Selamat tahun baruuu! Belum telat mengucapkannya kan? Di hari ke-3 bulan pertama tahun 2017.
Mendapat kejutan dari editor yang bikin terlonjak-lonjak senang. Alhamdulillah ... HATIKU MEMILIHMU cetak ulang kedua dengan cover baru sudah dicetak.
Ceritanya sendiri tidak berubah, hanya ada perbaikan di beberapa bagian.
"Tak henti mencintaimu, dari New York hingga Jakarta."
Sambut kehadirannya di toko buku mulai 3 Januari 2017 yaaa
^_^
GM 616202063
ISBN 978-602-03-3692-3
250 hlm
Harga Rp 63.000
Buat yang mau pesan edisi bertandatangan penulis, email saja ke rumieko@yahoo.com ya.
Ada diskon 10% bonus bookmark bergambar Brad dan Dara serta gantungan kunci cantik.
SINOPSIS
Ketika hati telah memilih, sejauh mana kau membiarkannya membawamu?
“Goodbye, Central Park,” gumam Dara.
Langkah kakinya menciptakan jejak di tumpukan salju.
“Kapan kamu kembali ke New York?”
Dara menghela napas panjang. Perpisahan selalu menyisakan rasa nyeri. Pun saat dia harus meninggalkan semua yang disukainya. Keira, Richard, kampusnya yang luar biasa, Central Park yang sering menjadi tempatnya menghabiskan sisa senja, musim salju yang putih dan dingin. Meninggalkan Brad Smith, lelaki berambut coklat bermata hijau jernih yang berdiri di hadapannya menunggu jawaban.
“Jangan mencemaskan apakah nanti kita bersatu atau tidak. Percayalah pada ketetapan Allah,” jawab Dara kemudian.
“Jika Allah menetapkan kita tak bersatu?” tanya Brad.
“Kita harus ikhlas menerimanya,” jawab Dara terdengar tenang, namun diam-diam menyusup rasa gundah di ujung hatinya.
Dara Paramitha melepaskan pandangannya ke hamparan salju di Central Park. Ingatannya kembali pada dua setengah tahun lalu. Saat pertama kali bertemu Aisyah Liu, teman kuliahnya di New York yang telah menuntunnya menemukan hidayah. Lalu ingatannya beralih pada dua pemuda Amerika yang telah membuatnya merasakan getaran cinta, Richard Wenner sang arsitek mapan dan Brad Smith personel band yang menawan.
Masa kuliahnya telah berakhir. Saatnya dia kembali ke negerinya, meninggalkan kota ini. Memilih mengabdikan ilmunya di perusahaan ayahnya. Menyisakan resah di hati dua pemuda yang sama-sama mengharapkan cintanya.
Richard tak ingin menyerah. Dia nekat menyusul Dara, sengaja bekerja di tempat yang sama, dan mencari kesempatan meraih hati gadis itu. Di belahan bumi lainnya, Brad tak bisa tenang. Kepergian Richard ke Jakarta membuatnya waswas, apalagi Richard secara terbuka menyatakan diri sebagai pesaingnya. Tak mau kalah, Brad pun mendatangi Dara dan melamarnya sekali lagi.
Kala hati tidak hanya bicara cinta, siapa yang Dara pilih? Apakah Brad yang tengah tertatih-tatih menjaga imannya, ataukah Richard yang tenang namun serius berusaha mendapatkannya? Dan saat ada hati yang terluka, masih mungkinkah terjalin pertemanan di antara mereka?
Cinta itu tentang percaya.
Bisakah disebut cinta, jika tak ada rasa percaya?
Bisakah disebut yakin, tanpa ada keikhlasan?