Laman

Senin, 26 Maret 2012

Kumcer Bobo No. 75


Ada 16 cerpen seru yang pernah dimuat di majalah Bobo. Untuk edisi ini, ada 3 cerpenku sekaligus. Alhamdulillah.

Yuk, baca serunya petualangan : TRIO PEMBASMI HANTU.
Ada apa ya di WARUNG NENEK SALMA?
Cari juga rahasia SUMUR AJAIB kakek

Tersedia di seluruh Toko Buku Gramedia. Harga Rp. 22.500,-

Minggu, 18 Maret 2012

Korean Story : LONGEST LOVE LETTER




Novel "Longest Love Letter", pembatas bukunya cute, kuning cerah juga ^_^


Inilah naskahku yang berhasil terpilih dalam 31 karya yang layak diterbitkan dalam ajang PSA (Publisher Searching for Author) yang diselenggarakan Penerbit Grasindo.

Yuk, beli dan baca yaaa... ceritanya romantisssss ^_^















Judul : Longest Love Letter
Penulis : Arumi E
Penerbit : Grasindo Publisher
Tebal : 288 halaman
Harga : Rp 47.000
Genre : romance Korean Story

Buat yang susah dapat novel ini, bisa pesan langsung ke aku, kirim saja email pemesanan ke rumieko@yahoo.com. Ada diskon 10% menjadi 42.000. Plus tandatangan ^_^

Sinopsis:

“Kau mengingatkanku pada seseorang,” ucap Ryu Jin Soo.

Gadis itu, dengan latar belakang rumah mungil di ujung hamparan bunga canola kuning. Ryu Jin Soo merasa mengenalnya. Cara gadis itu tertawa, cara gadis itu bicara, bahkan cara gadis itu menggigit-gigit tusuk gigi hingga pipih seusai makan, mengingatkan Ryu Jin Soo pada Jang Mi Ra, kekasih masa remajanya. Tetapi gadis itu sama sekali bukan Jang Mi Ra, dia adalah Jo Eun Hye, artis papan atas Korea Selatan, yang sedang dekat dengan lawan mainnya, aktor Lee Jun Pyo.

Jo Eun Hye yang diombang-ambing perasaannya antara Ryu Jin Soo dan Lee Jun Pyo. Penulis novel best seller dan aktor idamannya. Ada rasa bersalah tiap kali ia memandang Ryu Ji Soo, ada rasa tak yakin saat ia menatap Lee Jun Pyo. Ada kisah gelap masa lalu yang ia sembunyikan dari keduanya. Sampai kemudian ia sadar, harus jujur pada salah satunya, menceritakan siapa dirinya sebenarnya, seusai ia membaca Longest Love Letter, novel terbaru Ryu Jin Soo.

Novel itu bagai surat cinta terpanjang yang pernah ia baca. Sayangnya, surat cinta itu bukan untuknya, melainkan untuk Jang Mi Ra yang kini entah berada di mana. Ryu Jin Soo berharap, kekasihnya yang telah lama hilang itu membaca ungkapan perasaannya dan menyadari ia masih menunggu di tempat yang sama, di hamparan bunga canola kuning dengan rumah mungil di ujungnya.



Salah satu ilustrasi dalam novel "Longest Love Letter"
yang cute, ini Kim Hye Ri yang ngefans berat sama Pororo ^_^

Cuplikan Novel "Longest Love Letter"

“Jo Eun Hye! Lee Jun Pyo mencarimu. Ia ingin bertemu denganmu. Katanya ada hal penting yang ingin ia sampaikan padamu,” kata Han Seung Yi lagi.
“Jun Pyo?” tanya Jo Eun Hye dengan mata terbelalak.

Sejak kemarin ia memang sengaja mematikan ponselnya karena sedang tak ingin diganggu siapa pun. Pagi ini ia lupa belum menyalakan kembali ponselnya. Ia segera meraih tasnya, lalu mengambil ponselnya dan mengaktifkannya kembali. Benar saja, beruntun belasan sms masuk. Dan semuanya dari Lee Jun Pyo! Tak sabar Jo Eun Hye membacanya satu persatu.

“Kau di mana Eun Hye? Bisakah kita bertemu? Aku ingin bicara denganmu,”
“Eun Hye, kau belum membalas sms-ku,”
“Eun Hye!!!!”
“Eun Hye….kau pingsan ya?”
“Eun Hye, apakah kau diculik?”
“Eun Hye…kau mulai membuatku putus asa,”
“Eun Hye, jika kau tidak membalas sms-ku dalam lima menit, aku akan…”
‘EUN HYEEEEE….”
“Eun Hye, ayah dan ibuku ingin mengundangmu makan malam di rumah mereka,”
“Eun Hye, manajermu bilang kau ada di Jeju? Sedang apa kau di Jeju? Apakah kau menemui Ryu Jin Soo? Kau tak boleh bertemu dengannya,”
“Eun Hye, Saranghaeyo…aku mencintaimu…”
“Eun Hye, aku akan menjemputmu ke Jeju,”
“Eun Hye, maukah kau menikah denganku?”

Tubuh Jo Eun Hye bergetar membaca semua sms dari Lee Jun Pyo itu. Ia tertawa sambil menangis. Ia begitu terharu. Mengapa ia bodoh sekali? Mengapa ia mematikan ponselnya semalam? Mengapa ia langsung kembali ke Seoul? Mengapa…?

“Han Seung Yi, Jun Pyo bilang dia mencintaiku…” ucap Jo Eun Hye dengan suara bergetar, wajahnya tersenyum tetapi matanya menangis bahagia.
“Aku memang sudah lama menduga kalian benar-benar saling mencintai,” sahut Han Seung Yi.
“Jun Pyo bilang ayah dan ibunya ingin mengundangku makan malam di rumah mereka,” kata Jo Eun Hye lagi dengan mata masih berkaca-kaca.
“Oh, itu bagus sekali, berarti ayah dan ibu Jun Pyo menyetujui hubungan kalian,” sahut Han Seung Yi lagi.
“Jun Pyo bertanya, maukah aku menikah dengannya?” kata Jo Eun Hye lagi, suaranya semakin bertegetar.

Kali ini Han Seung Yi tidak menyahut. Ia tersenyum lebar dan bertepuk tangan sekali.

“Jo Eun Hye, segeralah susul Lee Jun Pyo ke Jeju detik ini juga! Katakan kau bersedia menjadi istrinya!” teriak Han Seung Yi tak bisa menahan histeris ...

yang sudah baca novel "Longest Love Letter" boleh nih kasih review dan rating di goodreads yaaa : https://www.goodreads.com/book/show/24992429-longest-love-letter  Terima kasih banyaak ^_^







“Novel yang memikat! Pembaca akan dibawa untuk menikmati keindahan Pulau Jeju lewat tokoh dengan racikan emosi yang pas, alur yang menarik, dan setting cerita cantik yang dikolaborasikan dengan ciamik oleh sang penulis. Very recommended!”
-@cayyicayyi Penulis buku travelling Lost in Korea, Lost in Japan, dan Lost in Raja Ampat & Sorong-

“Khas cerita romantis Korea yang mengangkat cinta segi empat. Dibungkus suasana romantis pulau Jeju, pembaca seakan dapat menvisualisasikan setiap suasana yang digambarkan penulis dalam novel ini. Cerdas memainkan emosi, menarik dan menghanyutkan.”
-Fridha Kusumawardani, admin @KangJiHwanIndo, Kang Ji Hwan Indonesia

“Longest Love Letter" benar-benar menunjukkan sisi lain dari kisah romantis, selalu ada alasan yang lebih baik ketika jalan takdir memutuskan dan memilih agar "dia" pergi dari hidup kita.”
– Pearlita, admin @SJELFindo, Super Junior = ELF Indonesia

“Lagu Missing You dari G-Dragon melengkapi kisah dalam novel ini, membuat pembaca seolah-olah sedang berada di Jeju dengan suasananya yang romantis. Swagga!”
- Afnilian Hosari @sariemegumi, founder Bigbang For Indonesia, @bigbangforindo

“Membaca novel ‘Longest Love Letter’ ini serasa menonton K-drama. Konflik perasaan tokohnya memikat. Kisah pencarian cinta sejati yang menemukan jawaban di akhirnya, tanpa melukai siapa-siapa.”
–Ervan Joniawan, pecinta drama Korea


Endorsement dari :
Sari, founder Bigbang For Indo,
Fridha, admin Kang Ji Hwan Indo.
Pearlita, admin Supe Junior-ELF Indonesia,
Cayi, penulis Lost in Korea,
Ervan, pecinta drama Korea
Waah, alhamdulillah, Longest Love Letter masuk ke rak buku laris di Gramedia Medan ^_^

Longest Love Letter ada di rak buku laris di Gramedia Medan ^_^


Me and my new novel

Amy, pembaca dari Bukittinggi, yang langsung memesan novel
"Longest Love Letter" begitu terbit. Makasih ya, Amy ^_^
@riztagumilar juga sudah beli dan baca "Longest Love Letter" loh.
Makasih ya Rizta ^_^
Devi Faradila juga beli dan baca
"Longest Love Letter"
Makasih ya Devi ^_^

Selain novel ini, novel-novel karyaku lainnya yang telah terbit adalah :

Ini daftarnya yaa ...

Unforgotten Dream.

Penerbit Elex Media.

Harga Rp 39.800. diskon 10% menjadi 35.000. Belum termasuk ongkos kirim yaaa ^_^





Hatiku Memilihmu, penerbit Gramedia, terbit 2014
Harga 53.000 diskon 10% menjadi 47.000





























Monte Carlo, penerbit Gagas Media, terbit 2014
Harga 55.000 diskon 10% menjadi 49.000





























Cinta Valenia, penerbit Elex Media, terbit 2014
Harga 43.800 diskon 10% menjadi 39.000




Amsterdam Ik Hou Van Je, penerbit Grasindo, terbit 2013
Harga 51.000 diskon 10% menjadi 45.000






























JOJOBA, penerbit DeTeens (imprint Diva Press), terbit 2013
Harga 40.000 diskon 10% menjadi 36.000






























Bagi yang berminat, kirim saja email pemesanan ke rumieko@yahoo.com yaa.

Terima kasih teman-teman ^_^



Koleksi juga yuuuk. Semuanya kisah yang romantis banget ^_^


Sedangkan ini adalah novel romance Korea karyaku yang pertama kali. Di sini aku menggunakan nama pena Karumi Iyagi. Iyagi adalah bahasa Korea yang artinya dongeng. Karumi = Kak Arumi. Inilah asal muasal nama pena Karumi Iyagi untuk novelku yang ber- genre Romance Korean story



Judul : Saranghaeyo (Aku Cinta Kamu)
Penulis : Karumi Iyagi (Nama pena Arumi E untuk novel Korea)
Penerbit : Zettu
Tebal : 200 halaman
Genre : Romance Korea


SINOPSIS


“Sial! Mengapa gadis mabuk ini memilih tinggal di tempat yang tertinggi? Tak ada lift pula! Berarti aku harus lewat tangga,” gerutu Jae Joon.
Sebenarnya bisa saja Jae Joon meninggalkan gadis itu begitu saja di bawah sini. Tetapi ia tak setega itu. Sudah menjadi prinsip hidupnya untuk selalu menolong orang lain hingga tuntas. Gadis itu masih tertidur, atau pingsan? Entahlah, yang jelas ia tak mungkin dibawa berjalan menaiki tangga. Mau tak mau Jae Joon harus menggendongnya. Susah payah Jae Joon menggendong gadis itu di punggungnya.
“Aih, berat juga! Makan apa saja sih dia hingga seberat ini?” keluh Jae Joon.
 Perlahan kakinya melangkah menaiki tangga satu persatu. Bukan hal yang mudah menggendong seorang yang tak sadarkan diri sambil menaiki tangga. Beberapa kali Jae Joon berhenti sebentar tiap kali ia mencapai bordes tangga. Lalu setapak demi setapak ia melanjutkan langkahnya.
“Akhirnya! Lantai lima!” seru Jae Joon lega.
Ia mencari nomor ruang flat gadis itu, seperti yang tertera di kartu identitasnya. Dan lagi-lagi ia merasa sial karena nomor ruang flat gadis itu terletak paling ujung, jauh dari tangga.
“Hei, mengapa kau tidak bangun juga? Benar kan ini rumahmu?” tanya Jae Joon setelah menurunkan tubuh gadis itu dari punggungnya, lalu ia menepuk-nepuk pipi gadis itu sedikit keras.
Tapi gadis itu tak bereaksi, ia tak bergerak sama sekali, kecuali masih bernafas dengan teratur.

ooo

Hyo Ri masuk ke salah satu bilik ganti itu. Ia mengganti pakaiannya dengan seragam pegawai La Moda. Kemeja berwarna merah maroon dan rok hitam sepanjang lutut. Sambil mengancingkan kemejanya, ia keluar bilik dan mematut diri di depan cermin. Tapi tiba-tiba saja ia tersentak ketika melalui pantulan di cermin, ia melihat ada seorang lelaki berada dalam salah satu bilik ganti pakaian yang berpintu rendah itu. Lelaki itu lumayan tinggi sehingga kepalanya terlihat jelas.
“Hei, siapa kamu! Laki-laki kenapa masuk ruang ganti perempuan?” tegur Hyo Ri dengan suara keras.
Laki-laki itu segera menoleh dan terkejut melihat Hyo Ri.
“Jae Joon!” teriak Hyo Ri lagi.
Hyo Ri tampak panik dan buru-buru menutup bagian depan kemejanya yang belum terkancing dengan kedua tangannya. Sementara dengan santai Jae Joon keluar dari bilik ganti pakaian. Kemejanya sendiri juga belum dikancing. Masih bergaya santai, Jae Joon berkaca di depan cermin besar sambil mengancing kemejanya satu persatu-satu. Hyo Ri melotot melihatnya.
“Sepertinya kau terpesona melihat tubuhku,” ledek Jae Joon sambil tersenyum sinis. Hyo mencibir kesal.
“Jangan mimpi! Kenapa kau masuk ruang ganti perempuan sembarangan?” bantah Hyo Ri dengan nada kesal.
Jae Joon menoleh dan kembali tersenyum meledek.
“Siapa bilang ini ruang ganti perempuan?” sahut Jae Joon cuek.
Hyo Ri celingak-celinguk. Tiba-tiba saja ia khawatir ia yang salah masuk. Tapi pegawai di depan tadi menunjukkan ruang ini sebagai ruang ganti.
“Ini ruang ganti bersama. Tidak dibedakan lelaki atau perempuan!” bisik Jae Joon di dekat telinga Hyo Ri.
Lalu dengan cueknya ia berjalan keluar ruang ganti melewati Hyo Ri begitu saja. Lagi-lagi Hyo Ri hanya bisa mencibir. Ia heran, mengapa nasibnya sial selalu bertemu Jae Joon yang seringkali membuatnya kesal dengan sikap sok pentingnya itu.

ooo

Annyeonghaseyo. Terima kasih, Rae Mi,” sahut Jae Joon yang juga tersenyum.
“Terima kasih untuk apa?” tanya Rae Mi heran.
“Kau masih ada di La Moda. Kau tahu apa akibatnya jika kau benar-benar pergi dari sini? Kau pasti menghancurkan hati eomma. Ia sangat menyayangimu, Rae Mi. Kau sudah dianggapnya sebagai anak perempuannya sendiri. Kemarin saat ia menelponku memintaku mencarimu, suaranya terdengar sangat cemas,” jawab Jae Joon
Rae Mi tersenyum.
“Jadi, jika aku pergi dari La Moda, hanya eomma yang akan hancur hatinya?” tanya Rae Mi dengan nada suara menyiratkan sesuatu.
Jae Joon tak menyahut. Ia hanya memandangi Rae Mi.
“Lalu bagaimana denganmu, Han Jae? Apakah jika aku pergi dari La Moda hatimu juga akan hancur?” tanya Rae Mi lagi, pandangannya pada Jae Joon sungguh-sungguh menantikan sebuah jawaban.


***
Memendam cinta itu meyakitkan. Tetapi tidak mudah untuk mengucapkan tiga kata itu, 사랑해요 (saranghaeyo) aku cinta kamu, walau seseorang yang dicinta itu tepat berada di hadapannya. Ia harus merelakan dua lelaki mendahuluinya menyatakan cinta.
Saat kesempatan untuk menyatakan cinta itu datang, ia justru merasa bimbang dengan perasaannya sendiri. Ada cinta lain yang mulai menyusup perlahan dalam hatinya. Memenuhi rongga-rongga di hatinya yang sempat tak terisi beberapa tahun lamanya.
Saranghaeyo, tetap menjadi kalimat yang sulit. Jika kemudian ia memilih cintanya dulu, benarkah karena ia memang masih merasakan cinta? Ataukah hanya sebagai bentuk rasa tanggungjawab?
Saranghaeyo…
Takdir jugalah yang akhirnya memutuskan kepada siapa kalimat itu pantas ia ucapkan.

Han Jae Joon adalah seorang pemuda tampan yang diam-diam menyimpan cintanya kepada Sung Rae Mi, seorang gadis perancang pakaian di butik La Moda yang pernah menjadi tunangan kakaknya yang kini telah meninggal. Tapi belum sempat Han Jae Joon menyatakan cintanya, Sung Rae Mi sudah mengenalkannya dengan pacar barunya Jung Dong Hee. Tanpa sengaja Han Jae Joon bertemu dengan Shin Hyo Ri, seorang gadis pengangguran sekaligus baru saja dicampakkan pacarnya yang ternyata adalah Jung Dong Hee. Shin Hyo Ri bertekad ingin merebut pacarnya kembali dari Sung Rae Mi.
Takdir mempertemukan keempatnya di tempat yang sama, butik La Moda. Dimulailah persaingan untuk saling memenangkan cinta. Shin Hyo Ri yang semula ingin merebut kembali Jung Dong Hee malah jatuh cinta pada Han Jae Joon. Tapi untuk yang kedua kalinya, ia harus bersaing dengan Sung Rae Mi untuk mendapatkan cinta dari pria yang sama.

Pada akhirnya, siapakah yang akan dipilih Han Jae Joon? Benarkah ia masih setia mencintai Sung Rae Mi setelah melalui banyak hal bersama Shin Hyo Ri?
Cinta, tak bisa lepas dari rasa sakit hati. Tetapi cinta tak pernah membuat pelakunya kapok untuk jatuh cinta lagi. Karena cinta, sepahit apa pun, selalu menyisakan rasa manis.
Saranghaeyo…aku cinta kamu.

Saranghaeyo, berkisah tentang cinta dengan setting Kota Seoul, Korea Selatan.
Kisah cinta ala Korea memang selalu menarik disimak. Romantismenya tergambarkan tidak hanya dari jalinan ceritanya, konflik antar tokoh-tokohnya, tetapi juga dari keindahan setting lokasinya ditambah perubahan suasana sesuai perubahan musim. Walau dalam kisah ini hanya berlangsung selama musim panas hingga musim gugur, tetapi keindahan Suasana tetap terasa.
Ini kisah tentang cinta, tentang kasih tak sampai, tentang sakit hati karena cinta, tentang cinta terpendam. Pada akhirnya, biarkan hati yang memandu ke mana cinta akan dilabuhkan. Hati tidak akan pernah berbohong. Jika hati berkata saranghaeyo, aku cinta kamu, maka ucapkanlah tanpa ragu.


NOTES
Novel ini bisa didapatkan di toko buku Gramedia dan di toko buku online : http://www.bukukita.com/Buku-Novel/Romance/105176-Saranghaeyo-(Koreas-Story).html

Bagi teman-teman yang menanyakan apakah novel ini ada e-booknya, novel ini tidak tersedia dalam bentuk e-book, hanya tersedia dalam versi novel yang dicetak. Yuk, yang mau baca novel ini, silakan dapatkan di toko buku Gramedia ya...Dijamin enggak nyesel deh bacanya, ceritanya seru, super romantis dan berasa banget Koreanya.


INTERMEZZO
Buat teman-teman yang membaca novel-novel Korea dengan nama penaku Karumi Iyagi dan butuh biografi penulis, ini biografi Karumi Iyagi alias Arumi Ekowati.

Biografi Karumi Iyagi

Nama pena : Karumi Iyagi, nama asli : Arumi E.
Lahir di Jakarta tanggal 6 Mei. Lulusan Arsitektur ini merasa lebih asyik menekuni hobinya melukis sepatu dan menulis cerita fiksi.

Beberapa cerpennya telah dimuat di Majalah Aneka Yess!, Kawanku, Hai, majalah Teen, tabloid Gaul, majalah Kreatif, majalah Say!, majalah STORY, majalah Bobo, majalah Girls dan Kompas Anak.
Beberapa buku antologi, diantaranya: Anak Kos Gokil, Dua Sisi Susi, Dark Stories.

Novel karyanya yang sudah terbit : Cinta Bersemi di Putih Abu-AbuSaranghaeyoSymphony Of LoveFour Seasons Of  LoveSweet SonataSakura Wish, Tahajud Cinta di Kota New York, Jojoba, Amsterdam Ik Hou Van Je, Longest Love Letter.

Juga menulis kisah G-Dragon dan Bigbang dalam comic book Swag With G-Dragon Bigbang

Bagi yang ingin menyapa, sila add : facebook.com/arumi.ekowati , follow twitternya @rumieko dan kunjungi blognya di www.arumi-stories.blogspot.com

Buku-buku karya Arumi E. yang sudah terbit




Best seller di Gramedia Puri Mal Jakarta





Best seller di Gramedia Batam

Buat teman-teman yang sudah pernah membacanya, boleh kasih testimoni di sini. Terima kasih... ^_^






Kamis, 23 Februari 2012

Bye Bye Office



Telah terbit buku antologi karyaku terbaru.

Bye-Bye Office

Butuh keberanian untuk mengucapkan :Bye Bye Office.

Dan memang tak mudah memulai usaha mandiri. Banyak rintangan dan halangan yang terkadang meruntuhkan mental. Tetapi dengan semangat pantang menyerah, maka segala masalah dapat terlewati.

Kini nikmati saja menekuni hobi sembari mendapatkan penghasilan. Jalani dengan riang gembira, maka hidup terasa ringan. Di sini terangkum kisahku memulai usaha mandiri sekaligus menekuni hobi, melukis sepatu kanvas.

Bersama 14 belas wanita lainnya, kami berbagi cerita...

Bagi teman-teman yang ingin memesan buku ini silahkan. banyak info serta pengalaman bagaimana memulai usaha yang bisa dibaca di sini.

Harga : Rp 39.000,-
Penerbit : MIC Publishing

Selasa, 10 Januari 2012

Menjadi Volunter Sea Games 2011



Berfoto bersama Rio, atlit sailing wanita kebanggaan Indonesia yang memperoleh medali emas.


Pengalamanku menjadi volunteer dimuat di harian Republika.


September 2011 aku mencoba pengalaman menjadi volunter hajatan akbar Sea Games 2011 yang diselenggarakan di dua kota, Jakarta dan Palembang. Karena aku tinggal di Jakarta,aku ditugaskan di venue sailing di Pantai Marina Ancol.

Serunya mendapat pengetahuan tentang sailing. Ini olahraga yang ternyata menarik. Aku takjub saat mengetahui ada kategori anak-anak yang baru berusia 8 tahun. Sekecil itu sudah bisa membawa perahu layar di laut lepas. Hebat sekali.

Selain mendapat honor yang lumayan, pengalaman, aku juga mendapat banyak teman baru. Serta kenang-kenangan pin dari berbagai negara peserta.

1. Persiapannya cukup sederhana saja. SDM Inasoc sebagai yang bertanggung jawab dalam perekrutan tenaga volunteer dan LO, mentraining kami terlebih dahulu selama satu hari. Dalam training itu kami diberikan materi tentang bagaimana bersikap yang baik dalam pergaulan, tentang interpersonal relationship,tentang bagaimana berkomunikasi yang efektif dan sedikit pengetahuan tentang wisata kota Jakarta, sebagai bekal kami untuk berinteraksi yang baik dengan para atlit tamu dan officialnya.Aku mendapat info tentang menjadi volunteer ini dari seorang teman.

Aku bertugas sebagai volunteer di venue sailing yang berlokasi di Pantai Marina. Sejak awal aku tahu tempat tugasku ini, aku sudah sangat antusias. Pantai Marina tentu saja identik dengan rekreasi dan bersenang-senang. Sehingga aku pun yakin bahwa tugasku nantinya pasti akan sangat bernuansa fun. Kenyataannya memang benar. Satu timku berjumlah 22 orang. Masing-measing diberi tugas yang berbeda, tapi sejalan waktu, kami pun saling bertugas tugas, sehingga hampir semua dari kami merasakan semua pengalaman tugas yang berbeda-beda. Seperti misalnya aku pernah ditugaskan mambantu di rauang secretariat untuk menerjemahkan surat undangan acara closing ceremony. Aku juga pernah ikut serta dalam kapal wasit menuju tengah laut menyaksikan bagaimana menentukan garis start dan finish di tengah laut. Di hari pertandingan, aku bertugas di pos check in/out, tempat para atlit wajib menyerahkan id cardnya sebelum turun ke laut.

Intinya, sebagai volunteer, tugas kami adalah membantu apa saja untuk melancarkan jalannya kegiatan yang berlangsung di venue sailing. Beberapa dari kami ada juga yang membantu mendorong kapal atlit menuju laut, atau menarik kapal atlit yang selesai berlayar di laut menuju tempat pencucian kapal. Kami hanya membantu meringankan atlit, karena semua atlit sebenarnya telah terbiasa membawa sendiri kapalnya, kecuali kapal-kapal yang besar yang memang butuh batuan untuk didorong dan ditarik. Ada juga yang bertugas ikut mengantar makanan ke kapal wasit di laut yang berjumlah sekitar Sembilan kapal sesuai dengan jumlah kelas yang dipertandingkan. Banyak pengalaman yang tak terlupakan selama aku bertugas di pantai Marina.

Kejadian paling lucu adalah ketika kami sedang istirahat siang di kantin yang terletaK di belakanng venue, ternyata ada dua atlit Singapura yang memesan mi ayam di kantin itu. Mereka bilang mi ayam di situ lebih enak daripada spaghetti menu makan siang mereka. Mereka bahkan tanpa ragu menuangkan saos botolan yang merahnya ngejreng itu. Tentu saja itu tanpa sepengetahuan pelatih mereka. Karena sebagai atlit, makanan mereka sebenarnya sudah diatur oleh ahli gizi. Mereka tak ragu berbaur dengan kami dan ngobrol santai. Ternyata tak hanya kedua atlit Singapur itu, tim Malaysia bahkan dating lengakap ke kantin juga memesan mi ayam itu berikut pelatihnya! Padahal itu hanya mi ayam gerobak biasa yang harganya 7000 rupiah per porsi. Atlit Malaysia itu ternyata friendly dan kami pun ngobrol asyik sembari bercanda, seolah segala pemberitaan tentang permusuhan dengan orang Malaysia seperti dalam banyak berita tak terbukti di situ. Bahkan kami masing-masing diberikan pin kontingen Malaysia sebagai kenag-kenangan. Kami juga mendapat pin kontingen Thailand dari atlit Thailand kelas junior yang memperoleh medali perak.Secara keseluruhan, lebih banyak suka selama bertugas di venue sailing. Hanya saja kami harus rela kulit kami menghitam karena terbakar matahari selama 13 hari bertugas di Pantai Marina. Tapi tentu saja itu tidak sebanding dengan serunya bertugas di sana. Semakin hitam, siapa takut? Hehehe

Awalnya aku melamar sebagai volunteer sea Games, aku tak mengira bahwa aku akan mendapatkan honor juga. Karena volunteer tentu saja artinya sukarelawan. Mendapatkan 3 buah kaos seragam berlogo Sea games, dua buah celana, sepasang sepatu, sebuah tas, sebuah topi, satu set alat tulis saja sudah membuat aku senang. Tetapi ternyata Inasoc sebagai panitia penyelenggaraan Sea Games, tidak memperkerjakan kami dengan Cuma-Cuma. Kami mendapatkan honor yang cukup layak, yang sangat lumayan untuk menambah asaldo tabungan kami. Sungguh sangat beruntung aku ikut serta menjadi volunteer dalam Sea Games ini, karena bukan hanya uang, tapi juga aku mendapat banyak pengalaman berharga dan tentu saja banyak menambah teman.

Terlibat dalam acara sebesar Sea games, tentu saja artinya harus siap berinteraksi dengan banyak orang, bukan hanya dengan sesame petugas VO dan LO, tapi juga dengan panitia, terutama dengan panitia penyelenggara di setiap venue tempat kami ditugaskan. Dan yang paling penting, kami juga pastinya akan berinteraksi dengan atlit dan official masing-masing Negara peserta. Yang utama adalah, kami harus menjaga sikap sopan santun dan ramah tamah. Juga sikap sigap untuk siap sedia membantu siapa saja yang butuh bantuan. Ini juga menjadi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari negara yang berbeda-beda. Untuk yang bisa berbahasa Inggris, kami bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Tapi atlit Myanmar umumnya tidak bisa berbahasa inggris, sehingga kami pun berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Toh itu tak menjadi kendala, karena kami bisa saling mengerti, asalkan kami tetap bersikap sopan dan yang paling penting adalah murah senyum, karena senyum pasti artinya positif, apa pun bahasa yang kami gunakan. Bahkan ada atlit Thailand yang setiap pagi justru mengucapkan selamat pagi, dan dia juga belajar dari kami bagaimana cara mengucapkan selamat sore.