Ini untuk yang ketiga kalinya aku diundang menghadiri pemutaran premiere film produksi Starvision. Kembali film ini diperankan Adipati Dolken. Hm, lihat dia lagi deh saat konferensi pers.
Di lobby Epicentrum XXI ada ini menyambut para undangan. Boleh foto-foto kalau mau. Berhubung seperti biasa aku datang sendirian, aku nggak ikut berfoto deh. Nggak enak mau minta fotoin orang lain, hehehe.
Konferensi pers dengan para pemeran filmnya. Ketemu Adipati Dolken lagi deh ^_^
Filmnya cukup menghibur. Walau pun endingnya diluar harapanku. Adipati Dolken memerankan tokoh dengan karakter mirip seperti yang diperankannya di film KUA. Cocok banget memang Adipati berperan jadi cowok yang anti rapih dan cuek dalam penampilan. Adipati berperan menjadi Imam, cowok anak kuliah yang skripsinya nggak selesai-selesai. Mendapat tekanan dari bapak kekasihnya. Sering diomelin kekasihnya. Membuatnya terpaksa sering berbohong. Termasuk berbohong saat dia bertemu dengan seorang gadis asal Cina bernama Chen Jia Li yang sedang berkunjung ke Semarang tempatnya tinggal selama masa kuliah.
Sampai akhirnya hubungannya dengan Widya kekasihnya berantakan. Si gadis Cina pun kembali ke negerinya, padahal Imam sudah terlanjur jatuh hati. Jadilah Imam nekat menyusul Jia Li ke Cina. Bermaksud ingin langsung melamar gadis pujaannya. Karena Jia Li seorang muslimah berhijab taat yang tidak mau berpacaran sebelum menikah.
Tak dinyana, sesampainya Imam di rumah sang gadis Cina, bertepatan dengan saat gadis itu lebih dulu dilamar seorang pemuda Cina soleh, bernama Ma Fu Hsien, yang jika dibandingkan Imam, lebih segala-galanya. Tak ada alasan bagi Jia Li untuk menolak lamaran Ma Fu Hsien walau sebenarnya dia juga menyukai Imam.
Kisah selanjutnya? Silakan tonton sendiri yaaa ^_^
Seperti biasa pula, setelah film usai dan para penonton undangan keluar dari teater, kami mendapat goody bag berisi kaos bertuliskan judul film ini, persis seperti yang dipakai Adipati itu.
Lumayan, buat kenang-kenangan ;)
Semoga film Kukejar Cinta Ke Negeri Cina ini sukses dan semoga film Starvision selanjutnya aku diundang lagi. Aamiin.
"When the world turn upside down, the trick is coming out on top."
Nggak sengaja nonton film produksi 1993 ini saat diputar di HBO. Selalu suka cerita drama yang tokoh utamanya anak-anak. Apalagi yang main pemain cilik yang good looking banget.
Film ini disutradarai oleh Steven Soderbergh. Berkisah tentang Aaron, anak cerdas yang ayahnya sibuk cari kerja ke sana sini tapi nggak dapat juga. Akhirnya ayahnya menjadi tukang jual lilin keliling tapi jualannya nggak laku.
photo from www.moviepostershop.com
Aaron dan keluarganya tinggal di sebuah hotel yang menyewakan kamar-kamar di lantai 3 dengan harga murah. Pada suatu hari sepulang sekolah Aaron dan adiknya melihat satu lagi tetangga mereka sesama penghuni lantai 3 diusir. Satu persatu penghuni lantai itu diusir karena tak sanggup lagi membayar sewa.
Aaron melaporkan kepada ayah dan ibuny sesampai di kamar yang mereka sewa. Tapi Aaron malah mendapat kabar menyedihkan. Karena keuangan ayahnya makin nggak jelas, adiknya akan dikirim tinggal bersama pamannya di kota lain yang jauh dari mereka. Aaron memohon supaya dia saja yang dikirim, karena dia tidak tega melihat adiknya yang masih kecil harus hidup terpisah dari keluarga. Tapi ayahnya bersikeras, adiknya lah yang harus pergi.
Aaron pun semakin kesepian, tak ada lagi adik laki-lakinya sebagai teman bermain. Sebenarnya Aaron seorang anak yang baik. Dia selalu punya keinginan menolong anak lain yang lebih lemah dan mendapat tekanan. Seperti menolong anak gelandangan miskin yang dimarahi polisi karena dituduh mencuri. Aaron meneriaki sang polisi hingga perhatian polisi itu teralihkan. Aaron juga menolong teman sekolahnya yang lemah dan diganggu anak lain saat bermain kelereng.
Anak lemah itu tak bisa bermain kelereng dia kalah telak dan berhutang 20 butir kelereng. Aaron menantang anak-anak yang menekan temannya itu untuk beradu main kelereng lagi. Dan Aaron ternyata jago banget. Dia memenangkan semua kelereng, Sebagai rasa terima kasih, anak itu mengajak Aaron main ke rumahnya. Ternyata dia anak orang kaya dengan rumah mewah dan banyak sekali makanan. Aaron yang makannya sehari-hari tak pernah cukup, melahap semua makanan yang disediakan untuknya.
Sebenarnya Aaron anak yang baik. Tapi tiap kali ada yang menanyakan tentang keluarganya, ayah ibunya, Aaron selalu berbohong. Saat ibu temannya itu bertanya ayahnya bekerja di mana, Aaron bilang ayahnya seorang pilot rahasia negara dan sering bertugas rahasia yang dia sendiri nggak tahu di mana.
photo from veehd.com
Kemudian cobaan kembali mendera Aaron. Ibunya sakit tbc parah dan harus masuk sanatorium. Aaron tinggal hanya berdua ayahnya yang lebih sering pergi berjualan apa saja. Sampai akhirnya ayahnya memberi kabar diterima bekerja sebagai sales jam tangan dan ditugaskan bepergian ke berbagai kota di negara bagian yang berbeda-beda. Aaron terpaksa ditinggal sendirian. Ayahnya bilang tak usah cemas, kalau Aaron mau makan disuruh datang ke restoran temannya dia sudah bayar makanan untuk Aaron. Uang sewa kamar di hotel itu pun sudah dibayar. Kenyataannya, saat Aaron ke restoran yang diberitahu ayahnya, tak ada makanan gratis untuknya.
Aaron juga harus melalui wisuda sekolah dasarnya sendirian, sementara teman-temannya diantar orangtua masing-masing. Dia dinobatkan sebagai anak teladan dan dinilai paling jujur. Tapi saat hadir dalam pesta kelulusan di rumah temannya yang kaya raya, dia ketahuan berbohong tentang ayahnya. Aaron pernah bilang pada temannya itu ayahnya pilot, tapi ke temannya yang lain dia bilang ayahnya arkeolog dan hilang di luar negeri.
Nggak sangka, ceritanya menarik dan bikin aku betah nonton sampai selesai. Lumayan meninggalkan kesan mendalam. Betapa Aaron harus tegar menjalani hidupnya yang kacau, menghadapinya sendirian. Ditinggal pergi ayahnya tanpa diberi uang sepeser pun. Sampai akhirnya dia menggunting foto-foto makanan di majalah dan memakannya, berpura-pura itu adalah steak sungguhan. Sedih ... tapi untunglah ceritanya happy ending.
Recommended deh. Ternyata pernah masuk nominasi festival film Cannes.
Hm, yang jadi Aaron lebih cakep waktu masih kecil seperti di film ini. Sekarang sudah dewasa sudah nggak seimut dulu lagi, hehehe
Senang banget saat tahu akhirnya film John Wick diputar di Indonesia. Sudah lama banget aku nggak menonton aksi Keanu Reeves aktor favoritku sepanjang masa.
Aku melewatkan Man of Taichi karena dia bukan peran utama dan jadi antagonis. Ugh, aku nggak rela menonton film yang menjadikan Keanu sebagai tokoh antagonis. Aku pengin dia selalu jadi tokoh jagoan, pahlawan hatiku, hehehe.
Aku juga melewatkan 47 Ronin karena aku nggak paham ceritanya dan aaah, kurang asyik perannya di sana. Itu menurutku lho. Tapi kalau suatu saat 47 Ronin diputar di televisi, pasti akan kutonton.
Akhirnya John Wick bisa melepaskan kerinduanku pada sosok Keanu Reeves. Walau baru saja merayakan ulang tahun ke 50, Keanu ini awet muda deh. Masih aja cute, cuma terlihat makin matang dan bijaksana aja.
John Wick cukup memuaskan, awal cerita memang berjalan pelan, untuk menjelaskan pada penonton sosok John Wick dan alasannya kenapa dia harus membalas dendam pada anak seorang mafia yang rese dan bisanya cuma petantang petenteng.
John Wick di masa lalu adalah pembunuh bayaran paling ditakuti, bahkan oleh bos mafia Rusia bernama Viggo. Polisi pun nggak mengganggu aksinya karena perang antar mafia memang nggak mudah diselidiki, lebih baik tak usah diganggu, toh perang sesama bad guy.
Sampai kemudian John Wick bertemu seorang wanita, jatuh cinta dan menikah. Tapi kebahagiaannya hanya sekejap, istrinya wafat karena sakit.
Saat John Wick dirundung kesedihan, ia mendapat kiriman seekor anjing manis yang ternyata adalah hadiah dari istrinya yang sudah tahu suatu saat akan pergi, anjing itu untuk menemani John supaya tidak kesepian.
Anjing manis bernama Daisy dan sebuah mobil mustang antik produksi tahun 1969 adalah dua hal yang kemudian menghibur hati John yang masih diliputi kepedihan.
Sampai kemudian, baru saja John menghibur diri dengan ngebut bersama mustangnya ditemani Daisy, bencana itu menghampirinya. Bermula ketika ia sedang mengisi bensin, ia bertemu Iosef, anak mafia Rusia Viggo. Mulanya John tidak kenal anak itu, anak itu pun tidak tahu siapa John. Ia mengira John cuma warga biasa yang nggak bisa apa-apa.
Ia mengganggu John dengan ocehannya, tapi John nggak memedulikannya. Si anak mafia rese ini jadi kesal. Malamnya ia malah sengaja mendatangi rumah John bersama dua bodyguardnya. Memukuli John, membunuh Daisy si anjing manis (hikss, tega banget deh) dan mencuri mobil mustang John.
Iosef segera mendatangi rekanan ayahnya yang biasa membuatkan stnk palsu untuk mobil mustang John yang baru dicurinya. Tapi rekan ayahnya itu mengenali itu mobil John. Ia tahu reputasi John. Ia tidak mau memenuhi permintaan Iosef. Ia malah memukul Iosef. Si anak mafia manja ini melapor ke ayahnya.
Viggo segera menelepon rekan bisnisnya itu dan bertanya kenapa berani memukul anak Viggo.
Rekanannya itu bilang,"Tentu saja saya pukul. Dia sudah mencuri mobil dan membunuh anjing milik John Wick."
Viggo tercengang, dia hanya menyahut,"Oh."
Viggo pun tahu siapa John Wick. Pembunuh ahli yang belum pernah terkalahkan. Saat tahu ini, ia sadar, John pasti akan memburu anaknya. Ia memarahi anaknya, dan anaknya disuruh bersiap-siap, karena John Wick pasti akan memburunya dan membalas dendam.
Iosef masih meremehkan kemampuan John Wick. Padahal menurutnya, ia cuma melakukan kesalahan kecil, cuma membunuh anjing punya orang biasa. Viggo kemudian menjelaskan siapa John Wick dan apa kehebatannya. Iosef masih saja tak yakin. Ia baru ketakutan setelah akhirnya John hampir membunuhnya setelah membunuh bodyguard-bodyguardnya.
Bagi John, Daisy bukan sekadar cuma seekor anjing. Daisy adalah kenang-kenangan terakhir yang diberikan istri tercintanya yang baru saja tiada. Membunuh Daisy sama saja membunuh kenangannya bersama istrinya. Dan bagi John Wick kesalahan Iosef itu tak bisa dimaafkannya. Harus ditebus dengan nyawanya. (Sereem yaa. Tapi memang Iosefnya itu rese banget siih. Tetap belain keanu ^_^)
Kemudian dimulailah aksi laga plus tembak-tembakan yang serba cepat.
Wuaaah, aku senang banget Keanu di sini jadi jagoan tak terkalahkan. Gerakannya cepat banget. Keanu mempelajari judo dan jiu jitsu untuk perannya di sini.
Oya, film ini semakin asyik karena dihiasi soundtrack yang paaas banget. Ngerock dan menghentak, cocok buat tempo film yang sangat cepat. Salah satunya yang aku suka yang ini :
Di film ini, sejumlah pertanyaan tiap kali melihat film mafia terjawab. Kalau tembak-tembakan antara mereka mayat-mayatnya gimana? Kan banyak banget >.<
Ternyata ada pasukan khusus pembersih yang bertugas membersihkan hasil perkelahian antara anggota mafia atau pembunuh bayaran. Sebenarnya profesi ini pernah dibahas dalam flm berjudul The Cleaner. The cleaner ini sebutan untuk tim yang bertugas membersihkan hasil perang antar mafia.
Dalam dunia mafia juga ada banyak kesepakatan yang harus dipatuhi semua anggota, jika ada yang melanggar, akan mendapat hukuman. Bahkan mereka juga punya mata uang khusus berupa koin emas.
Film ini mendapat rating 8 di Imdb. Memang seru, cocok banget buat yang hobi menonton film action. Kalau untukku pribadi sih aku suka film ini karena yang main Keanu Reeves, hehehe.
Buat yang mau nonton, silakan nonton yaaa. Masih diputar kok filmnya ^_^
Keanu saat promo John Wick. Masih ganteng kaaan? ^_^
Film produksi tahun 2013 ini dikenal juga dengan judul Malavita. Disutradarai oleh Luc Besson.
Tapi kemudian lebih sering dipakai judul The Family
The Family, berkisah tentang keluarga mantan bos mafia yang sedang berada dalam program perlindungan saksi. Robert de Niro berperan sebagai Bos Mafia Giovanni Manzoni yang menjebloskan rivalnya ke penjara dan membuat ia dan keluarganya dikejar-kejar anak buah rivalnya itu untuk dibunuh. Michelle Pfeiffer berperan sebagai Maggie istrinya. Mereka mempunyai dua orang anak, yang tertua perempuan bernama Belle dan adiknya lelaki bernama Warren. Bersama mereka ikut juga seekor anjing yang diberi nama Malavita.
Keluarga Manzoni dalam penyamaran keluarga biasa
Keluarga ini berada dalam perlindungan saksi yang diawasi agen Robert Stansfield yang diperankan oleh Tommy Lee Jones.
Keluarga Manzoni dipindahkan ke tempat persembunyian baru di Normandy, Prancis. Mereka memakai nama baru lagi. Giovanni menyamar sebagai seorang penulis novel dari Amerika. Keputusannya ini tidak disengaja. Saat ia masuk ke dalam gudang di kebun belakang, dia menemukan sebuah mesin tik yang masih bagus. Ia pun mulai mengetik kisah hidupnya sendiri. Ia sering menghabiskan waktu di gudang beratap dan berdinding kaca itu untuk mengetik pengalamannya sebagai bos mafia.
Ia menulis, walau sebagai bos mafia, tapi ia mafia yang baik. Dia tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah. Dan jalanan tempatnya tinggal aman dari aksi kejahatan karena selalu diawasinya. Hobi baru Giovanni ini malah membuat pengawasnya, Robert Stansfield cemas.
"Jangan pernah mempublikasikan tulisanmu ini. Hidupmu akan semakin terancam kalau tulisanmu ini sampai terbit dan dibaca musuh-musuhmu. Mereka pasti akan semakin gemas ingin membunuhmu." Robert mengingatkan.
Dengan santai, Giovanni menjawab,"Nggak usah khawatir, aku menulis ini hanya untuk diriku sendiri kok. Ternyata menulis itu menyenangkan."
"Cara berceritamu lumayan juga, walau ceritamu tentang aku harus diperbaiki. Aku kan nggak sejahat itu," sahut Robert.
Hm, percakapan yang bikin tersenyum ^_^
Kedua anak Giovanni sekolah di sekolah baru. Dan mereka harus beradaptasi lagi. Belle sering diganggu para cowok di sekolah, tapi dia mampu melawan dan membuat cowok-cowok pecundang itu kapok mengganggunya. Sedangkan Warren harus menghadapi bully dari teman-teman cowok di sekolah. Namun dengan kecerdikannya ia bisa membalas perlakuan anak-anak yang membully-nya.
Sang kakak dan sang adik di sekolah baru
Anak buah rival Giovanni terus mencari keluarga Manzoni. Mereka masih aman sampai akhirnya Warren tanpa sengaja melakukan kesalahan yang tidak disadarinya. Warren diminta gurunya menulis kalimat keren ala Amerika untuk dimuat di koran sekolah. Warren menuruti permintaan gurunya, ia tak sadar perbuatannya ini akan membawa malapetaka besar bagi keluarganya yang sedang bersembunyi dari musuh ayahnya. Ia mencantumkan namanya dan kelasnya di bawah kalimat yang ditulisnya itu. Takdir membawa satu eksemplar koran sekolah itu hingga ke Amerika. Sampai akhirnya koran itu dipakai untuk membungkus minuman kesukaan rival Giovanni dalam penjara.
Musuh Giovanni membaca kalimat yang dibuat Warren. Ia sangat mengenalinya karena itu adalah kalimat khas kesukaannya, ia pernah mengucapkannya saat berada dalam pesta mafia yang diadakan di rumah Giovanni. Ketika itu Warren yang masih kecil mendengarnya dan ia mengingat terus kalimat itu. Seketika musuh Giovanni itu tahu, yang menulisnya pasti anak Giovanni Manzoni. Ia segera mengutus banyak anak buahnya dengan persenjataan canggih ke Normandy, tepatnya ke rumah Giovanni.
Warren yang semula ingin kabur dari rumah karena telah melakukan kesalahan di sekolah, saat menunggu kereta, ia melihat gerombolan anak buah musuh Giovanni turun dari kereta. Ia terkejut, lalu menunduk. Untunglah gerombolan mafia itu tidak mengenalinya. Warren segera menelepon ke rumah untuk mengingatkan keluarganya ancaman bahaya ini. Tapi di rumahnya sedang tak ada orang. Giovanni ayahnya sedang menghadiri pemutaran film di komunitas pencinta film. Ibunya sedang pergi keluar mencari Belle, sedangkan Belle pergi untuk menemui lelaki yang disukainya.
Warren segera berlari pulang, berharap bisa sampai di rumahnya mendahului gerombolan mafia yang sudah siap menghabisi keluarganya itu. Tapi apa yang terjadi? Sesampainya ia di dekat rumahnya, gerombolan mafia itu sudah tiba lebih dulu dan siap meledakkan rumahnya. Padahal di dalam rumahnya ada ayahnya yang baru saja pulang.
Bersama-sama, keluarga ini bersatu melawan gerombolan mafia super sadis yang dilengkapi persenjataan canggih itu. Mampukah keluarga Manzoni selamat dari serbuan balas dendam musuhnya? Hm, biasanya sih, jagoan pasti menang ;)
Tapi pertarungannya cukup seru. Dan keluarga Manzoni belajar sekali lagi arti kebersamaan keluarga. Bahwa mereka harus lebih waspada dan saling menjaga.
Menonton film ini lumayan menambah pengetahuan, tentang kebiasaan penduduk Normandy. Seperti misalnya saat Maggie ke toko serba ada untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Ia mencari selai kacang tapi tidak ada di toko itu, saat ia bertanya pada penjaga toko, dijawab mereka tidak menjual selai kacang. Ternyata warga setempat tidak suka selai kacang dan tidak pernah membuat selai kacang.
Beberapa orang di toko itu memandang sinis ke arah Maggie sambil berbisik-bisik, meremehkan kesukaan orang Amerika dengan selai kacang.
"Pantas saja orang Amerika gemuk-gemuk. Makanan mereka nggak sehat," bisik seorang pengunjung toko pada pengunjung lain dan pemilik toko dalam bahasa Prancis.
Mendengar ucapan penghinaan itu, diam-diam Maggie merasa kesal. Sebagai istri mantan mafia, ia terbiasa bersikap keras. Maggie mengungkapkan rasa kesalnya dengan mengambil tabung gas, lalu meledakkannya hingga toko itu hancur berantakan.
Seram ya? Nggak juga sih, karena adegan ini digambarkan dengan cara agak komedi. Walau pun tidak digambarkan apa yang terjadi pada orang-orang yang membicarakan dan meledek Maggie tadi.
Gagap budaya keluarga Amerika di tempat baru yang sangat berbeda dengan budaya mereka. Secara keseluruhan ceritanya cukup menghibur. Walau berlatar belakang kisah mafia, tapi tidak digambarkan terlalu serius dan sadis. Labelnya sebagai film keluarga masih layak ditonton bersama keluarga.
Banyak adegan yang justru memancing tawa. Seperti biasa, aku selalu terhibur menonton akting Robert de Niro, Tommy Lee Jones dan Michelle Pfeiffer.
Film Prancis yang mengharukan. Diawali dengan Mayrig kemudian dilanjutkan dengan 588 Rue Paradis.
Dari film ini, penonton mendapat sedikit pengetahuan tentang budaya Armenia.
Film ini diproduksi tahun1992. Merupakan film semi-autobiographical yang ditulis dan disutradarai oleh seorang Prancis-Armenian bernama Henri Verneuil
Berkisah tentang keluarga Armenia sederhana yang mencoba bertahan hidup di Prancis. Mereka adalah keluarga Armenia yang melarikan diri dari genosida Turki di Armenia. Suami istri Zakarian memiliki seorang anak lelaki bernama Azad Zakarian. Anak mereka disekolahkan di sekolah khusus laki-laki yang terbaik. Tak peduli biayanya mahal, mereka ingin Azad kelak menjadi orang sukses.
Dalam Mayrig, cerita lebih fokus pada keluarga Zakarian yang sederhana. Bagaimana ayah, ibu, bibi dan nenek Azad Zakarian sangat mencintai anak itu. Walau berlimpah kasih sayang dari keluarganya yang sederhana, tapi Azad tidak tumbuh menjadi anak manja.
Azad Zakarian, sejak kecil terbiasa tegar
Sumber foto : www.dvdcritique.com
Sebagai anak yang berbeda sendiri di antara teman-teman sekelas, Azad harus tegar menghadapi bully dari teman-teman Prancisnya yang menganggapnya asing. Namanya dianggap aneh karena bukan nama Prancis. Ia juga dianggap berbeda hanya karena ia pergi ke gereja yang berbeda. Saat teman-temannya bermain bola, Azad hanya bisa menonton karena ia tidak diperbolehkan ikut.
Syukurlah ia punya ayah, ibu, bibi dan nenek yang sangat menyayanginya. Sebaliknya, Azad juga sangat mencintai keluarganya. Sehingga ia tidak berterusterang menceritakan perlakuan teman-teman sekolahnya yang mengucilkannya. Azad selalu berbohong dengan mengatakan teman-temannya baik. Ia hanya tak ingin mengecewakan ayah dan ibunya.
Keluarga Zakarian. Ayah, ibu, Azad, oma dan bibi
Kasih sayang keluarga yang membuat Azad tetap bertahan, hingga akhirnya berhasil kuliah di kampus bergengsi dan lulus dengan nilai baik.
Keluarganya menyambut gembira kelulusan Azad. Mereka menyambut Azad pulang dengan berbagai makanan khas Armenia yang banyak dan beraneka ragam. Walau keluarga mereka hanya keluarga sederhana, tapi demi merayakan keberhasilan Azad, ayah dan ibunya rela berkorban. Bahkan ayah dan ibu Azad menjual cincin kawin mereka dan menggantinya dengan cincin baru sebagai hadiah kelulusan Azad.
Sayangnya kebahagiaan Azad tidak ikut dirasakan neneknya yang wafat saat Azad masih di sekolah menengah.
Dalam 588 Rue Paradis, kisah keluarga Zakarian terus berlanjut. Azad sudah dewasa, dia menjadi sutradara drama sukses di Paris. Menikah dengan seorang wanita Prancis dan memiliki satu anak lelaki dan satu anak perempuan. Istrinya ini membentuk image Azad menjadi orang Prancis tulen dengan mengganti nama Azad menjadi Pierre Zakar.
Suatu hari datang seorang lelaki yang ternyata teman masa sekolah dasar Pierre alias Azad. Lelaki itu datang untuk meminta agar anaknya yang bercita-cita menjadi aktor bisa ikut serta berakting dalam drama yang disutradarai Pierre. Pierre ingat, lelaki itu dulu saat mereka masih kecil, pernah meremehkannya dan menjadikannya bahan ejekan bersama teman-temannya yang lain.
Lelaki itu tinggal di komplek perumahan elit di Rue Paradis nomor 412. Rue Paradis yang bernomor lebih dari 400 adalah perumahan mewah milik orang-orang kaya, sedangkan yang bernomor di bawah 400, adalah komplek perumahan sederhana, salah satunya rumah keluarga Zakarian.
Azad heran saat suatu hari, ibu temannya yang kaya itu, mengundangnya ke pesta minum teh. Padahal Azad tidak kenal dekat dengan temannya itu. Tapi keluarga Zakarian sangat bangga melihat Azad diundang keluarga terpandang. Mereka menyambut sukacita. Bahkan menyiapkan kue khas Armenia yang nanti akan dibawa Azad untuk diberikan kepada ibu temannya itu. Satu keluarga membuat kue istimewa itu. Kue itu harus didiamkan selama 3 hari agar rasanya meresap. Ketika tiba saatnya Azad datang ke undangan pesta minum teh itu, ibunya mengantar Azad ke rumah temannya itu.
Azad memberikan kue dari keluarganya kepada pelayan keluarga temannya yang menyambutmnya di depan pintu. Kemudian Azad diantar ke ruang tengah. Teman-temannya sudah berkumpul di sana. Satu pun tak ada yang dekat dengan Azad. Mereka kembali mengejek Azad beramai-ramai.
Sampai kemudian saat makan tiba, mereka semua duduk mengelilingi meja makan. Azad dipesankan keluarganya, adat Armenia mengharuskannya menolak sebanyak 3 kali saat ditawari makanan. Tapi bagi orang Prancis, sikapnya itu dianggap artinya ia tak suka makanan yang disuguhkan. Sehingga sekali saja Azad menolak, ia tak ditawari lagi. Teman-temannya meledeknya lagi. Dalam hati Azad yakin, teman-temannya pasti nanti akan memujinya saat kue yang dibawanya dihidangkan. Karena itu adalah kue Armenia paling enak yang dibuat keluarganya penuh cinta. Tapi hingga acara makan berakhir, kue itu belum dihidangkan juga.
Azad yang penasaran diam-diam ke dapur ingin tahu apa yang terjadi dengan nasib kue yang dibawanya. Ternyata ia melihat kue yang dibuat dengan susah payah oleh keluarganya itu sedang dimakan para pelayan. Rupanya ibu temannya enggan memakan kue itu, menganggap remeh makanan Armenia, yakin sekali rasanya tidak enak.
Karena kecewa, Azad segera pamit pulang. Di depan pintu rumah mewah itu, ibunya sudah menunggu, menanyakan apakah teman-teman Azad menyukai kue buatan keluarga Azad? Lagi-lagi Azad berbohong, ia menjawab, teman-temannya suka sekali kue itu, dan menghabiskannya sampai menjilati jari-jari mereka. Azad senang melihat ibunya tersenyum bahagia.
Semua kenangan masa kecil itu tak bisa dilupakan Azad. Sekarang, setelah ia sukses, teman yang dulu mengejeknya itu memohon padanya untuk menerima anaknya yang ingin jadi aktor. Azad penasaran, ia bertanya pada temannya itu, kenapa saat mereka sekolah dasar dulu, temannya itu mengundang Azad ke rumahnya kalau akhirnya hanya untuk diejek. Temannya itu bahkan tidak ingat pernah mengundang Azad.
Azad hanya tersnyum, ia mencari alasan agar tak perlu menerima anak temannya itu.
Selain itu, Azad juga harus menghadapi istrinya sendiri yang juga selalu menghina ayah ibunya dianggap kampungan, karena hanya orang Armenia bukan orang Prancis asli yang dianggapnya lebih terhormat.
Lama kelamaan, Azad kesal pada istrinya yang selalu menghina keluarganya. Apalagi saat istrinya menuduh ibunya telah mempengaruhi anak mereka setelah anak lelaki mereka mengganti nama menjadi Zakarian dan anak perempuan mereka belajar bahasa Armenia. Istrinya yang sudah susah payah membentuk anak-anaknya menjadi orang Prancis asli marah sekali menghadapi sikap anak-anaknya ini dan menyalahkan ibunda Azad.
Sikap istrinya ini membuat Azad semakin kecewa. Setelah ayahnya meninggal, Azad lebih memilih menemani ibunya di rumah mereka yang sederhana dulu. Ia memilih berpisah dengan istrinya setelah istrinya memberinya pilihan, memilih istrinya atau ibunya. Dengan yakin Azad memilih ibunya.
Ending ceritanya mengharukan saat akhirnya Azad bisa membelikan ibunya sebuah rumah ala Armenia di 588 Rue Paradis. Jalan ini hanya selisih beberapa blok dari rumah sederhana mereka dulu. Bedanya, Rue Paradis nomor 588 ini adalah perumahan mewah. Rumah yang dibelikan Azad untuk ibunya itu berhalaman sangat luas. Penuh bunga mawar merah jambu kesukaan ibunya, dilengkapi sebuah kolam dengan air mancur. Persis seperti rumah idaman ibunya.
Saat ibunya bertanya pada Azad,"Ini rumah siapa, Nak?"
Azad menjawab,"Ini rumah ibu. Di saat liburan, aku dan kedua anakku minta izin ibu, untuk tinggal di rumah ini. Bolehkah?"
Ibunya terharu mendengar jawaban Azad.
Hadiah mewah ini sebagai ungkapan kasih sayang Azad untuk ibunya. Dan rasa terima kasihnya atas kasih sayang ibunya yang tak berbatas. Ibunya menerima hadiah dari Azad ini dengan penuh haru. Teringat ayah Azad yang telah lebih dulu tiada.
Walau film ini berjalan sederhana, tapi aku menikmati setiap adegannya. Kasih sayang di antara keluarga Zakarian yang sederhana membuatku terharu. Terutama kasih sayang Azad pada ibunya membuatku tergerak ingin lebih menunjukkan rasa cintaku kepada bapak dan ibuku.
Film yang menyentuh perasaan banget ...
Azad setelah dewasa, membahagiakan ibunya yang sangat dicintainya
Yang aku suka dari film berbahasa Prancis, karena bahasa Prancis enak didengarkan. Walau aku sendiri tidak bisa berbahasa Prancis. Aku menonton film ini di MGM. Jadi ada teks terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Hm, ngomong-ngomong soal Prancis, aku juga menulis sebuah novel dengan setting Prancis dan Monte Carlo lho. Ada sedikit cuplikan bahasa Prancisnya juga. Yang gampang saja, seperti, bonjour, mademoiselle, monsieur, dll.
Yang suka baca novel romantis, koleksi yuuuk novel terbaruku ini. #MonteCarlo akan terbit akhir Juni 2014 ^_^
Ini juga novel baruku yang recommended lho. #HatikuMemilihmu
Dan ada juga teenlit seru yang akan terbit 9 Juni 2014 #CintaValenia
Hm ... aku menonton film ini tanpa membaca lebih dulu resensi filmnya. Aku belum tahu ini bercerita tentang apa. Aku tertarik menontonnya hanya karena aku tahu pemeran utamanya adalah Tom Hanks, aktor favoritku yang aktingnya tak perlu diragukan lagi. Selalu asyik untuk dilihat.
Setelah aku menontonnya pada awal film, dan tahu ini berkisah tentang seorang penulis, waaah, aku semakin antusias menontonnya. Sebagai seorang yang juga hobi menulis, aku selalu tertarik menonton kisah-kisah yang tokohnya penulis cerita fiksi.
Nama penulis di film ini adalah P.L. Travers. Hm, aku masih belum kenal penulis ini, belum tahu juga apa buku karyanya. Sampai kemudian diceritakan ia adalah penulis novel anak berkewarganegaraan Inggris dan Australia. Buku karyanya yang terkenal adalah "Mary Poppins". Ada delapan seri, berkisah tentang pengasuh anak yang disenangi anak-anak karena memiliki benda-benda ajaib. Ciri-ciri penampilannya membawa payung hitam besar dan sebuah tas besar. Dari dalam tasnya itulah barang-barang ajaibnya muncul. Mary Poppins datang dari langit dengan cara terbang bersama payung hitamnya itu.
Aku pernah mendengar nama Mary Poppins, tapi belum tahu pasti buku itu bercerita apa. Di film ini, aku baru tahu ternyata buku itu sukses di zamannya, sampai menarik minat Walt Disney untuk mengadaptasi ceritanya ke layar lebar. Butuh waktu 20 tahun lamanya bagi Walt Disney menunggu persetujuan Travers, sampai akhirnya Travers bersedia menerima tawaran Walt Disney membeli hak cerita Mary Poppins untuk diangkat menjadi film.
Beberapa buku Mary Poppins
Sumber foto : www.bookriot.com
Waah, aku jadi makin tertarik menontonnya. Karena aku pun sekarang mengalami hal yang sama. Salah satu novelku dipinang sebuah PH untuk diadaptasi menjadi film layar lebar. Alhamdulillah.
Ternyata ini adalah film yang menarik. Aku selalu suka film dengan kisah-kisah seperti ini. P.L Travers, diperankan oleh Emma Thompson, digambarkan sebagai karakter yang kaku, sukar bersosialisasi, keras dan idealis banget. Semula ia tak pernah setuju novelnya ini diangkat menjadi film. Namun karena kebutuhan keuangan yang mendesak, akhirnya ia menerima tawaran Walt Disney dengan berbagai syarat yang cukup memberatkan. Ia ingin filmnya persis seperti yang ia tulis di buku. Syarat yang diajukannya merepotkan semua orang, termasuk penulis skenario dan Walt Disney.
Aku salut dengan kesabaran Walt Disney yang diperankan Tom Hanks. Ia menuruti semua keinginan P.L. Travers. Ia memberi alasan, mengangkat Mary Poppins menjadi film adalah janjinya kepada anak-anaknya yang harus ia tepati.
Travers menetapkan aturan, ia tak mau ceritanya menjadi film kartun, harus film asli manusia. Ia juga tak mau filmnya menjadi film musikal. Padahal semua itu adalah ciri khas film Disney, biasanya selalu disertai musik yang menyenangkan.
Tapi Travers akhirnya setuju filmnya disertai lagu-lagu setelah ia mendengarkan lagu untuk film itu memang enak didengar. Kemudian Travers membuat Disney bingung saat ia mengajukan syarat tak mau di filmnya nanti ada warna merah. Dengan sabar Disney memberi pengertian. Karena setting film di London, tak mungkin tak ada warna merah. Karena ada bus double decker dan box telepon yang berwarna merah. Juga seragam tentara penjaga istana. Bahkan bendera Inggris pun ada warna merahnya.
Travers terus menguji kesabaran tim penulis skenario yang terdiri dari tiga orang, saat ia dengan teganya membuang skenario yang sudah diketik berlembar-lembar separuh cerita.
Hm, waahh. Travers ini memang keras kepala ya. Termasuk saat akhirnya ia tahu, ada adegan pemeran utama bernyanyi dan menari dengan pinguin.
"Bagaimana cara kalian mendapatkan pinguin yang bisa menari? Kan susah mengajarkan menari pada pinguin," tanya Travers pada tim penulis skenario.
"Itu mudah diatur. Kami menempatkan pinguin-pinguin kartun untuk menari dan menyanyi bersama Dick Van Dyke yang berperan sebagai Mr. Banks," jawab salah satu penulis skenario.
Travers terkejut mendengar itu. Ia kecewa dan marah karena Disney tidak menepati janjinya. Baginya tak ada toleransi, ia tak mau ada kartun di dalam filmnya. Ia pun membatalkan kesepakatannya untuk memberi hak ceritanya dijadikan film oleh Disney. Travers segera kembali ke London.
Disney tak mau menyerah begitu saja. Ia menyusul Travers. Dan sekali lagi mencoba memberi pengertian. Ia bercerita bagaimana hidupnya dulu sangat susah ketika kecil, tapi sekarang ia menjadi sukses bermula dari imajinasinya tentang seekeor tikus. Ia paham mengapa Travers tak mau menyerahkan karakter ciptaannya Mary Poppins begitu saja. Sama seperti Disney yang juga mencintai karakter rekaannya Mickey Mouse. Tapi karena ingin anak-anak di seluruh dunia gembira terhibur Mickey Mouse, ia bertekad akan selalu membuat film menarik dan menyenangkan yang happy ending. Karena kenyataan hdup sudah terlalu berat, lebih baik dikenang dengan cara yang menggembirakan.
Walt Disney bayangannya Mickey Mouse, P.L. Travers bayangannya Mary Poppins
Sumber foto : Amazon.com
Akhirnya Travers luluh, dan setuju Mary Poppins difilmkan. Diperankan oleh Dick Van Dyke dan Julie Andrews.
Film itu sukses. Meraih 5 oscar di tahun 1964 untuk Best Actress, Best Film Editing, Original Music Score, Best Visual Effects, and Best Original Song for "Chim Chim Cher-ee" (sumber wikipedia)
Julie Andrews pemeran Mary Poppins, Walt Disney asli dan P.L Travers asli
Saat premiere film Mary Poppins tahun 1964
Sumber foto : www.smh.com.au
Oya, di beberapa bagian, ada adegan kilas balik saat P.L Travers masih kecil juga, ia dan keluarganya tinggal di Australia. Ayahnya diperankan oleh Collin Farrel.
Kilas balik P.L Travers saat masih anak-anak. Dia anak paling besar.
Sumber foto : http://screenrant.com/colin-farrell-interview-saving-mr-banks/
Ah, aku memang selalu suka dengan film-film Walt Disney. Selalu memberi energi positif tiap kali selesai menontonnya. Hidup memang harus dijalani dengan optimis dan bahagia. Jangan kalah dengan kepahitan hidup.
Semakin bersyukur aku mendapat kesempatan dan rezeki novelku "Tahajud Cinta di Kota New York" juga diangkat menjadi film. Semoga lancar prosesnya. Aamiin. Mohon doanya teman-teman ^_^
dan novelku yang terbaru ini juga semoga sukses ... "Hatiku Memilihmu". Yuk, yang berminat koleksi. Sudah tersedia di toko buku Gramedia ^_^
Selamat bulan April. Wah, baru sempat posting baru lagi di bulan April. Apa yang sudah kita lalui sampai pertengahan April ini? Pemilu yaaa
Kali ini aku ingin cerita tentang sebuah film yang kebetulan aku tonton di MGM. Judulnya "Nicholas Nickleby".
Film ini adalah adaptasi dari novel karya Charles Dickens berjudul sama. Ada banyak versi film dari kisah ini, tapi ini versi film yang paling aku sukai. Sepertinya sih karena faktor pemeran utamanya, hehehe.
The Novel
Aku memang selalu tertarik dengan film yang bersetting Inggris tahun 1800-an. Nggak heran kalau aku suka banget dengan film-film yang diangkat dari novel-novel karya Charles Dickens dan Jane Austen.
Apalagi ... di film ini, pemeran Nicholas Nickleby-nya waaaw.... aku suka bangeeet. Kadang-kadang mirip loh sama Adipati Dolken, hehehehe. Diperankan oleh aktor Inggris kelahiran 10 April 1980, Charlie Hunnam. Setelah menonton film ini, aku langsung googling informasi tentang aktor ini.
Film ini dibuat tahun 2002. Artinya, saat itu Charlie baru berusia 22 tahun. Masih muda, cute banget ;)
Sukaaa banget dengan karakter Nicholas, khas tokoh hero rekaan Charles Dickens, digambarkan sebagai pemuda yang kehilangan ayah, pembela kaum tertindas, cerdas, sopan, baik hati, berani, tegas dan gentleman. Charlie tepat sekali memerankan karakter ini dengan wajahnya yang masih polos.
Ini dia Charlie Hunnam sebagai Nicholas Nickleby
Jadi .... aku mau cerita soal filmnya atau Charlie-nya ya? >.<
Pertama-tama aku mau cerita tentang filmnya dulu deh.
Alkisah, keluarga Nickleby baru saja kehilangan pemimpin keluarga. Ayah Nicholas Nickleby meninggal akibat stres berkepanjangan karena bisnisnya bangkrut, saat itu usia Nicholas baru 19 tahun. Sebagai anak lelaki tertua dan satu-satunya, Nicholas harus mengambil alih tanggungjawab sebagai penopang keluarga, menghidupi dan menjaga ibu dan adik perempuannya. Karena keluarga mereka kini jatuh miskin, mereka harus meninggalkan tempat tinggal mereka yang semula nyaman di Devonshire. Keluarga Nickleby datang ke London untuk menemui adik ayah Nicholas, yang biasa mereka sebut Paman Ralph Nickleby, seorang bisnisman sukses yang kaya raya. Nicholas minta bantuan pamannya dicarikan pekerjaan agar bisa menghidupi ibu dan adiknya.
Tapi ternyata pamannya ini sombong, tidak mau membantu keluarga kakaknya dan tidak peduli kakaknya sudah meninggal. Paman Ralph yang licik ini memberikan pekerjaan pada Nicholas sebagai guru di sebuah sekolah asrama yang berada di kota kecil jauh dari London. Kepala sekolahnya jahat sekali, dikenal dengan sebutan Tuan Squeer.
Murid-murid di sekolah itu hampir setiap saat dirundung rasa takut karena tiap kali mereka dianggap melakukan kesalahan sedikit saja, akan dipukuli sang kepala sekolah. Nicholas tidak tega melihat anak-anak itu dipukul, tapi awalnya ia tak bisa berbuat apa-apa karena ia guru baru di tempat itu, butuh pekerjaan itu untuk mendapatkan uang.
Nicholas sebagai guru
Nah, pas lagi gini mirip-mirip Adipati Dolken kan? Hehehe
Di sekolah itu, Nicholas melihat ada satu anak yang lebih tua dari murid lain, agak bungkuk dan jalannya pincang, bernama Smike. Anak itu dilarang ikut belajar oleh Tuan Squeer. Dia dianggap pelayan dan diberi tugas-tugas berat. Nicholas kasihan melihat Smike diperlakukan tidak manusiawi. Saat Nicholas mengajarkan Smike membaca, Tuan Squeer marah, langsung memukul Smike menyuruhnya bekerja lagi. Katanya, yang tidak bayar biaya sekolah, tidak boleh belajar di sekolah itu. Padahal dia sendiri tidak pernah membayar Smike sepeser pun walau Smike sudah bekerja keras setiap hari. (Haduuuh, ada ya, orang sekejam Tuan Squeer, hikkss...)
Pada suatu hari Nicholas membantu Smike kabur dari tempat itu. Saat Tuan dan Nyonya Squeer sadar Smike kabur, mereka mencarinya penuh amarah. Di hadapan Nicholas mereka berteriak, akan menghukum Smike habis-habisan jika mereka menemukannya. Nicholas berdoa sungguh-sunnguh berharap Smike tidak tertangkap. Tapi menjelang malam, Smike berhasil ditangkap Nyonya Squeer yang tidak kalah kejamnya dengan suaminya. Tuan Squeer yang marah besar, mengikat tangan Smike ke atas, bajunya dibuka, lalu punggungnya dipukuli dengan rotan tanpa ampun.
Nicholas yang sudah tak tahan lagi melihat perlakuan kejam Tuan Squeer, segera merebut rotan itu dan gantian, ia pukuli Tuan Squeer dengan rotan itu. Lalu ia membawa Smike pergi dari tempat itu. (Hero banget, kan? Gimana nggak kagum coba sama Nicholas ^_^ )
Nicholas dan Smike
Tujuan Nicholas ingin ke Liverpool, ia ingin mencari pekerjaan di pelabuhan. Tapi dalam perjalanan, keduanya bertemu rombongan teater keliling dan ditawari ikut main teater. Nicholas yang tampan diminta menjadi Romeo, dalam drama "Romeo and Juliet". Karena gajinya lumayan, Nicholas dengan senang hati menerima pekerjaan itu. Pertunjukan pertama mereka sukses. Tapi belum lama bekerja di teater keliling itu, Nicholas mendapat kabar adik perempuannya dipaksa Paman Ralph menemani rekan-rekan bisnisnya, kecantikan Kate, adik Nicholas, dimanfaatkan untuk membuat rekan-rekan bisnis Paman Ralph tertarik menginvestasikan uang mereka pada Paman Ralph. Bersama Smike, Nicholas segera menuju London. Ia menyelamatkan adik perempuannya dari gangguan seorang lelaki tua hidung belang yang menjadi salah satu investor terbesar pamannya.
Di rumah Nicholas, Smike merasa senang sekali, baru kali itu ia merasakan kehangatan berada di tengah-tengah keluarga yang menerima dan memperlakukannya dengan baik. Diam-diam, Smike menyimpan kekaguman dan akhirnya jatuh cinta pada Kate. Tapi Smike sadar, ia tidak pantas untuk Kate, ia hanya pemuda miskin, agak bungkuk dan pincang. Apalagi kemudian ada seorang pemuda yang mendekati Kate, Smike hanya bisa menahan rasa cemburunya dalam hati dan berusaha untuk ikhlas.
Nicholas sudah menganggap Smike sebagai saudaranya sendiri. Pamannya yang tahu keberadaan Smike di rumah Nicholas, segera memanggil Tuan Squeer untuk membawa Smike kembali ke sekolah asramanya. Nicholas berjuang menyelamatkan Smike agar tidak dibawa kembali oleh Tuan Squeer.
Setelah berhasil menyelamatkan Smike, cobaan masih menerpa. Smike sakit parah, dan dokter bilang umurnya sudah tidak lama lagi. Nicholas sedih bukan main. Sebelum meninggal, Smike mengaku pada Nicholas, dia mencintai Kate. Ia menitipkan sesuatu yang dibuatnya sendiri untuk Kate, membuat Nicholas semakin terharu. Sampai akhirnya Smike wafat dan dimakamkan di samping makam ayah Nicholas, di bawah sebuah pohon rindang yang dulu sering menjadi tempat tidur siang Kate.
Kematian Smike membuat Nicholas sangat berduka. Tapi hidup harus terus berjalan, ia harus mencari pekerjaan baru untuk membiayai hidupnya, ibu dan adiknya.
Nicholas pergi mencari pekerjaan, sampai ia merasa kelelahan lalu bersandar di sebuah dinding. Ia merasa hampir tak kuat lagi, di usianya yang masih demikian muda harus menanggung beban seberat itu. Ia memejamkan matanya, dan terkejut saat mendengar suara lembut menyapanya.
"Are you okay, Sir?"
Nicholas membuka matanya dan terpana melihat seraut wajah cantik seorang gadis yang sudah ada di hadapannya. Ia tersenyum, wajah gadis itu bagaikan oase kesejukan yang menghapus rasa penatnya. Gadis itu mengira Nicholas sakit, karena wajahnya terlihat pucat. Nicholas bilang ia tidak apa-apa. Lalu gadis itu permisi, diam-diam Nicholas mengikutinya, ia heran melihat gadis itu masuk ke sebuah kantor pencarian kerja dan keluar dari tempat itu sambil menangis dan berlari. Kemudian ia tahu, ternyata gadis bernama Madeline itu juga sedang kesusahan. (diperankan Anne Hathaway)
Nicholas dan Madeline
Ayah Madeline terlilit hutang akibat hobi berjudi. Saat Paman Ralph tahu Nicholas menyukai Madeline, pamannya sengaja menawarkan kesepakatan pada ayah Madeline, hutangnya akan dianggap lunas jika mau menyerahkan Madeline untuk dinikahi lelaki tua hidung belang rekan bisnis Paman Ralph.
Nicholas yang mendengar kabar ini segera datang menyelamatkan Madeline. Gadis itu bilang tak bisa mengelak karena pernikahannya itu satu-satunya jalan untuk melunasi hutang ayahnya. Tapi Nicholas yang mendapat info dari asisten pamannya, segera bilang, pamannya hari ini bangkrut, sahamnya rugi 10.000 poundsterling. Rekan bisnis pamannya itu mengurungkan niatnya menginvestasikan uangnya dan memilih tidak jadi menikahi Madeline. Saat bersamaan, ayah Madeline yang memang sudah sekarat akhirnya meninggal.
Tak tega melihat Madeline sendirian di rumah itu, Nicholas mengajak Madeline tinggal di rumahnya. Ia pun melamar Madeline. Uhuy, romantis banget ^_^
Aihhh, suka banget sama dialog di adegan ini... You're an angel, kata Madeline. I am not an angel, jawab Nicholas.
"We save ourselves together," Nicholas proposing ...
Yup, begitulah ending film ini, diakhiri dengan pernikahan Nicholas dan Madeline. Intinya, segala cobaan jika dihadapi dengan berani dan pantang menyerah, akhirnya teratasi juga.
Selain itu, ada kejutan informasi juga loh di-ending cerita. Apa kejutannya? Hm, supaya penasaran, nonton sendiri saja ya? ^_^
Nicholas dan Madeline, setelah menikah mengunjungi makam ayahnya dan Smike
Aku pun nggak mau kalah dengan Charles Dickens. Setelah perjuangan panjang, akhirnya aku juga berhasil menerbitkan novelku di Gramedia Pustaka Utama, judulnya "HATIKU MEMILIHMU". Romantiiiis.... Koleksi yuuk yang suka baca romance islami ^_^
Naah, setelah cerita tentang filmnya, sekarang aku mau cerita tentang pemeran Nicholas yang sudah berhasil memikat hatiku, Charlie Hunnam.
Nama lengkapnya, Charles Matthew Hunnam. Aku penasaran, dia sudah main film apa aja sih? Dan aku baru sadar, ternyata Charlie main di film Pasific Rim, sebagai Raleigh Becket. Waaah, di sini dia berubah. Pemuda yang dulu berwajah cute, tinggi langsing itu berubah jadi sosok macho bertubuh atletis. Walah, aku kok baru tahu ya, ada aktor Inggris keren gini. Selama ini aku ke mana aja ... :p
Charlie Hunnam, dulu dan sekarang. Dari cute jadi macho ya? ^_^
Charlie Hunnam in Pasific Rim
Dan ternyata main juga di serial Son of Anarchy sebagai Jax Teller. Padahal adikku sering nonton film ini, tapi aku nggak ngeh kalau pemeran utamanya ganteng, hehehehe. Karena saat sekilas melihat film ini, tentang sekelompok pengendara motor Harley Davidson dengan dandanan berantakan, gondrong, brewokan, jenggotan, dan bertato. Ah, nggak sangka banget itu pemeran yang sama dengan yang memerankan Nicholas Nickleby.
Charlie Hunnam in Son of Anarchy
Mmm, kayaknya tahi lalatnya dioperasi kali ya, karena dulu ada tahi lalat di atas bibir kiri ;)
Kabar terakhir, Charlie ditawari berperan dalam film yang diadaptasi dari novel kontroversial, Fifty Shades of Grey. Untunglah Charlie akhirnya mengundurkan diri. Nggak tega nontonnya kalau dia main di film itu >.<
Charlie memilih main film thriller berjudul Crimson Peak. Memang sih, dia sekarang jadi terlihat beda, terutama gara-gara perannya di Son of Anarchy, Charlie jadi lebih sering tampil jenggotan, brewokan dan gondrong. Hikss ... Padahal kalo klimis Charlie ganteng banget looh ^_^
Lebih suka Charlie Hunnam yang klimis gini. Ganteng bangeeeeet ^_^
Sekian dulu ya kisah tentang Charlie Hunnam dan Nicholas Nickleby. Yang hobi baca, boleh deh baca buku-buku karyaku ini ^_^