Laman

Tampilkan postingan dengan label Tips dan Info Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips dan Info Menulis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Oktober 2014

Inspirasi Menulis : Yakin dengan kemampuan diri, disiplin dan berani


Dear friends ...

Seringkali aku ditanya, bagaimana cara mengobarkan motivasi menulis? Bagaimana cara produktif menulis? dan sebagainya dan sebagainya ...

Karena itu, di sini aku berbagi jawaban-jawabanku saat ditanya Mbak Arimbi Bimoseno, seorang penulis juga. Ini termuat di kompasiana, tapi aku sempurnakan lagi jawaban-jawabanku agar lebih detail.

Inilah hasil wawancaraku dengan Mbak Arimbi Bimoseno. Simak yuk ^_^

Novel Arumi ada yang untuk remaja SMA, ada anak kuliahan, ada juga dewasa muda yang baru lulusa kuliah dan mulai bekerja. 16 judul novel itu (dari yang pertama sampai yang terbaru) adalah :

Tahun 2012 :

- Saranghaeyo, Four Seasons of Love, Symphony of Love, Sweet Sonata, (novel cerita Korea dengan nama pena Karumi Iyagi, diterbitkan Zettu),
- Sakura Wish (novel cerita Jepang dengan nama pena Harumi Kawaii penerbit Zettu

Tahun 2013 :

- Cinta Bersemi di Putih Abu-abu, Tahajud Cinta Di Kota New York ( dengan nama asli Arumi E, penerbit Zettu.)
- Amsterdam Ik Hou Van Je, dengan nama asli Arumi E., penerbit Grasindo
- Longest Love Letter, dengan nama asli Arumi E., penerbit Grasindo
- Jojoba, dengan nama asli Arumi E., penerbit DeTeens imprint Diva Press.

Tahun 2014

- Hatiku Memilihmu dan Pertemuan Jingga, dengan nama asli Arumi E, penerbit Gramedia Pustaka Utama
- Monte Carlo, dengan nama asli Arumi E., penerbit Gagas Media.
- Cinta Valenia dan Unforgotten Dream, dengan nama asli Arumi E., penerbit Elex Media.

Tahun 2015

Terbit Februari, ELEANOR, penerbit Gramedia Pustaka Utama


Di tahun 2012, novel-novelnya yang terbit adalah cerita Korea dan Jepang yang saat itu sedang booming. Nama pena Karumi Iyagi untuk novel cerita Korea dan Harumi Kawaii untuk novel cerita Jepang. Memakai nama pena karena adanya permintaan penerbit. Namun sejak tahun 2013, Arumi hanya memakai nama asli Arumi E.

Di antara 16 novel itu, sejauh ini yang paling best seller adalah Tahajud Cinta Di Kota New York (416 halaman) karena terbit sejak April 2013 dan masih terpajang di toko buku hingga sekarang. Novel ini pun akan diadaptasi menjadi film oleh MD Pictures. Hatiku Memilihmu, Monte Carlo dan Cinta Valenia juga menyusul semakin meningkat angka penjualannya.

Sebelum sampai pada pembuatan novel, Arumi sempat melewati tahapan menulis cerpen yang dimuat di beberapa majalah nasional, kemudian menulis buku antologi keroyokan, lalu menerbitkan kumpulan cerpen solo : Heart Latte dan Zara Detektif Cilik. Ada juga satu buku komik Grup boyband asal Korea, Bigbang dan G Dragon.





BINCANG-BINCANG DENGAN ARUMI (hasil wawancara dengan Mbak Arimbi Bimoseno)

-

Siapa kamu, Arumi?

Aku tadinya arsitek. Terakhir berhenti bekerja jadi arsitek tahun 2010. Karena kantorku bermasalah dan kolaps, lalu aku malas cari kerja lagi, selain aku mulai jenuh jadi pegawai. Selama masa bekerja, aku sudah menulis cerpen dan sering dimuat di berbagai majalah remaja dan majalah anak. Kira-kira sudah ada 60 cerpenku yang dimuat. Akhir tahun 2011 aku dapat tantangan membuat novel cerita Korea. Itulah mulanya aku bikin novel. Novel pertamaku itu berjudul Saranghaeyo, terbit awal tahun 2012. Setelah itu beruntun aku menulis novel-novel lainnya. Ternyata makin lama aku keasyikan menulis novel. Akhirnya aku memutuskan fokus menjadi penulis novel. Aku mulai jarang menulis cerpen dan sudah berhenti melukis sepatu, pekerjaan dan hobi yang sempat aku lakukan setelah berhenti jadi pegawai. Sekarang ini order menulis selalu ada, jadi aku nggak kehabisan kerjaan menulis. Selalu saja ada yang harus kutulis. Biasanya aku sudah punya jadwal dalam setahun akan membuat berapa novel dan akan kuberikan ke penerbit mana.

Bagaimana cara kerja kamu?

Aku menetapkan jadwal seperti orang kerja kantoran. Jadi, mau tidak mau harus menghasilkan tulisan setiap hari.

Saat ini karena sudah terbit di beberapa penerbit, editor-editor yang menunggu aku kirim naskah. Karena itu aku harus menulis setiap hari. Editor ada yang kasih deadline, ada yang kasih kelonggaran. Ada yang deadline-nya sebulan, ada yang dua bulan.

Aku bikin jadwal seperti orang kerja umumnya. Mulai standby di depan laptop jam 9 pagi. Jam 12 sampai jam setengah 2 istirahat, lalu lanjut lagi sampai jam 5 sore. Malamnya tergantung mood, kalau lagi banyak ide aku lanjutkan, kalau nggak ya nggak usah. Terkadang kalau deadline tinggal 2-3 hari lagi dan cerita yang kutulis belum selesai, barulah aku begadang. Terus menulis dari pagi sampai pagi lagi.

Aku mendisiplinkan diri, jam yang wajib diisi dengan menulis mulai pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore. Saat  malam bukan keharusan, kecuali memang butuh begadang untuk mengejar target selesai atau saat kepala dipenuhi banyak ide yang tak bisa menunggu hingga esok pagi.

Bagaimana cara mencari inspirasi?
Inspirasi bisa didapatkan dari mana saja. Dari apa yang saya dengar, yang saya baca dan yang saya alami. Semua tentu butuh latihan. Karena saya sudah sering sekali menulis, satu kata pun bagi saya bisa jadi sumber inspirasi. Asah kepekaan, peduli sekeliling, memperhatikan hal-hal yang saya lihat dan saya temui. Selalu ada ide yang bisa diambil dari sana.

Menulis kemudian dikirim ke penerbit, atau menulis atas permintaan penerbit?

Sekarang ini aku sudah dikenal beberapa editor. Biasanya aku kirim outline ke mereka, kalau disetujui baru aku selesaikan. Ada juga tema tulisan yang diorder khusus oleh editor.

Adakah gangguan dalam menulis novel?

Biasanya kalau semua kelengkapan apa yang ingin aku tulis sudah lengkap, nggak ada gangguan. Selama ini aku selalu bisa memenuhi deadline. Kecuali kalau ada urusan keluarga yang bikin kerjaan agak tertunda, baru agak terlambat. Misalnya saat bapakku sakit.

Media sosial tidak mengganggu, karena aku disiplin mengatur waktu kapan menulis dan kapan bermedia sosial. Tidak ada masalah. Lagipula, media sosial aku manfaatkan untuk berkomunikasi dengan pembaca karya-karyaku atau mempromosikan karya-karyaku, bukan untuk curhat masalah pribadi ^_^

Bagaimana menciptakan tokoh dan karakter?

Aku membayangkan karakternya kemudian kutuliskan ciri-ciri fisiknya, sifat-sifatnya, hobinya, kebiasaan-kebiasaannya. Bagaimana hubungan si tokoh dengan keluarga, teman-teman dan lingkungannya. Itu yang nantinya jadi pegangan sepanjang cerita.

Bagaimana mengatur plot?

Plotnya mengalir begitu saja. Biasanya ide itu muncul dalam kepala lalu aku tulis dan aku atur sedemikian rupa.

Membuat outline tiap kali mau menulis novel?

Awalnya tidak, tapi sekarang ini aku biasakan membuat outline. Ternyata itu memudahkan proses menulis.

Bagaimana pendekatan Arumi ke penerbit?

Setelah Tahajud Cinta di Kota New York, alhamdulillah beberapa editor menghubungiku dan memintaku menulis naskah untuk mereka. Menurut pengalamanku, seorang penulis sebaiknya memiliki blog. Karena biasanya editor yang mencari penulis, mereka juga melihat-lihat blog penulis. Di blog bisa dibaca contoh tulisan dan kontak ke penulis. Sebagai penulis, selain membina hubungan baik dengan penerbit, juga hendaknya membina hubungan baik dengan sesama penulis. Order menulis terkadang aku dapatkan karena aku direkomendasikan teman. Tentunya teman tidak sembarangan merekomendasikan kita kepada seorang editor. Kinerja kita harus sudah jelas. Disiplin memenuhi deadline, produktif menulis dan hasilnya tidak mengecewakan. Setelah tugas diberikan, harus bisa membuktikan, mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Karya yang sudah terbit pun tanpa sadar dipantau oleh penerbit-penerbit. Jika ada yang merasa cocok, editor penerbit itu akan menghubungi. Karena itu berkarya saja sebaik-baiknya, setelah banyak hasil karya yang bermunculan, penerbit dengan sendirinya akan menghubungi penulis.

Bagaimana menjaga hubungan baik dengan penerbit?

Rutin menjalin komunikasi. Selalu datang jika ada undangan acara dari penerbit. Sesekali menyapa editor-editorku. Terkadang main ke kantor penerbit untuk membicarakan ide-ide aku.

Bagaimana dengan royalti? Apakah menggembirakan?

Berdasarkan pengalaman, untuk penerbit yang sudah dikenal profesionalitasnya, royaltinya memang tidak mengecewakan. Selalu dibayar tepat waktu dan laporan royalti selalu dikirimkan. Tapi pernah juga pengalaman dengan penerbit yang lama membayar royalti dan harus ditagih berkali-kali. Akhirnya aku yang kemudian menyeleksi penerbit. Saat ini aku memilih hanya bekerja sama dengan penerbit yang bekerja secara profesional. Termasuk profesional dalam membayar royalti penulis.

Pernah mengalami writer block? Bagaimana mengatasinya?

Pernah. Biasanya aku mencari inspirasi dengan jalan-jalan, menonton film dan membaca.

Motivasi utama Arumi dalam menulis novel?

Ingin menulis lebih baik dan lebih baik terus. Karena dari satu naskah yang sudah terbit, biasanya ada pelajaran yang bisa aku petik yang nantinya bisa memperbaiki tulisan selanjutnya. Selain itu rasanya bahagia bukan main jika ada pembaca yang senang dengan tulisanku, bikin semangat menulis cerita yang lainnya lagi.

Novelis yang kamu suka?

Aku suka cara Tere Liye bertutur. Novelis luar, aku suka karya Agatha Christie.

Mimpi terbesar Arumi di dunia kepenulisan?

Pengin bukuku banyak yang baca, banyak yang merasa terhibur, syukur-syukur jika ada yang terinspirasi

Arumi punya blog? Mungkin ada yang ingin mengenal lebih dekat.

www.arumi-stories.blogspot.com . Sebenarnya gaya menulisku biasa-biasa aja sih, bukan tipe yang tulisannya bagus banget dan kaya diksi, hehehe…. Masih kalah jauh kelasnya dengan Tere Liye atau Dee Lestari. Tapi tiap gaya menulis sepertinya punya penggemar tersendiri. Setiap penulis punya gaya menulis sendiri. Jadi, tetaplah percaya diri dengan kemampuan sendiri. Dengan rasa percaya diri, maka kita akan mudah meneruskan langkah berikutnya.

*Catatan :

Hasil wawancara di sini sudah aku edit dan tambah.

Hasil wawancara asli ada di link ini : http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2014/10/19/inspirasi-menulis-arumi-e-saputra-3-tahun-menerbitkan-14-novel-681200.html




Rabu, 01 Oktober 2014

Berani Ambil Risiko


Selamat datang Oktober!

Semakin mendekati akhir tahun. Harusnya sih bulan ini sudah mulai hujan yaa. Tapi Jakarta masih panaaaas. Ah, nikmati sajalah. Tunggu saja Allah pasti akan melimpahkan berkah hujan-Nya.

1 Oktober ini masih ingat kan? Di tanggal ini dahulu Pancasila terbukti kesaktiannya. Selain itu, sebagai umat muslim, bersiap-siap menyambut Idul Adha.

Memulai bulan ini dengan semangat dan harapan tinggi. Wah, lihat, quote di kalenderku bulan Oktober pas banget.

"Aku mungkin belum sampai di sana, tapi aku sudah lebih dekat daripada kemarin."

Yup, betul banget!

Aku cukup puas dengan hasil kerjaku selama bulan September. Menyelesaikan dua revisi, menemani bapak ibu pulang kampung selama seminggu, dan puncaknya, berhasil menyelesaikan naskah hanya dalam waktu 10 hari. Naskah ini adalah tantangan baru yang nekat aku terima sebelum pulang kampung.
Padahal aku baru sampai di Jakarta kembali tanggal 17 September tengah malam.

Jadi, tugasku itu baru bisa mulai kukerjakan tanggal 19 September, tapi aku baru benar-benar memulainya tanggal 21 September dan deadline tanggal 30 September. Hm, berarti benar-benar 10 hari saja, kan? Untunglah aku sudah punya outline lengkap untuk tugasku kali ini. Aku sudah tahu apa yang akan kutulis dan jalan ceritanya seperti apa. Walau pun akhirnya tetap ada bagian yang berubah dari outline.

Aku lega, tanggal 30 kemarin aku bisa juga menyelesaikan naskahku itu. Mengapa kusebut naskah kali ini tantangan baru? Aku akui, aku memang nekat dan berani mengambil resiko. Bila ada yang menawarkan tugas yang memang menarik, aku tak akan menolaknya.

Hm, sebenarnya ini aku siapkan untuk kejutan. tapi kubagi sedikit deh bocorannya. Naskah kali ini bukan sekadar romantis atau novel islami. Tapi penuh ketegangan dan selama mengetiknya, aku nggak sanggup tidur dengan lampu dimatikan. Aku juga nggak berani mengerjakannya malam hari. Kali ini, aku mengerjakannya lebih santai, hanya siang hari. Dimulai pukul 9 pagi dan selesai pukul 4 sore.

Aih, ternyata aku bisa juga menyelesaikan sebuah naskah tanpa perlu begadang tiap malam. Inilah buktinya. Sekarang, kita tunggu saja ya realisasi novelku selanjutnya ini. Siap-siap merasakan ketegangan ...

Aku bertekad akan menghasilkan karya setiap bulan. untuk Oktober ini, aku akan menyelesaikan tugas menulis kisah roman islami. Hm, kembali dipenuhi perasaan cinta ^_^

Ohya, aku mau berbagi cerita pengalamanku berani mengambil resiko. Kenapa aku bisa bilang salah satu rahasia sukses seseorang karena berani mengambil resiko? Karena itulah yang kualami. Lantas, apakah sekarang aku sudah sukses? Ukuran sukses tiap orang tentu berbeda.

Bagiku bisa menerbitkan novel di penerbit idamanku, Gramedia Pustaka Utama, Gagas Media dan Elex Media, adalah ukuran sukses versi-ku. Bagaimana aku bisa mencapai impian besarku itu? Jawabannya satu, karena aku berani mengambil resiko. Jalannya pun tidak mudah. Panjang, berliku dan jatuh bangun.

Bermula dari menulis cerpen remaja dan cerpen anak sejak tahun 2005, dahulu rasanya menerbitkan novel bagiku adalah sebuah impian besar yang entah bagaimana cara mewujudkannya. Sampai kemudian tawaran itu datang untukku di tahun 2011. Seorang teman menantangku, apakah aku bisa menulis novel setebal 100 halaman A4, dengan setting Korea Selatan?

Ah, dahulu, merangkai kata sebanyak 100 halaman rasanya sulit sekali. Aku terbiasa menulis hanya berkisar 6-8 halaman A4 spasi 1.5. Bagaimana caranya menulis sebuah cerita sepanjang 100 halaman. Tantangan itu ditambah. Menulis naskah novel sebanyak 100 halaman dengan deadline satu minggu alias 7 hari.

Saat itu, rasanya mustahil sekali bagiku. Tapi apakah tantangan itu aku abaikan? Tidak, aku terima tawaran itu. Aku berani mengambil resiko apa pun yang akan kuhadapi nanti. Aku mulai memusatkan perhatianku pada kisah yang kutulis. Dua hari pertama aku gunakan untuk meriset setting cerita di dalam novelku. Lantas aku juga meriset nama-nama Korea dan sedikit bahasa Korea.

Aku bekerja hampir 24 jam. Karena tekadku kuat, maka aku paksakan diri mematuhi jadwal kerja yang kubuat sendiri. Aku menulis mulai pukul setengah 8. Istirahat tepat tengah hari untuk solat dan makan siang. Lanjut mengetik lagi. istirahat sore untuk solat asar, lalu aku lanjutkan lagi hingga pukul 5 sore. Setelah itu aku istirahat untuk mandi, beres-beres, solat magrib dan isya, makan malam, pukul 8 malam, aku lanjut mengetik lagi. Terus hingga menjelang pukul 3 pagi. Barulah aku tidur dan bangun saat subuh.

Dan percayalah pada keajaiban kesungguhan dan keyakinan. Dengan jadwal kerja yang sedemikian ketat, akhirnya ... aku sanggup menyelesaikan naskah novel pertamaku itu ^_^

Inilah novel yang pertama berhasil kuselesaikan dan akhirnya terbit, berjudul Saranghaeyo, dulu aku memakai nama pena Karumi Iyagi.



Setelah itu, beruntun terbit novel-novel karyaku yang lain. Symphony of Love, Four Seasons of Love, Sweet Sonata, Sakura Wish, Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu, Zara Detektif Cilik, Heart Latte dan buku tentang boyband Korea favoritku, Bigbang, G-Dragon

Karyaku yang terbit tahun 2012

Karyaku yang terbit tahun 2012-2013


Setelah menulis novel yang pertama itu, selanjutkan aku semakin menikmati menulis kisah-kisah panjang, dan akhirnya mulai berhenti menulis cerita pendek.

Lalu tantangan berani mengambil resiko yang kedua kalinya datang menghampiri ...

Itu terjadi saat datang tawaran menulis novel roman Islami ber-setting New York dengan ketebalan 269 halaman dalam sebulan. Ini tantangan yang sangat berat. Pertama, aku belum pernah menulis cerita bernapaskan Islami, kedua aku belum pernah ke New York. Ketiga, 269 halaman dalam sebulan? WOW, tantangan yang berat banget yaa...

Apakah aku menolak tantangan ini? Tentu tidak. Aku nekat menerimanya. Aku berani mengambil resiko, aku memupuk rasa percaya diri, aku pasti bisa melakukannya. Dan, Alhamdulillah, aku bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Hingga terbitlan novel Islami pertamaku berjudul "Tahajud Cinta di Kota NewYork" pada bulan April 2013.
Novel paling tebal yang kutulis sampai saat ini. Setelah terbit tebalnya menjadi 412 halaman.



Bahkan kemudian, novel ini membuka banyak kesempatan menulis selanjutnya. Alhamdulillah, banyak pembaca yang menyukai kisah yang kutulis ini. Bahkan kemudian menarik minat sebuah PH untuk mengadaptasinya menjadi film.

Apalagi tantangan berikutnya? Setelah cukup banyak novel karyaku yang terbit, satu persatu editor mulai menghubungiku. Salah satunya adalah Grasindo. Aku diminta menulis kisah roman young adult. Aku pun lantas punya ide membuat cerita yang terinspirasi kisah hidup sepupuku di Belanda. Maka terbitlah novelku berjudul "Amsterdam Ik Hou Van Je".



Novel ini terbit dengan banyak tantangan. Baru saja launching, aku dihantam kritik luar biasa. Apalagi kritik itu dibuat sedemikian rupa sekaligus untuk menjatuhkanku. Dikupas habis kesalahan-kesalahan karyaku itu tanpa menceritakan kelebihannya sedikit pun. Aku yang belajar menulis secara otodidak, mungkin sudah melakukan kesalahan. Tapi aku tidak putus asa. Kritik tajam disertai caci maki jangan dikira akan membuatku mundur. Karena sesungguhnya aku suka menulis dan aku mampu menulis. Jika kali ini aku dianggap salah, aku yakin selanjutnya aku dapat menciptakan karya yang lebih baik.

Kemudian terbitlah novelku berikutnya sebulan setelahnya, yaitu Jojoba dan Longest Love Letter.

Novelku yang juga terbit tahun 2013


Aku bersyukur, banyak editor yang memberiku kesempatan untuk membuktikan kemampuanku. Gagas Media menawarkanku untuk menulis salah satu seri setiap tempat punya cerita. Aku belum pernah ke Monte Carlo dan aku tahu, penulis lain seri ini adalah penulis-penulis top Gagas Media. Apakah aku minder lalu menolak? Oh, tentu tidak. Aku terima tantangan itu dengan penuh keyakinan. Dengan bimbingan 3 editor sekaligus, akhirnya novel kebanggaanku ini terbit bulan Mei 2014, "Monte Carlo".



Ini sebagian bukti keberanianku mengambil resiko. Ada banyak lagi tantangan lainnya yang ditawarkan padaku. Dan bila tawaran itu menarik minatku, tanpa ragu aku menerimanya.

Seperti yang sudah kuceritakan sebelumnya, tantangan yang baru saja aku terima dan aku selesaikan adalah menulis kisah menegangkan dan menyeramkan. Padahal aku penakut. Apakah aku menolak kesempatan ini? Tentu tidak. Aku menerimanya dengan penuh keyakinan.

Jadi rahasia sukses adalah, berani. Ayo berani menerima tantangan. Berani keluar dari zona nyaman. Tingkatkan terus standar tantangan yang kamu terima. Maka suatu saat kamu akan takjub dengan hasilnya.

Dan ini adalah novelku yang terbit bersamaan dengan Monte Carlo. Mengawali tahun 2014 yang penuh berkah. "Hatiku Memilihmu" dan "Cinta Valenia"




Nantikan ya, novel-novel terbaruku selanjutnya. Terbit kemudian tahun 2014 dua novel baruku. "Unforgotten Dream" dan Pertemuan Jingga.




Dan semua itu adalah buah dari keberanian mengambil resiko ^_^



Senin, 05 Mei 2014

Proses Kreatif : Hatiku Memilihmu


HATIKU MEMILIHMU

Terbit : 12 Mei 2014
Judul : Hatiku Memilihmu
Penulis : Arumi E.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Tebal : 304 halaman
Harga : Rp. 53.000,- 
Cover : Softcover
ISBN : 978-602-03-0480-9

Ya, akhirnya aku bisa bernapas lega. Naskah yang dengan penuh cinta kutuliskan ini akhirnya berhasil terbit di Gramedia Pustaka Utama. 

Beberapa teman bertanya padaku. Bagaimana cara mengirim naskah ke Gramedia? Lama nggak nunggu kabarnya? Karena konon katanya, bukan perkara mudah bisa menembus Gramedia yang tahun ini berulang tahun ke 40.

Dalam kesempatan ini, aku akan menjawab beberapa pertanyaan tersebut. Mungkin bisa memberi gambaran. Memang untuk menghasilkan sesuatu yang bagus dan bernilai, butuh perjuangan dan kerja keras. Siapkan mental sekuat baja, semangat pantang menyerah. Jangan lupa berdoa. Insya Allah, segalanya akan membuahkan hasil. Aamiin.

Inilah sharingku ... ^_^


BEHIND THE STORY dan PROSES KREATIF :

Sebagai seorang yang memutuskan fokus menulis, bisa menerbitkan karya di Penerbit Gramedia Pustaka Utama adalah salah satu mimpiku sejak lama, selain dua penerbit lain yang juga menjadi incaranku. Tidak mudah, butuh waktu bertahun-tahun dan ditempa di tempat lain dulu sebelum akhirnya aku berani mengirimkan naskah ke penerbit ini. Dulu, tak terbayang novelku bisa terbit di sini. Aku dengar, untuk bisa menembus GPU susahnya bukan main, bersaing dengan ribuan naskah yang dikirim ke sana, antri bertahun-tahun.

Tapi bulan Oktober 2014, aku beranikan diri untuk mengirim naskah andalanku ke sana. Aku mencintai cerita yang kutulis ini, terutama karena aku sudah lekat dengan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. AKu ingin kisah mereka berlanjut, aku masih punya banyak ide bagaimana cerita tentang mereka kemudian. Aku bertekad kisah ini harus dapat terbit dalam bentuk yang terbaik. Karena itulah aku memilih mengirimkannya ke Penerbit Gramedia Pustaka Utama, yang kurasa tepat untuk naskah ceritaku ini. Alhamdulillah, tak lama aku mendapat kabar naskahku diterima. Senangnya bukan main, bagai mimpi yang menjelma nyata.

Tentunya tahap selanjutnya naskahku ini harus melalui proses editing. Bersyukur aku mendapat bimbingan luar biasa dari editorku yang super baik. Banyak ilmu yang kudapatkan. Aku menjadi tahu bagaimana membuat kalimat menjadi efektif. Naskah yang awalnya berisi 59.000 kata, dipadatkan menjadi 45.000 kata. Kemudian editorku meminta aku menambah lagi bagian-bagian yang dibutuhkan untuk memperkuat cerita. Proses ini memberiku pengetahuan baru, memilah-milah kata mana yang perlu dituliskan untuk mendukung cerita, mana yang tidak perlu dan hanya akan menjadi pemborosan kata. Dengan usaha keras, akhirnya aku berhasil menambah menjadi naskah fix berisi 50.000 kata, dan disetujui editorku.

Mengenai EYD, juga diperhatikan sangat ketat. Dari sini pengetahuanku tentang bagaimana EYD yang benar bertambah lagi. Salah satu contohnya seperti muhrim, yang benar adalah mahram. Silaturahmi yang benar adalah silaturahim. Jamaah, yang benar adalah jemaah, dan banyak lagi lainnya.

Dan asyiknya lagi, editorku mengajakku berdiskusi mengenai pemilihan judul yang akhirnya diubah dari judul aslinya. "Hatiku Memilihmu" adalah judul yang disarankan editorku, menurut beliau, judul ini menggambarkan isi novel ini, memilih seorang lelaki terbaik sebagai imam dalam hidup, sekaligus memilih menyerahkan segala keputusan terbaik kepada Allah Swt.

Aku semakin senang saat juga ikut dilibatkan dalam diskusi menentukan hasil akhir kaver novel ini. Editorku bilang, desiner kaver novel "HATIKU MEMILIHMU" ini adalah salah satu desainer kaver terbaik yang dimiliki GPU dan sering mendesain kaver novel-novel best seller. Insya Allah ketularan best seller juga, aamiin ^_^

Dari ilmu yang kudapatkan selama proses editing naskah ini, semoga mampu membuatku menulis lebih baik dan lebih baik lagi. Proses belajar tidak akan pernah berhenti. Aku sangat menyukai proses editing, selalu ada hal baru yang aku dapatkan dari editor selama proses ini.

Namun, walau pun sudah diperiksa berkali-kali, melalui proses editing berlapis-lapis, masih saja menemukan kata yang salah. Bukti bahwa kesempurnaan hanya milik Allah. Dan manusia tak bisa lepas dari proses terus memperbaiki diri. Selalu akan ada hal baru yang perlu dipelajari dan insya Allah akan menjadikan kita sebagai manusia yang tidak cepat berpuas diri dan mau terus belajar, selalu ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Sebenarnya novel ini direncanakan terbit bulan Januari 2014, sesuai dengan yang tertera di surat perjanjian penerbitan. Namun karena editorku sedang sibuk sekali menjadi panitia persiapan HUT ke 40 Gramedia Pustaka Utama, maka jadwal terbit novel ini mundur hingga akhirnya bulan Mei.

Sejak Januari aku sudah berjanji pada para pembaca, tapi saat Januari berakhir, novel ini tak juga terbit. Aku janjikan Februari, ternyata mundur lagi. Kemudian editorku menjanjikan Maret, akhirnya Maret berakhir dan novel ini belum terbit juga. Terakhir editorku menjanjikan lagi April, dan ... barulah fix, novel ini akan terbit 15 Mei 2014.

Namun editorku yang supeeeeer baik, memasukkan namaku ke daftar nama-nama penulis GPU, walau pun saat ulang tahun ke 40 GPU, novelku belum terbit. Alhamdulillah, editorku memang baiiiiik sekali ^_^

Bangganya bisa terbit di GPU, salah satu penerbit idamanku ^_^

Namaku tercantum di sini di antara 8000 penulis GPU lainnya. Bangganyaaaa bukan main ^_^

Itu loh, namaku di yang paling bawah itu, Arumi Ekowati
Foto by Mbak Era Heru Wardhani ^_^

Nah, kalau di-zoom kelihatan, kan, paling bawah Arumi Ekowati?
Norak ya? Nggak apa-apa deh. Namanya juga senang banget ^_^




Jumat, 21 Juni 2013

Cermin : Menulis itu Nggak Gampang





Ya, setelah aku menulis begitu banyak cerita dan sudah sekian lamanya menulis, baru kusadari sekarang, menulis itu nggak gampang.

Aku mengawali karir menulisku, dalam arti mempublikasikan hasil karyaku pertama kali tahun 2005. Itulah pertama kalinya cerpen teenlit karyaku dimuat di sebuah majalah remaja nasional Aneka Yess. Cerpenku itu berjudul "Kucing Misterius", terinspirasi dari kucing tetanggaku yang sering main ke rumahku. Saat itu senangnya bukan main melihat hasil karyaku terpampang dalam sebuah majalah yang banyak dibaca remaja.

Kemudian pengalaman menulisku pun dimulai. Cerpen-cerpen remaja karyaku semakin banyak yang dimuat di majalah remaja. Kawanku, Hai, Teen Magazine, Tabloid Gaul, sampai kemudian aku tertarik menulis cerita anak. Ternyata tidak mudah menulis cerita anak. Aku harus mengalami kegagalan dan penolakan yang justru lebih banyak dibanding saat menulis cerpen remaja.  Tetapi aku pantang menyerah. Setelah dua kali gagal mengikuti lomba menulis cerpen anak, akhirnya dimuatlah cerpen anak karyaku pertama kali di Majalah Kreatif. Kemudian berturut-turut di majalah Bobo. Lalu di majalah Girls sampai kemudian aku merasa sangat senang ketika cerpen anak karyaku dimuat di Kompas Anak Minggu setelah sempat mengalami penolakan sebanyak dua belas kali!

Senangnya bukan main, apalagi kemudian tiga cerpenku dan tiga resensi buku anak tulisanku berhasil dimuat di Kompas Anak. Karena semua ini berhasil kucapai setelah aku mengalami banyak kegagalan.

Sudah cukup banyak cerpen karyaku yang dimuat di berbagai media,kurang lebih hampir mencapai enam puluh cerpen, aku mulai tertarik untuk meningkatkan mimpiku ini menerbitkan karyaku dalam buku. Mulailah aku mengikuti berbagai lomba antologi. Beberapa berhasil kumenangkan. Tercatat karyaku termuat dalam antologi "Anak Kos Gokil", "Dua Sisi Susi" "Crazy Moment".

Beberapa kali ikut dalam bermacam buku antologi, memacuku untuk mulai meningkatkan mimpiku ingin menerbitkan karyaku berupa novel solo. Kesempatan ini pun terwujud. Saat aku ditantang untuk menulis novel, yang awalnya seolah mustahil kulakukan, ternyata aku mampu menyelesaikan naskah novelku. Di antaranya aku sudah menulis novel teenlit Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu, Tahajud Cinta di Kota New York, Jojoba, Amsterdam Ik Hou Van Je dan Longest Love Letter, Hatiku Memilihmu.
.
Setelah sekian banyak pencapaianku, justru baru sekarang aku menyadari menulis itu nggak gampang. Nggak gampang, karena banyak sekali hal yang harus kita ketahui sebelum menulis. Terutama mengenai etika kepenulisan.

Ada kritik untuk salah satu novel karyaku, mengenai cara aku menyampaikan data referensi yang dianggap masih menyerupai artikel. Kritik ini menjadi pelajaran besar bagiku, karena dalam naskah selanjutnya yang kutulis, editor membimbingku agar lebih berhati-hati dan menyarankan aku menggambarkan setting sebuah tempat melalui menonton video dan melihat foto-foto tempat tersebut.

Bukan hal mudah menciptakan karakter-karakter tokoh, menciptakan alur cerita, menuangkan segala ide cerita, kemudian menuliskannya. Hampir setiap malam kulalui dengan berjaga hingga lewat tengah malam, sesekali malah hampir pagi.  Sampai akhirnya aku berhasil mencapai 57 ribu kata. Cerita ini adalah hasil pemikiranku sendiri, yang kujalin berhari-hari lamanya dengan mencurahkan segala isi kepalaku.

I love this quote from Manager's Diary

Apa yang kupetik dari kejadian ini? Aku berkesimpulan, menulis itu nggak gampang, tetapi bagi rekan-rekan yang baru saja akan mulai menulis, jangan khawatir, bukan berarti menulis itu sulit.

Saat aku tahu di mana letak kesalahanku, sebagai penulis yang mau belajar dan bersedia memperbaiki diri, maka aku akan berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama. Di karya-karyaku selanjutnya, aku akan lebih berhati-hati lagi karena aku tidak mau, karir menulis yang sudah kubangun selama bertahun-tahun dengan banyak keringat dan doa menjadi rusak hanya karena kesalahan kecil. Sudah kulalui pahit dan getirnya dunia kepenulisan selain juga bahagia dan senangnya, sampai akhirnya kini karya-karyaku bisa diterima pembaca dan dipercaya beberapa editor. Kejadian ini kujadikan sebagai titik balik bagiku untuk menghasilkan karya yang lebih cemerlang lagi.

Aku bersyukur, masih banyak pihak yang berkenan memberiku kesempatan untuk memperbaiki karyaku. Aku menyadari, aku hanyalah seorang yang masih belajar menulis, bukanlah sastrawan besar. Karena itu aku siap menjalani proses belajar menulis dengan cara paling sulit sekali pun.

Saat karyaku dikritik, aku menerima kritik itu dengan hati yang terbuka. Aku anggap sebagai kepedulian teman-teman agar aku tidak lagi melakukan kesalahan di masa yang akan datang.

Alhamdulillah, aku dianugerahi pembaca-pembaca setia, yang menikmati kisah-kisah yang aku tulis, bahkan teman-teman pembaca selalu mendorongku agar tak berhenti berkarya, menulis lebih banyak lagi dan lebih bagus lagi.

Hm, aku ingat quote dari aktor favoritku :

"The best way to change is make mistakes, and then keep moving on" - Keanu Reeves as Henry Torne in Henry's Crime

Berani mencoba, lalu melakukan kesalahan, kemudian berusaha keras memperbaiki kesalahan itu adalah lebih baik daripada tidak pernah mencoba sama sekali, kan? Untuk berubah menjadi lebih baik, mungkin memang harus melalui kesalahan yang tidak kita sadari.

Aku berani mencoba menulis kisah dengan setting luar negeri misalnya, walau belum pernah ke tempat itu, hanya berdasarkan wawancara dengan sepupu atau teman yang tinggal di sana dan masukan dari berbagai sumber. Jika ternyata caraku salah, pengalaman ini membuatku memahami, bagian mana dari pengolahan data pendukung yang perlu diperbaiki.

Aku bersyukur dianugerahi keluarga yang baik, yang mendukungku penuh, meyakinkan aku kritik ini hanyalah kerikil kehidupan yang memang harus kulalui, dan meyakinkan aku bahwa "Akan selalu ada pelangi sehabis hujan"

Bagi yang tidak mengenalku tetapi kemudian menghakimiku hanya dari sedikit info yang mereka baca, aku pun tetap mengucapkan terima kasih. Karena semua kritik, baik yang disampaikan dalam bahasa santun maupun yang disampaikan dalam bahasa paling menyakitkan, semuanya memberikan aku pengalaman berharga.

Satu lagi saranku bagi yang juga ingin menekuni menulis, jangan putus asa saat ada yang berusaha menjatuhkanmu, ketika ada yang menudingmu membuat kesalahan, lalu kesalahanmu itu disebarluaskan, bahkan orang itu mempengaruhi orang lain untuk ikut menghujatmu juga. Tegarlah! Tunjukkan kamu tidak sepicik mereka. Hadapi dengan kepala tegak, buktikan kamu tidak seburuk yang mereka bilang, buktikan hanya dengan menghasilkan karya yang lebih baik lagi, tidak perlu balik menyerang. Biarkan karyamu selanjutnya yang berbicara.

Memutuskan menekuni pekerjaan menulis, harus memiliki mental baja. Selama karir menulisku, aku sudah mengalami banyak hal mengecewakan dan menyakitkan. Tapi aku pantang mundur. Aku akan tetap maju. Hanya itu satu-satunya cara untuk menjadi seorang penulis yang berhasil.

Mari menulis dengan baik dan hati-hati. Pelajaran berharga ini tidak membuatku kehilangan semangat, justru membuatku semakin antusias ingin memperbaiki diri, membuktikan pada banyak orang bahwa aku bisa berkarya  dengan mencurahkan segala pikiranku sendiri. Agar tidak sia-sia bermalam-malam yang kuhabiskan untuk merangkai ide yang ada di dalam kepalaku.

Menulis itu nggak gampang.

Sebaiknya kita benar-benar paham apa yang ingin kita tulis. Tetapi menulis itu juga nggak susah, selama kita mau menerima saran dan kritik membangun, selama kita nggak menyerah untuk terus semangat berkarya...

Mari terus berkarya.... ^_^

Dan langsung kubuktikan dengan terbitnya novel teenlit terbaruku : JOJOBA.

Nantikan karya-karyaku selanjutnya yang lebih baik :)




Aku bangga dengan tiga karyaku yang terbit berurutan di bulan Juni ini. Karya yang kuhasilkan dari kesungguhan dan kerja keras berhari-hari lamanya hingga larut malam.




Jangan ketinggalan, kalau sempat baca juga yaa, bukuku yang ini "Heart Latte" 12 kisah manis romantis yang terjalin di kafe yang sama, Crown Cafe. Dijamin, semua cerita ini hasil dari ideku sendiri, Ada satu karya yang pernah dimuat di Majalah Sekar. Endingnya... hiks... Semoga kisah-kisah di dalamnya memberi makna bagi yang membacanya. Aamiin^_^


Novelku terbaru, salah satu yang terpilih dalam ajang
Publisher Searching for Author (PSA) Grasindo
Aku pantang menyerah, aku tetap berkarya.
Tunggu karya-karyaku selanjutnya yaaa
Aku pastikan akan selalu lebih baik dari sebelum2nya ^_^
Info terbaru. Novelku akhirnya terbit di salah satu penerbit idamanku Gramedia Pustaka Utama, berjudul 

"HATIKU MEMILIHMU" 

Ini adalah bukti, semangat pantang menyerah dan mau memperbaiki diri, pada akhirnya akan membuahkan hasil. Alhamdulillah ^_^

Ini juga bukti nyata, jika kamu punya kemauan keras untuk memperbaiki diri, editor-editor super keren bersedia menampung karya-karyamu yang juga keren. I love my editors ^_^






Teenlit karyaku terbaru, terbit 9 Juni 2014
Salah satu mimpiku yang terwujud, dipercaya ikut menulis seri setiap tempat punya cerita Gagas Media
Terbit November 2014

Terbit Desember 2014


Terbit Februari 2015


Ini di antaranya buku-buku yang telah terbit ^_^



Satu pesanku, sebelum men-judge orang, pikirkan ini dulu yaaa ^_^ Jika ingin memberi kritik pada orang lain, sampaikanlah dengan santun, jangan terjebak menjadi usaha menjatuhkan nama baik seseorang. Bersikaplah elegan :)


Quote from Manager's Diary



Tak usah banyak bicara, buktikan saja dengan karya ^_^



Selasa, 19 Februari 2013

Belajar EYD : Huruf Kapital


Huruf Kapital

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh:
Sebuah seruan keras membuat Valenia segera menoleh

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
“Aku tak lupa mengikuti semua saran dokter,” jawab Nae Mi.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
Islam     Quran
Kristen  Alkitab
Hindu    Weda
Yang Mahakuasa
Yang Maha Pengasih
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

4.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Nabi Ibrahim

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia terpilih menjadi gubernur.
Pada tahun ini dia pergi naik haji.
Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.

5.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama
orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang
tertentu.
Misalnya:
Gubernur DKI Jakarta
Perdana Menteri Nehru
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang
merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Misalnya:
Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
Sidang itu dipimpin Presiden.
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak  
merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Misalnya:
Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

6.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah
Ampere

Catatan:
(1)   Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der
      (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de Hollander
J.P. van Bruggen
H. van der Giessen
Otto von Bismarck
Vasco da Gama

(2)   Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf
      pertama kata bin atau binti.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Ibrahim bin Adham
Siti Fatimah binti Salim
Zaitun binti Zainal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan
sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
pascal second    Pas
J/K atau JK-1   joule per Kelvin
N   Newton

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5 ampere

7.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo
suku Sunda
bahasa Indonesia

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah     
bulan Agustus
hari Jumat          
hari Lebaran

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan
sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Banyuwangi
Eropa   
Jawa Barat

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama geografi yang diikuti nama
diri geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan
Dataran Tinggi Dieng
Jalan Diponegoro            
Ngarai Sianok    
Selat Lombok    
Sungai Musi       
Terusan Suez

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata
yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
ukiran Jepara    
tari Melayu        
asinan Bogor     

d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh
nama diri geografi.
Misalnya:
berlayar ke teluk             
mandi di sungai
berenang di danau

e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan
sebagai penjelas nama jenis.
Misalnya:
nangka belanda
kunci inggris
petai cina
pisang ambon

10.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga
resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas,
seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Departemen Keuangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
Misalnya:
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menjadi sebuah republik
menurut undang-undang yang berlaku
Catatan:
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal
kata itu ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan
judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca novel Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Media Indonesia.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Dr.           doktor
S.E.         sarjana ekonomi
S.H.        sarjana hukum
S.S.         sarjana sastra
S.Kp.      sarjana keperawatan
M.A.       master of arts
M.Hum.  magister humaniora
Prof.       profesor
K.H.       kiai haji
Tn.          tuan
Ny.         nyonya
Sdr.        saudara

Catatan:
Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara
khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
036/U/1993.

14.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau
pengacuan.
Misalnya:
Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
Besok Paman akan datang.
Surat Saudara sudah saya terima.
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam
penyapaan.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
Surat Anda telah kami terima dengan baik.

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan
misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan
dengan pernyataan lengkap itu. 

*Sumber : Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan - wikisource


Sabtu, 16 Februari 2013

Belajar EYD : Mengubah, bukan Merubah

Hai teman-teman yang suka menulis. Aku ingin berbagi informasi sedikit tentang EYD.

Seringkali aku membaca dalam sebuah artikel atau cerita, masih ada yang menulis kata : merubah untuk menjelaskan kegiatan mengganti dari satu bentuk/keadaan menjadi bentuk/keadaan lain.

Dengan kata dasar ubah, seharusnya saat diberi awalan me- maka kata tersebut akan menjadi mengubah. Awalan me- bertemu dengan huruf vokal diberi tambahan -ng.

Sedangkan merubah adalah awalan me- diikuti kata rubah. Artinya menjadi sangat berbeda dengan mengubah.

Nah, ingat yuk buat teman-teman yang mungkin masih sering salah tulis, yang benar adalah mengubah, bukan merubah.

Mengingatkan juga  beberapa kosakata yang benar sesuai EYD adalah sebagai berikut :

sekadar, bukan sekedar
napas, bukan nafas
mengembuskan, bukan menghembuskan
paham, bukan faham
pikir, bukan fikir
telepon, bukan telefon
genius, bukan jenius
selebritas, bukan selebriti
telanjur, bukan terlanjur
telantar, bukan terlantar
telentang, bukan terlentang
andal, bukan handal
anutan, bukan panutan
imbau, bukan himbau
isap, bukan hisap
peduli, bukan perduli
salat, bukan sholat
silakan, bukan silahkan
utang, bukan hutang
elite, bukan elit
frustrasi, bukan frustasi
kerlap-kerlip, bukan kelap-kelip
standardisasi, bukan standarisasi
miliar, bukan milyar
kukuh, bukan kokoh
gua, bukan goa
roboh, bukan rubuh
kaus, bukan kaos
kantong, bukan kantung
risiko, bukan resiko
praktik, bukan praktek
cengkih, bukan cengkeh
nasihat, bukan nasehat
sistem, bukan sistim
personil, bukan personel
teoretis, bukan teoritis
peranti, bukan piranti
ekstrem, bukan ekstrim
komplet, bukan komplit
antre, bukan antri
kedaluwarsa, bukan kadaluwarsa
saksama, bukan seksama
akta, bukan akte

Sumber : Wikipedia Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Belajar EYD : "Tanda Elipsis"

Halo teman-teman yang suka menulis.

Suka menulis, pasti suka membaca juga, kan? Karena dengan banyak membaca, kita akan tahu bagaimana cara menulis yang benar.


Saat teman-teman membaca, teman-teman tentunya pernah menemukan tanda tiga titik seperti ini : (...)


Tanda titik tiga tersebut di atas disebut Tanda Elipsis, dalam bahasa Yunani berarti "penghilangan".


Tanda baca ini biasanya menandai penghilangan sengaja suatu kata atau frasa dari teks aslinya. Tanda ini juga dapat menunjukkan jeda pada suatu pembicaraan atau pikiran yang belum selesai.


Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.


Catatan :

1. Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi
Contoh : Sikapmu seolah kamu peduli padaku, tapi ... aku enggak yakin kamu tulus.

2. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk     menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
Contoh : Kepergianmu telah menghancurkan hatiku, juga harapanku ....

3. Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi. 
Contoh : Aku selalu memikirkanmu, namun malam ini rasanya ....

Sumber : Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan