ada beberapa perbedaan. Kali ini konferensi pers diadakan di dalam bioskop. Para pemain duduk di kursi berjajar di hadapannya ada meja. Waktu yang sangat mepet menyebabkan tanya jawab hanya singkat saja.



Menurut Pak Manoj, ini adalah film MD Pictures yang tidak diproduseri Pak Manoj sendiri, melainkan oleh Pak Hany R. Saputra sang sutradara.

Karena MD ingin mengembangkan usaha bukan hanya memproduksi film, tapi juga menjadi distributor.

Syuting film ini dilakukan saat bulan ramadhan kemarin, jadi lumayan deh tantangannya kata Fedi Nuril.



Nih, yang paling kiri Ihsan ^_^

Film ini berkisah tentang perjuangan seorang ayah bernama Arjuna yang harus merawat sendiri anak lelakinya bernama Mada sejak lahir, karena istrinya yang warganegara Jepang meninggal setelah melahirkan anak mereka. 

Cobaan buat Juna, masih ditambah dengan kenyataan Mada mengidap kanker otak. Juna ngotot ingin mengobati Mada lewat obat herbal tanpa operasi. Tapi Mada tak sanggup menahan sakit, akhirnya harus dioperasi.

Bagaimana kelanjutannya? Silakan saksikan sendiri ya. Filmnya mulai resmi tayang serentak besok 29 Oktober 2015. 

Selama film berjalan, aku hanya membayangkan, andaikan yang menjadi Juna adalah Reza Rahardian, hasil filmnya pasti beda. Mungkin bisa lebih bernyawa.

Ohiya, soundtrack film ini dinyanyikan Ihsan Tarore. Enak lagunya, suaranya mantap dan sosok Ihsan aslinya hm ... boleh juga.

Sempat foto bareng Mbak Kirana, seniorku dalam menulis. Semoga menyusul film yang diadaptasi dari novelku akan mengadakan gala premiere juga tahun depan. Aamiin.


Oh iya, ada satu kejutan di film ini saat disorot teh kepala djenggot dan Japanese Green tea latte minumanku sehari-hari. Waah, nggak sangka, ada juga yang minum teh hijau cap kepala djenggot. Semoga dengan rajin minum teh hijau jadi sehat, aamiin ^_^




Senin, 19 Oktober 2015

Kuis Berhadiah Novel Merindu Cahaya de Amstel periode ke-2

Halo... apa kabar teman-teman ...

Sudah tanggal 19 Oktober. Aaah, waktu cepat sekali ya jalannya. Apakah teman-teman senang membaca? Apalagi jika bukunya didapatkan gratis.

Yuk, ikutan kuis buku berhadiah novel "Merindu Cahaya de Amstel" masih ada nih, periode ke-2.

Kali ini dipandu oleh blogger Mas Dion Yulianto. Silakan baca review dan cara ikutan kuisnya di sini yaa ^_^

http://dionyulianto.blogspot.co.id/2015/10/review-and-giveaway-merindu-cahaya-de.html










Senin, 12 Oktober 2015

Mau Novel Gratis? #Blogtour MERINDU CAHAYA DE AMSTEL

Teman-teman yang mampir blog-ku ini mungkin ada yang hobi membaca buku selain senang menulis. Apakah ingin mendapatkan novel baruku gratis? Aku mengadakan blogtour untuk novel baruku "MERINDU CAHAYA DE AMSTEL"

Ada lima periode. Masing-masing periode lamanya satu minggu. Periode pertama dimulai hari ini. Silakan cek http://www.ketimpukbuku.blogspot.co.id/2015/10/blogtour-merindu-cahaya-de-amstel-arumi.html

Ada pertanyaan yang harus kamu jawab di sana jika ingin mendapat kesempatan kebagian 1 novel Merindu Cahaya de Amstel dan sebuah pin cantik.



Catat tanggal semua periode giveawaynya ini yaa :

1) 12-17 Oktober : ketimpukbuku.blogspot.co.id
2) 19-24 Oktober : dionyulianto.blogspot.com
3) 26-31 Oktober : rizkymirgawati.blogspot.co.id
4) 2-7 November : ridhodanbukunya.wordpress.com
5) 9-14 November : luckty.wordpress.com




Boleh nonton book trailernya dulu ^_^