Tapi kemudian lebih sering dipakai judul The Family
The Family, berkisah tentang keluarga mantan bos mafia yang sedang berada dalam program perlindungan saksi. Robert de Niro berperan sebagai Bos Mafia Giovanni Manzoni yang menjebloskan rivalnya ke penjara dan membuat ia dan keluarganya dikejar-kejar anak buah rivalnya itu untuk dibunuh. Michelle Pfeiffer berperan sebagai Maggie istrinya. Mereka mempunyai dua orang anak, yang tertua perempuan bernama Belle dan adiknya lelaki bernama Warren. Bersama mereka ikut juga seekor anjing yang diberi nama Malavita.
Keluarga Manzoni dalam penyamaran keluarga biasa |
Keluarga ini berada dalam perlindungan saksi yang diawasi agen Robert Stansfield yang diperankan oleh Tommy Lee Jones.
Keluarga Manzoni dipindahkan ke tempat persembunyian baru di Normandy, Prancis. Mereka memakai nama baru lagi. Giovanni menyamar sebagai seorang penulis novel dari Amerika. Keputusannya ini tidak disengaja. Saat ia masuk ke dalam gudang di kebun belakang, dia menemukan sebuah mesin tik yang masih bagus. Ia pun mulai mengetik kisah hidupnya sendiri. Ia sering menghabiskan waktu di gudang beratap dan berdinding kaca itu untuk mengetik pengalamannya sebagai bos mafia.
Ia menulis, walau sebagai bos mafia, tapi ia mafia yang baik. Dia tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah. Dan jalanan tempatnya tinggal aman dari aksi kejahatan karena selalu diawasinya. Hobi baru Giovanni ini malah membuat pengawasnya, Robert Stansfield cemas.
"Jangan pernah mempublikasikan tulisanmu ini. Hidupmu akan semakin terancam kalau tulisanmu ini sampai terbit dan dibaca musuh-musuhmu. Mereka pasti akan semakin gemas ingin membunuhmu." Robert mengingatkan.
Dengan santai, Giovanni menjawab,"Nggak usah khawatir, aku menulis ini hanya untuk diriku sendiri kok. Ternyata menulis itu menyenangkan."
"Cara berceritamu lumayan juga, walau ceritamu tentang aku harus diperbaiki. Aku kan nggak sejahat itu," sahut Robert.
Hm, percakapan yang bikin tersenyum ^_^
Kedua anak Giovanni sekolah di sekolah baru. Dan mereka harus beradaptasi lagi. Belle sering diganggu para cowok di sekolah, tapi dia mampu melawan dan membuat cowok-cowok pecundang itu kapok mengganggunya. Sedangkan Warren harus menghadapi bully dari teman-teman cowok di sekolah. Namun dengan kecerdikannya ia bisa membalas perlakuan anak-anak yang membully-nya.
Sang kakak dan sang adik di sekolah baru |
Anak buah rival Giovanni terus mencari keluarga Manzoni. Mereka masih aman sampai akhirnya Warren tanpa sengaja melakukan kesalahan yang tidak disadarinya. Warren diminta gurunya menulis kalimat keren ala Amerika untuk dimuat di koran sekolah. Warren menuruti permintaan gurunya, ia tak sadar perbuatannya ini akan membawa malapetaka besar bagi keluarganya yang sedang bersembunyi dari musuh ayahnya. Ia mencantumkan namanya dan kelasnya di bawah kalimat yang ditulisnya itu. Takdir membawa satu eksemplar koran sekolah itu hingga ke Amerika. Sampai akhirnya koran itu dipakai untuk membungkus minuman kesukaan rival Giovanni dalam penjara.
Musuh Giovanni membaca kalimat yang dibuat Warren. Ia sangat mengenalinya karena itu adalah kalimat khas kesukaannya, ia pernah mengucapkannya saat berada dalam pesta mafia yang diadakan di rumah Giovanni. Ketika itu Warren yang masih kecil mendengarnya dan ia mengingat terus kalimat itu. Seketika musuh Giovanni itu tahu, yang menulisnya pasti anak Giovanni Manzoni. Ia segera mengutus banyak anak buahnya dengan persenjataan canggih ke Normandy, tepatnya ke rumah Giovanni.
Warren yang semula ingin kabur dari rumah karena telah melakukan kesalahan di sekolah, saat menunggu kereta, ia melihat gerombolan anak buah musuh Giovanni turun dari kereta. Ia terkejut, lalu menunduk. Untunglah gerombolan mafia itu tidak mengenalinya. Warren segera menelepon ke rumah untuk mengingatkan keluarganya ancaman bahaya ini. Tapi di rumahnya sedang tak ada orang. Giovanni ayahnya sedang menghadiri pemutaran film di komunitas pencinta film. Ibunya sedang pergi keluar mencari Belle, sedangkan Belle pergi untuk menemui lelaki yang disukainya.
Warren segera berlari pulang, berharap bisa sampai di rumahnya mendahului gerombolan mafia yang sudah siap menghabisi keluarganya itu. Tapi apa yang terjadi? Sesampainya ia di dekat rumahnya, gerombolan mafia itu sudah tiba lebih dulu dan siap meledakkan rumahnya. Padahal di dalam rumahnya ada ayahnya yang baru saja pulang.
Bersama-sama, keluarga ini bersatu melawan gerombolan mafia super sadis yang dilengkapi persenjataan canggih itu. Mampukah keluarga Manzoni selamat dari serbuan balas dendam musuhnya? Hm, biasanya sih, jagoan pasti menang ;)
Tapi pertarungannya cukup seru. Dan keluarga Manzoni belajar sekali lagi arti kebersamaan keluarga. Bahwa mereka harus lebih waspada dan saling menjaga.
Menonton film ini lumayan menambah pengetahuan, tentang kebiasaan penduduk Normandy. Seperti misalnya saat Maggie ke toko serba ada untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Ia mencari selai kacang tapi tidak ada di toko itu, saat ia bertanya pada penjaga toko, dijawab mereka tidak menjual selai kacang. Ternyata warga setempat tidak suka selai kacang dan tidak pernah membuat selai kacang.
Beberapa orang di toko itu memandang sinis ke arah Maggie sambil berbisik-bisik, meremehkan kesukaan orang Amerika dengan selai kacang.
"Pantas saja orang Amerika gemuk-gemuk. Makanan mereka nggak sehat," bisik seorang pengunjung toko pada pengunjung lain dan pemilik toko dalam bahasa Prancis.
Mendengar ucapan penghinaan itu, diam-diam Maggie merasa kesal. Sebagai istri mantan mafia, ia terbiasa bersikap keras. Maggie mengungkapkan rasa kesalnya dengan mengambil tabung gas, lalu meledakkannya hingga toko itu hancur berantakan.
Seram ya? Nggak juga sih, karena adegan ini digambarkan dengan cara agak komedi. Walau pun tidak digambarkan apa yang terjadi pada orang-orang yang membicarakan dan meledek Maggie tadi.
Gagap budaya keluarga Amerika di tempat baru yang sangat berbeda dengan budaya mereka. Secara keseluruhan ceritanya cukup menghibur. Walau berlatar belakang kisah mafia, tapi tidak digambarkan terlalu serius dan sadis. Labelnya sebagai film keluarga masih layak ditonton bersama keluarga.
Banyak adegan yang justru memancing tawa. Seperti biasa, aku selalu terhibur menonton akting Robert de Niro, Tommy Lee Jones dan Michelle Pfeiffer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar