Laman

Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Oktober 2015

Kuis Berhadiah Novel Merindu Cahaya de Amstel periode ke-2

Halo... apa kabar teman-teman ...

Sudah tanggal 19 Oktober. Aaah, waktu cepat sekali ya jalannya. Apakah teman-teman senang membaca? Apalagi jika bukunya didapatkan gratis.

Yuk, ikutan kuis buku berhadiah novel "Merindu Cahaya de Amstel" masih ada nih, periode ke-2.

Kali ini dipandu oleh blogger Mas Dion Yulianto. Silakan baca review dan cara ikutan kuisnya di sini yaa ^_^

http://dionyulianto.blogspot.co.id/2015/10/review-and-giveaway-merindu-cahaya-de.html










Senin, 12 Oktober 2015

Mau Novel Gratis? #Blogtour MERINDU CAHAYA DE AMSTEL

Teman-teman yang mampir blog-ku ini mungkin ada yang hobi membaca buku selain senang menulis. Apakah ingin mendapatkan novel baruku gratis? Aku mengadakan blogtour untuk novel baruku "MERINDU CAHAYA DE AMSTEL"

Ada lima periode. Masing-masing periode lamanya satu minggu. Periode pertama dimulai hari ini. Silakan cek http://www.ketimpukbuku.blogspot.co.id/2015/10/blogtour-merindu-cahaya-de-amstel-arumi.html

Ada pertanyaan yang harus kamu jawab di sana jika ingin mendapat kesempatan kebagian 1 novel Merindu Cahaya de Amstel dan sebuah pin cantik.



Catat tanggal semua periode giveawaynya ini yaa :

1) 12-17 Oktober : ketimpukbuku.blogspot.co.id
2) 19-24 Oktober : dionyulianto.blogspot.com
3) 26-31 Oktober : rizkymirgawati.blogspot.co.id
4) 2-7 November : ridhodanbukunya.wordpress.com
5) 9-14 November : luckty.wordpress.com




Boleh nonton book trailernya dulu ^_^





Rabu, 26 Agustus 2015

Mini Gathering Elex Media : Nasib Buku di Toko Buku

Diundang acara gathering penerbit tentu tidak menolak. Karena pasti banyak manfaatnya. Selain dapat ilmu, silaturahim dengan rekan penulis dan editor, juga mendapat goodie bag. ^_^

Seperti undangan mini gathering dari Elex Media ini, Sabtu, 22 Agustus 2015.


Kenapa mini gathering? Karena yang diundang memang terbatas hanya 30 orang.
Masuk ke lobi Gedung Kompas Gramedia, ternyata sedang diadakan pameran seni rupa. bagus-bagus lho.

Salah satu seni instalasi yang dipamerkan
di lobi Gedung Kompas Gramedia

Tepat pukul 9 pagi, kami dipersilakan masuk ke kantor Elex Media di lantai 2. Mini gathering ini memang terkesan suasananya santai. Senangnya bertemu editor-editor Elex Media yang baik hati. Jadi ingat sudah lama belum kirim naskah lagi ... ^_^

Undangan yang datang rekan-rekan penulis Elex Media, ada juga blogger.


Acara dibuka oleh host kece Mbak Intan ditemani editorku yang juga kece Mbak Afri. Seru deh kalau keduanya memandu acara. Belum apa-apa kami sudah dibuat deg-deg an karena dilempari boneka beruang lembut. Buat yang mendapat lemparan boneka beruang, harus memperkenalkan diri kepada undangan lain. Untunglah aku ga kebagian giliran ... ahahah. Selamat, selamat. ^_^

Mbak Intan dan Mbak Afri. Nyantai banget kaaan? ^_^

Ini siapa ya? Ada yang bisa nebak? ^_^
Gathering kali ini menjelaskan nasib buku di toko buku. Dimulai ketika buku baru datang di toko buku. Di rak new arrival, biasanya buku mendapat jatah terpajang selama 1 bulan saja. Setelah itu baru deh diletakkan di rak biasa. Untuk buku yang banyak pembelinya, bisa diletakkan di rak recommended, bahkan kalau lakuuuu banget bakal diletakkan di rak best seller. Buku punya jatah terpajang di rak selama 1 sampai 3 bulan.

Ooooh, persaingan semakin ketat sekarang. Jika dalam 3 bulan buku tidak banyak terjual .. nah ini yang menyedihkan, buku terpaksa akan dikembalikan ke penerbit karena dianggap tidak laku. Hiksss ...

Bagaimana setelah kembali ke gudang penerbit? Apakah masih bisa kembali ke toko buku kalau mendadak promonya gencar lagi dan banyak yang cari? Ternyata tidak bisa, teman-teman. Buku yang sudah dikembalikan ke gudang penerbit tidak akan bisa kembali ke toko buku lagi.

Menurut Pak Bagus, di gudang Elex Media saja, buku yang dikembalikan dari toko buku Gramedia mencapai senilai 1 M setiap tahunnya. Penerbit harus memutar otak dan menyiapkan berbagai program agar buku yang ada di gudang bisa dijual lagi. Sebagian dikirim ke toko buku selain Gramedia, ada juga ke toko buku online. Bisa juga dibuat program promosi beli dua dapat tiga novel misalnya. Atau dapat diskon.

Apabila harga buku sudah turun akibat diobral, maka royalti yang didapat penulis hanya 10% dari harga buku yang sudah diobral. Bisa bayangin ya teman-teman makin kecil saja deh royalti yang diterima penulis.

Ada kenyataan yang lebih menyedihkan lagi. Rekan penulis jangan syok ya? Buku yang belum terjual setelah setahun akan dibakar karena sudah tidak ada tempat lagi di gudang penerbit. Sedih banget yaaaa... :(



Serius mendengarkan  ...

Intinya, sekarang ini banyak sekali buku baru terbit setiap bulannya. Konon katanya ada ribuan buku masuk ke toko buku tiap bulan. Banyak banget yaaaa ... Demikian pula novel. Persaingan antar novel bertahan di rak buku semakin ketat. Penulis dituntut untuk aktif mempromosikan bukunya. Masa promosi paling menentukan adalah 3 bulan pertama sesudah buku terbit. Saat inilah penulis harus habis-habisan mempromosikan bukunya agar terjual cukup banyak.

Berbagai cara bisa dilakukan penulis untuk mengenalkan karyanya. Melalui berbagai akun medsos. Perlu dipelajari juga apa keunggulan masing-masing medsos. Misalnya lewat twitter, harus diperhatikan waktu yang paling banyak pengguna twitter sedang aktif. Biasanya pukul 6 sore sampai 9 malam. Di waktu inilah saat tepat mempromosikan buku.

Penulis juga harus aktif menjalin komunikasi dengan pembaca bukunya. Bisa mengadakan kuis untuk memperluas pengenalan bukunya, bisa juga mengadakan talk show di toko buku atau promo lewat radio. Lebih bagus lagi kalau bisa mengadakan road show, biasanya untuk promo seperti ini didukung penerbit. Tapi biasanya penerbit mengadakan road show untuk penulis-penulisnya yang potensial. Mau bikin road show sendiri? Bisa juga. Tentunya lebih melelahkan karena harus mengurus sendiri dan biaya sendiri.

Selanjutnya manajer toko buku Gramedia cabang Pondok Gede dan Aeon Mal berbagi tips agar buku seorang penulis bisa bertahan lama di toko buku.

Menurut keduanya, buku yang best seller itu sebagai berikut :
1. Penulis yang punya basic fans banyak. Misal seleb twit, seleb facebook atau seleb youtube.
2. Penulisnya sudah dikenal karena sudah banyak buku yang ditulis contohnya Asma Nadia, Tere Liye
3. Buku penulis itu yang sebelumnya best seller, sehingga penulisnya sudah dikenal, karenanya buku selanjutnya sudah ditunggu pembaca bukunya yang best seller itu. Contohnya Andrea Hirata.
4. Buku yang diadaptasi menjadi film, biasanya akan mendongkrak angka penjualan.
5. Buku yang memang bagus ceritanya dan banyak yang suka.

Bagaimana dengan penulis yang belum terkenal seperti aku misalnya? Hikkssss .... yah ... harus berjuang lebih keras lagi mempromosikan buku-bukuku. Karena itulah aku sangat berterima kasih pada pembaca-pembaca novelku yang sudah berkenan membeli novelku. Makasih yaaaa ... ^_^

Aiiih, ada "Cinta Valenia"di slide-nya ^_^
Untunglah sekarang ini ada alternatif lain bagi penulis agar bukunya bisa tetap terpajang di toko buku yaitu melalui toko buku online Gramedia.com.  Soal ini dijelaskan di sesi berikutnya. Di toko buku online ini tidak ada istilah retur. Buku penulis akan terus terpajang di sini sampai stoknya habis. Penulis juga bisa bekerja sama untuk membuat PO novel yang akan terbit dengan Gramedia.com.

Contoh PO yang sukses adalah Critical Eleven Ika Natassa yang terjual 300an buku hanya dalam 5 menit. Rahasia suksesnya adalah selain Ika Natassa memang sudah punya basic fans yang kuat, Ika juga aktif mempromosikan bukunya yang akan terbit sejak jauh-jauh hari. Bikin pembacanya penasaran dan nggak sabar ingin membeli.

Seusai mendapat informasi lika liku perjuangan buku di toko buku, Elex Media membagikan 6 hadiah untuk 6 twit live terbanyak. Alhamdulillah aku kebagian .



Sesi selanjutnya, Elex Media menjelaskan lagi tentang portal www.elexmedia.id yang bisa dimanfaatkan penulis untuk mempromosikan bukunya. Bisa juga untuk komunikasi penulis dan pembacanya. Buat umum juga boleh loh ikutan aktif di portal ini. Bakal ada poin yang bisa ditukarkan dengan hadiah buku buat yang aktif posting tulisan di sini. Ayooo ikutan daftar ^_^

Terakhir setelah makan siang lalu ngobrol-ngobrol dengan teman-teman penulis dan editor, kami foto bersama. Wajib deh ini ^_^


Seperti biasa. endingnya pasti foto bareng ^_^

Undangan yang datang tentu saja tidak pulang dengan tangan hampa. Ada goodie bag berisi buku-buku asyik terbitan Elex Media.

Suvenir untuk peserta gathering


Senin, 17 Agustus 2015

Dirgahayu Republik Indonesia ke-70 tahun

Waktu berjalan sangat cepat. Tak terasa sudah tanggal 17 Agustus 2015. Hari ke-22 dari tantangan #30HariMenulisNovel.

Sudah sampai di mana kemajuan penulisan naskah novelku? Ya ya ya ... aku masih kesulitan lepas dari belenggu writer's block. Oh ... sepertinya karena aku kurang keras berusaha dan tidak disiplin dengan deadline yang kubuat sendiri.

Tak apalah, karena hari ini hari istimewa. Hari bangsa Indonesia mengenang detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Bagaimana perayaan HUT RI di lingkungan tempat kamu tinggal? Semoga masih antusias mengisi dengan kegiatan penuh kegembiraan, sebagai rasa syukur telah 70 tahun dianugerahi kemerdekaan.

Semoga Indonesia semakin baik. Bersama-sama kita isi dengan berkarya sesuai keahlisn masing. Tanamkan rasa optimisme dan nasionalisme. Mari bersatu membangun negeri. Katanya saat ini Indonesia sedang dipenuhi rakyat usia peoduktif.

Hm, jadi ingat ... aku harus semangat menyelesaikan tulisaku.

Mari bersatu saling menghargai.

Ayo kerja!


Selasa, 11 Agustus 2015

Hari ke-16 #30HariMenulisNovel

Sudah hari ke-16? Sudah sampai di mana perkembangan naskahku?
 Baru 39 halaman. Ya, masih jauh dari selesai. Ah, ternyata menulis sebuah naskah novel tidak mudah. Memecahkan writer's blog tidak semudah teori.

Walau target sudah ditetapkan, jika target itu bukan dari editor, ternyata berat juga. Ada banyak faktor yang membuat semangat menulis hilang entah ke mana.

Royalti. Laporan penjualan buku.

Entah kenapa, dahulu menulis terasa lebih mudah. Novelku bisa terbit saja rasanya senang bukan main. Tapi semakin ke sini, aku semakin sadar. Tantangan penulis bukan hanya bagaimana caranya naskahnya bisa diterima dan diterbitkan penerbit top.

Tapi laporan penjualan buku menjadi sesuatu yang cukup menyita pikiran.

Tentunya seorang penulis ingin karyanya dibaca banyak orang, dikenal luas dan mendapat sambutan baik. Tapi itu tidak mudah.

Karena itulah, kiriman foto dari pembaca yang telah membaca novelku, selalu menjadi penyemangat, bahwa ternyata masih ada yang menyukai tulisanku. karena itulah aku harus menulis kisah-kisah selanjutnya.

Ya, untuk hari ini aku cukup puas sudah menambah 3 halaman. Memang tidak banyak. Pelan-pelan menumbuhkan semangat dan terlibat dalam kisah yang kutulis kali ini ^_^




Kiriman foto dari Zahfira yang bikin semangat. Katanya gara-gara dia baca #HeartLatte jadi pengin tahu tulisanku yang lain. Maka belilah dia #Eleanor.

Asyiiik ^_^

Senin, 03 Agustus 2015

Hari ke-8 #30HariMenulisNovel

Waaaah sudah hari ke-8!

Ooh.... sampai di mana kemajuan penulisan naskah novelku terbaru?

Belum banyaak... memang benar-benar tidak mudah keluar dari jerat writer's block ... Aku malah penasaran membuat book trailer yang lebih baik di youtube.

Tapi hari ini ada kemajuan. Aku merangkai beberapa ide tulisan yang sempat kuketik di ponsel.
Ya, ini salah satu menangkap ide dengan cepat. Buru-buru mengetiknya di ponsel. Simpan, lalu kirim ke email kita sendiri.

Setelah cukup banyak, bisa kita rangkai dan disempurnakan ke naskah kita di word. Cara ini lumayan efektif mempercepat proses penulisan.




Sabtu, 01 Agustus 2015

Hari ke-6 #30HariMenulisNovel

Selamat hari pertama bulan Agustus!

Wah aku ketinggalan tidak posting sesuatu selama 3 hari. Padahal aku berencana akan posting tulisan apa saja untuk mendukung proses penulisan naskah novelku selama 30 hari.

Hm ... sudah sampai mana kemajuan tulisanku?

Masih mengumpulkan informasi soal setting... ^_^

Sambil membuat book trailer ELEANOR. Yeaaah, walau sudah terbit sejak Februari, tapi aku baru mood membuatnya sekarang.

Entah apakah bisa disebut book trailer. Aku membuatnya sangat sederhana. Sekumpulan slide foto yang aku unggah di youtube.

Kalau berkenan, boleh ditonton ... ^_^







Selasa, 28 Juli 2015

Hari ke-2 #30HariMenulisNovel

Hm ... apa yang sudah kutulis hari ini? Siang ini aku ke kantor pos lagi mengirimkan pesanan buku dari pembaca yang memesan buku sebagai hadiah ulang tahun. Senang sekali jika ada yang memesan buku sebagai hadiah ulang tahun.


Hari ini aku masih mengumpulkan hasil riset. Kali ini tentang daerah Gunung Kidul Jogjajarta. Tertarik dengan wisata Gua Pindul dan ingin memasukkan beberapa adegan dengan setting tempat wisata ini. 

Ooh... ada juga adegan mendaki Gunung Merapi. Yaah hari ini tidak banyak yang ditulis. Tapi aku usahakan menulis setiap hari.

Ayooo semangat ... 

Senin, 27 Juli 2015

Hari pertama #30HariMenulisNovel

Memang ini bukan tanggal 1. Tapi aku sengaja memulai proyek 30 hari menulis novel ini di hari ini, bersamaan dengan dimulainya sekolah setelah libur lebaran yang lumayan panjang. Mumpung sama-sama semangat bekerja dan berkarya lagi.

Apa yang sudah kulakukan di hari pertama memenuhi tantangan yang kubuat sendiri?

Melihat-lihat lagi apa yang sudah kutulis. Aku punya kebiasaan tidak biasa. Menulis melompat-lompat, tidak berurutan, tergantung dari ide yang tiba-tiba muncul di kepalaku.

Karena itu, aku sudah menulis di bab 1, 2, 3, 5 dan 6, tapi satu pun belum ada yang tuntas selesai masing-masing bab.

Biasanya aku membiarkan ide di kepalaku berkembang semaunya. Terkadang bab akhir lebih dulu selesai dibanding konflik.

Setelah nanti semua bab terisi, barulah aku sempurnakan.

Aku juga sudah mengumpulkan bahan riset mengenai setting.  Setting yang kupakai adalah Jogja. Walau aku cukup mengenal Jogja, tapi ada beberapa informasi yang perlu aku ketahui untuk memperkuat setting dan cerita.

Demikianlah, untuk hari pertama, aku masih menyimak apa saja yang sudah kutulis. Kutambah sedikit-sedikit bila ada yang perlu ditambahkan.

Perjalanan naskah ini masih jauh. Tapi aku bertekad akan menyelesaikan kisah ini 😊


Senin, 20 Juli 2015

Selamat Idul Fitri 1436 H

Tak terasa... ramadan tahun ini telah berakhir. Berganti Syawal. Alhamdulillah, tahun berlimpah berkah sehat. Bapak semakin membaik. Bahkan berpuasa full lagi ramadan ini. Teringat tahun lalu Bapak masih dalam masa pengobatan.

Selain itu, ada banyak hal lainnya yang patut disyukuri. Kebersamaan, dan walau hidup tak berlimpah tapi cukup.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H ya teman-teman semua. Mohon maaf lahir batin ☺😊




Hari pertama Idul Fitri seperti biasa seusai bersilaturahim dengan tetangga, kami menuju rumah kakek. Banyak saudara yang juga sudah berkumpul di sana. Namun karena bapak belum bisa bepergian terlalu lama, setelah asar bapak dan ibu oulang, srmentara aku dan adikku lanjut ke rumah Pakde dan Bude. Bertemu sepupu dan keponakan. Pulang hampir pukul 9 malam.

Esok harinya, berganti sepupu-sepupuku yang datang ke rumah untuk bertemu bapak dan ibuku. Ah, selalu senang tiap kali ada tamu datang ke rumah.










Sabtu, 20 Juni 2015

Buka Bersama penulis dan editor Elex Media

Momen paling menyenangkan itu berbuka bersama di bulan Ramadan. Merasakan indahnya silaturahim. Teman-teman yang selama ini hanya bersua via media sosial bertemu muka dalam kesempatan ini.

Mejeng sebelum acara mulai ^_^
Seperti kemarin dalam acara buka bersama penulis dan editor Elex Media. Wuaaah bahagia sekali bertemu teman-teman penulis, bertukar kabar, menyapa editor-editor, berfoto bersama.

Foto bareng editorku yang kece ^_^

Dalam kesempatan ini juga mendengarkan penjelasan Bapak Wandi Subrata Direktur Elex Media Komputindo, mengenai perkembangan perbukuan di indonesia. Memberi semangat kepada penulis untuk terus semangat menulis. Pak Wandi juga mengatakan, seorang penulis harus percaya diri dan tidak malu mempromosikan dan memperkenalkan karyanya kepada siapa saja.

Hendaknya ke mana pun pergi, seorang penulis harus membawa buku karyanya. Kemudian pura-puralah membaca buku karya sendiri itu, agar orang di sekeliling melihat buku yang sedang dibaca.

Di masa sekarang ini, penulis juga harus belajar ilmu marketing untuk mempromosikan buku karyanya sendiri. Hm, makin berat saja ya tantangan seorang penulis. Tapi yaaa memang harus dilalui jika ingin menjadi penulis eksis dan sukses.

Pada kesempatan ini juga Elex Media meluncurkan web yang akan menjadi ajang memperkenalkan produk-produk Elex Media dan menjadi sarana bagi penulis Elex Media untuk mempromosikan karya dan profil diri.



Hidangan berbuka yang disediakan enak-enak semua. Alhamdulillah. Setelah berbuka dan salat Magrib, kami pun berfoto bersama.



Photo from Media Elex Komputindo

Photo from Media Elex Komputindo

Sesampai di rumah, baru deh membongkar isi goody bag yang diberikan untuk penulis. Wuiiih banyak. Selain ada kurma, sebotol aqua, soyjoy, tisu, 3 buah buku, sebuah sajadah dan sebuah kaos. sebuah pulpen. Hmm. benar-benar buka bersama yang menyenangkan. Alhamdulillah :)


Isi goodie bag-nya ^_^




Kamis, 18 Juni 2015

Marhaban ya Ramadan.

Tak terasa, akhirnya kita kembali tiba di bulan Ramadan. Alhamdulillah...

Kali ini menyenangkan sekali seluruh umat muslim di Indonesia memulai Ramadan di hari yang sama.

Selamat menunaikan ibadah bulan Ramadan teman-teman. Semoga Allah SWT melimpahkan banyak berkah dan menganugerahi kesehatan.



Sambil menunggu waktu berbuka, bisa sambil membaca tiga novelku yang bertema Islami. Paaas banget deh ceritanya...

Ada "Tahajud Cinta di Kota New York" yang berkisah tentang gadis Indonesia bernama Dara Paramitha. Gadis fashionable yang justru mendapat hidayah di New York.

Ada "Hatiku Memilihmu", lanjutan kisah Dara Paramitha dan Brad Smith yang semakin seru dan menyejukkan.

Ada "Pertemuan Jingga" tentang Anthea yang berusaha keras beradaptasi berada di sebuah tempat yang jauh dari kota tempat ia biasa tinggal. Ia pun terpaksa bekerja tak sesuai dengan keahliannya sebelumnya. DI sebuah Pertanian cabai yang penuh misteri. Penuh hal mistis padahal berada di sebuah desa yang penduduknya rajin beibadah. Ada apa di tempat yang dijuluki Bukit Merah ini?

Di mana Islaminya? Yuuuuk baca dulu baru deh bisa merasakan sendiri .... ^_^


Minggu, 17 Mei 2015

Selamat hari Buku Nasional



Tahukah teman, hari ini diperingati sebagai HARI BUKU NASIONAL? Waaaah, keren ya. Kamu pasti suka baca buku, kan?

Aku sekarang ini suka menulis awalnya dulu karena suka membaca. Menerbitkan buku itu tidak mudah. Setelah proses yang panjang dan setelah buku terbit, sekarang ini penulis juga dituntut untuk maksimal membantu mempromosikan buku karyanya.

Karena itulah aku membuat fanpage di facebook untuk informasi mengenai buku-buku karyaku. Kalau berkenan silakan di like- di link ini ya ^_^ https://www.facebook.com/arumibooks

Ini tampilan muka fp novel-novel karyaku. Like yuk ^_^

Senin, 23 Maret 2015

Sunday Meeting Gagas Media, Bukune, Maxima Pictures

Minggu, 22 Maret ada acara seruuu banget. Sunday Meeting yang diadakan Agromedia Grup.



Siap-siap berangkat

Kali ini membicarakan tentang "Adaptasi Buku ke Film, Kolaborasi Dunia Penerbitan dan Film".

Seru banget kan tema yang dibahas. Dari uraian Mas Haqi penulis skenario film yang sudah menulis 10 naskah film, sebagai seorang penulis novel, fokuslah menulis novel yang baik. Seorang penulis novel kalau saat menulis naskahnya sudah membayangkan naskahnya difilmkan, hasilnya malah kurang maksimal.



Setiap novel itu ada takdirnya masing-masing. Jika memang novelnya banyak yang suka, pasti akan ada produser yang datang meminang naskah novelmu untuk diadaptasi menjadi film.

Sementara Pak Yoen, produser Maxima Pictures mengatakan, proses pembuatan film adalah proses kompromi dari banyak pihak. Apalagi untuk naskah yang diangkat dari sebuah novel. Seorang penulis yang naskahnya diadaptasi menjadi film, harus rela kalau nanti yang diangkat ke layar lebar, tidak sama persis dengan apa yang ada di dalam novelnya. Karena bahasa tulisan sangat berbeda dengan bahasa film.

Ada lagi penjelasan dari Mas Aditya Mulya. Beliau penulis Gagas Media top, sudah 4 novelnya yang diadaptasi menjadi film. Menurut beliau, seorang penulis novel menjadi penentu nasib tokoh-tokoh dalam tulisannya, tapi saat novelnya diadaptasi menjadi film, dia tidak lagi menjadi penentu. Dia harus merelakan nasib tokoh-tokohnya berubah setelah difilmkan,

Pak Yoen juga memberi bocoran, saat ini memang sedang tren membuat film yang diadaptasi dari novel. Bisa dibilang dari 5 film yang tayang di Indonesia, 1 di antaranya adalah adaptasi dari novel. Tren lainnya adalah sekarang ini sedang disukai cerita dengan setting luar negeri. Menurut Pak Yoen, sebuah film dianggap akan naik value-nya jika settingnya ada yang di luar negeri.

Ouuuwh, novelku juga di luar negeri lho settingnyaaaa. ^_^ *ada harapan.

Sepertinya memang benar yang dibilang Pak Yoen. Karena novelku "Tahajud Cinta di Kota New York" juga akan diangkat menjadi film, mungkin karena settingnya di New York. Berharap segera diproduksi, aamiin.

Pak Yoen sekali lagi bilang, kerja pembuatan film itu adalah hasil diskusi dan kesepakatan bersama antara penulis novel, penulis skenario, produser dan sutradara. Semua kompromi bersama itu diperlukan untuk mencapai hasil yang terbaik.

Seru banget deh pembahasan kali ini. Intinya, menulis saja naskah sebaik mungkin. Kelak jika naskah kita memang bagus, dia akan menemukan takdirnya sendiri.

Dengerin sambil senyum.
Di belakangku itu Mbak Hapsari sedang serius banget ^_^
Photo by Mbak Indria Salim 

Setelah penjelasan dari ketiga nara sumber, para pengunjung yang hadir diberi kesempatan bertanya. Waah, ramai banget deh yang nanya, karena topiknya memang seruuuu.

Ada yang bertanya, selain setting luar negeri, apalagi sih tema yang sekarang sedang tren dan dicari produser? Pak Yoen bilang, tren cerita selalu berubah. Biasanya kalau sudah ada yang memelopori sebuah tema lalu sukses, akan banyak pengekornya. Tapi biasanya pengekornya tidak akan sesukses pendahulunya.

Yang perlu diperhatikan juga buat para penulis novel, hati-hati memilih produser yang akan mengadaptasi cerita novelnya menjadi film. Karena ditangan produser dan PH yang tepat, sebuah film yang diangkat dari sebuah novel bisa meraup kesuksesan dan itu akan berimbas positif untuk penulisnya. Novelnya menjadi semakin laku dan novel-novel selanjutnya bakal jadi rebutan banyak PH. Tapi jika salah pilih produser dan filmnya gagal, kemungkinan malah akan tenggelam.

Mas Haqi juga berserita, sekarang ini banyak sekali penulis yang karena melihat banyak novel penulis lain diadaptasi menjadi film, mereka pun ingin juga novelnya dijadikan film. Mas Haqi sering sekali mendapat mention dari penulis yang minta dikenalkan dengan produser atau menitipkan novelnya minta disampaikan ke produser. Tapi Mas Haqi bilang, percayalah, dia tidak akan pernah mau menjadi agen antara penulis novel ke produser. Bukannya dia sombong, hanya saja dia tidak mau terlibat masalah seandainya nanti ada kerjasama yang tidak beres antara penulis dan produser yang dia perkenalkan. Mas Haqi memilih fokus saja dengan pekerjaannya sebagai penulis skenario film remaja populer dan dia selalu aktif mempromosikan film yang skenarionya dia tulis.

Dapat bocoran juga lho, apa saja novel terbitan Gagas Media yang saat ini sedang dalam proses adaptasi menjadi film oleh Maxima Pictures. Mau tau? Tunggu aja deh yaaa kabar selanjutnya. Berharap Monte Carlo juga bakal mendapat giliran, aamiin. Tidak berhenti berharap. ^_^

Selesai acara, saatnya deh foto-foto narsis bareng teman-teman penulis.

Ketemu teman penulis, Mbak Indria Salim 

Bareng editor imuut ^_^
Photo by Mbak Indria Salim
Bareng penulis-penulis keren, Syefryana Khairil, Mbak Hapsari Hanggarini, Mbak Nunik Utami, Ninna Rosmina


Paling senang hadir dalam acara seperti ini. Selain mendapat ilmu, bisa bertemu teman-teman penulis yang hebat-hebat dan bertemu editor-editor. Daaan, yang asyiknya, ditodong editor dimintai naskah. Asyik kaaan? ^_^

Setelah selesai dan pamitan, aku keliling-keliling Gramedia Matraman mengecek keberadaan buku-bukuku.

Awalnya jiper lihat novel banyaaaaak banget, persaingan antar buku ketat banget. Tapi nggak sangka menemukan 3 novelku ada di rak buku laris, ‪#‎MonteCarlo‬, ‪#‎PertemuanJingga‬ dan ‪#‎TahajudCintaDiKotaNewYork‬. Semoga laris sungguhan. Aamiin.

Dan menemukan ‪#‎CintaValenia‬ baru ditambah stoknya banyaak. ‪#‎UnforgottenDream‬ juga mejeng manis. ‪#‎Eleanor‬ nongkrong di rak buku baru. ‪#‎HatikuMemilihmu‬ tinggal satu, hiks. Harus laporan ke editor.

Eleanoooorrr

Cinta Valenia stoknya baru diisi nih
Unforgotten Dream masih ada ^_^

Monte Carlo juga masih eksis di sini ^_^

Waw, Pertemuan Jingga masuk rak buku laris

Tahajud Cinta di Kota New York juga nih