Laman

Rabu, 25 Juli 2012

Profilku di Harian Analisa Medan


Profilku di Harian Analisa Medan, ditulis oleh Haya Aliya Zaki. Tentang pengalamanku menjadi penulis sekaligus pelukis sepatu kanvas.

Profil
Arumi Ekowati, Cinta Dunia Melukis dan Menulis

Bloggers, profil kita kali ini pembawaannya terlihat begitu tenang, santun, dan rendah hati. Padahal, wanita kelahiran Jakarta, 6 Mei ini, sarat akan segudang prestasi. Uniknya, ia tak cuma piawai menekuni satu bidang. Beberapa keahlian sekaligus, dikuasainya secara mumpuni. Dia adalah Arumi Ekowati (Arumi).

“Sejak kelas lima SD, saya sudah membuat komik sendiri. Teknik menggambar saya tentu masih sangat sederhana. Kegemaran membuat komik terus berlanjut hingga SMA. Alhamdulillah, saya selalu meraih nilai tertinggi untuk dua mata pelajaran sekolah yang mendukung hobi saya yakni bahasa Indonesia dan seni rupa,” terang Arumi yang mengaku semasa sekolah dulu juga menyenangi seni patung.

Berangkat dari minat menggambarnya yang besar, Arumi pun tak ragu menjejak langkah di Universitas Trisakti Jurusan Arsitektur. Ia berharap, ilmu yang bakal didapat di dunia perkuliahan nanti mampu membantu mengembangkan minatnya menjadi sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat. Namun, seiring berjalannya waktu, Arumi baru menyadari bahwa menggeluti utuh dunia pilihannya saat itu ternyata bukan perkara mudah. Seorang arsitek tidak hanya dituntut mahir menggambar, tapi juga harus memiliki pemahaman penuh soal menyusun konsep perancangan bangunan dan pengetahuan teknik struktur bangunan.

“Setelah hampir sepuluh tahun bekerja sebagai arsitek di sejumlah perusahaan konsultan desain arsitektur maupun kontraktor bangunan, saya memutuskan berhenti. Saya memberanikan diri terjun ke dunia wirausaha. Berdasarkan survei dan berbagai pertimbangan, saya mencoba menekuni bisnis sepatu lukis,” demikian tutur putri sulung pasangan Purwanto dan Sumirati ini.

Meski baru dipasarkan lewat dunia maya, sepatu lukis karya Arumi lumayan digandrungi konsumen. Pemesan tersebar di penjuru Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara. Bisnis sepatu lukis Arumi mengandalkan kreativitas dan kualitas bahan sepatu. Demi menjamin kepuasan pelanggan, Arumi mengerjakan sendiri semua pesanan sepatu lukisnya. Terkadang, kalau sedang kewalahan karena membludaknya pesanan, selain didera lelah, Arumi juga sesekali terserang jenuh.

“Untuk mengatasinya, biasanya saya akan menjeda sejenak kegiatan melukis, lalu beralih ke kegiatan menulis,” Arumi berbagi kiat. Wah, betapa beruntungnya Arumi ya, Bloggers! Selain mencintai dunia melukis, rupanya ia juga kasmaran berat dengan dunia menulis. Aneka genre tulisan dikuasainya, suatu kenyataan yang mungkin sulit kita jumpai pada penulis lain. Kala lagi terjebak buntu menulis cerita remaja misalnya, wanita penggemar tokoh detektif Hercule Poirot dalam novel Agatha Christie ini, akan berputar haluan, menulis dongeng anak. Kala lagi tak mood merangkai cerita roman, Arumi akan mengotak-atik kisah horror komedi. Asyik bukan? Tak heran jika beberapa tulisannya bisa rampung dalam waktu hampir bersamaan!

Maka, sudah dipastikan, tulisan-tulisan Arumi gencar menghiasi media cetak. Majalah ternama seperti Aneka Yess!, Hai, Story, Kawanku, Teen, Say, Girls, Bobo dan Kompas Anak, pernah memajang karya-karyanya. Sejauh ini, buku-buku yang telah terbit memang masih berupa antologi, antara lain Kolase Pernik Kehidupan (Rumah Pena, 2010), Kolase Dari Balik Jendela (Rumah Pena, 2011), Anak Kos Gokil (Gradien Mediatama, 2010), dan Crazy Moment (Leutika, 2010). Tapi Arumi tetap bersemangat. Di sela kesibukannya melukis, Arumi berusaha menyelesaikan naskah-naskah novelnya.

“Bicara soal menulis, Bapak dan Ibu adalah pembaca setia tulisan-tulisan saya di majalah. Bapak mengoleksi semua majalah yang memuat tulisan saya. Saya selalu menangkap luapan bangga di wajah Bapak setiap kali beliau membagikan majalah-majalah itu kepada rekan kerjanya,” mata Arumi berkaca-kaca karena haru. Sungguh, wanita yang pernah terpilih menjadi salah satu dari “100 Perempuan Inspiratif Nova 2010” ini merasa berbesar hati. Suport orangtuanya kian memantapkan hati Arumi bahwa keputusan yang dipilihnya selama ini tidaklah salah. Arumi mematri janji, ia tidak akan mengecewakan mereka sampai kapan pun.

Berkat tulisan-tulisannya pula, Arumi mendapat kesempatan emas mewawancarai artis Fla Tofu dan Nirina untuk sebuah majalah. Tak cukup sampai di situ. Arumi diajak temannya membuat skenario acara sitkom. Dan tebak, siapakah tokoh di balik proyek ini? Deddy Mizwar! Walau akhirnya pembuatan sitkom ditunda untuk waktu yang belum ditentukan, hingga kini, Arumi masih sulit percaya bahwa ia pernah bekerja sama dengan aktor kaliber itu. Sekali lagi, bagi Arumi, inilah salah satu anugerah dunia menulis yang luar biasa.

Bloggers, Arumi memang tak bisa diam. Selain melukis dan menulis, belakangan ia ”nekad” berkecimpung di dunia yang sama sekali baru. Berawal dari pertemanan dengan seorang (yang kini menjadi) koordinator terjemahan di sebuah pelatihan talent scouting, Arumi mendapatkan pekerjaan sebagai penerjemah lepas film-film Amerika yang ditayangkan di televisi. Pekerjaan ini dikerjakan dari rumah, namun bukan berarti Arumi dapat berleha-leha. Justru ia mesti ekstra ketat mendisiplinkan diri. Bagaimana tidak? Hanya dalam waktu dua hari, Arumi harus menyelesaikan satu buah naskah terjemahan film yang berkisar 100 halaman!

”Pekerjaan yang menantang. Saya suka. Apalagi bayarannya lumayan,” tukas wanita penyuka minuman lemonade dan jus stroberi ini, terkekeh, ”Satu hal lagi yang saya suka. Sering, setelah menyelesaikan satu terjemahan, ide untuk menulis cerpen baru, meloncat-loncat ke luar tanpa sadar.”

Di akhir sua, Arumi berkata bahwa dengan melakoni ragam aktivitasnya sekarang, hari-harinya terasa begitu menggairahkan. Pencapaian demi pencapaian jangan malah meninabobokan. Untuk cita-cita, Arumi akan terus berjuang.

”Mari mengukir mimpi! Temukan minatmu, lalu asah sebaik-baiknya. Kendala pasti ada, itu biasa. Jangan berharap semua bisa instan. Nikmati saja proses menuju keberhasilan,” ucap Arumi, tersenyum.

Bloggers, bagi kalian yang ingin menjalin persahabatan dengan Arumi atau hendak melihat-lihat karyanya yang keren-keren, sila add alamat fesbuknya di: facebook.com/arumi.ekowati. Atau boleh juga jalan-jalan ke blog-nya di: www.paintedshoes-arumi.blogspot.com dan www.arumi-stories.blogspot.com *** Haya Aliya Zaki ~ tulisan ini pernah dimuat di Harian Analisan, Medan, 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar